12. Perayaan kemenangan

0 0 0
                                    

KejurProv berakhir dengan sukses, dan Ela serta Ustar berhasil meraih medali emas dalam kategori tunggal putri dan tunggal putra. Keduanya merasa sangat bangga dan bahagia dengan pencapaian ini. Sorakan penonton dan dukungan teman-teman membuat momen tersebut semakin berkesan.

“Ela! Kau luar biasa!” teriak Dimas dari kerumunan, melambaikan tangan. “Aku bangga padamu!”

Ela tersenyum lebar, hatinya dipenuhi kebahagiaan. “Terima kasih, Dimas! Ini semua berkat kerja keras kita!”

Ustar menambahkan, “Kita harus merayakan kemenangan ini!”

Setelah acara penyerahan medali, mereka berkumpul di sebuah kafe untuk merayakan kemenangan. Suasana penuh keceriaan, semua teman-teman hadir untuk memberikan selamat.

“Selamat untuk juara kita!” seru Almira sambil mengangkat gelas minumannya.

“Semoga ini bukan yang terakhir!” tambah Asya dengan semangat.

Rangga yang hadir di sana juga tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Kalian memang hebat! Selamat!” ucapnya tulus meskipun hatinya terasa berat melihat kedekatan Ela dan Ustar.

Meskipun Rangga berusaha untuk bersikap baik, dia tidak bisa menghindari perasaan cemburu yang muncul lagi saat melihat Ela dan Ustar merayakan kemenangan mereka. Dia merasa terasing di tengah kebahagiaan itu.

“Kenapa aku masih merasa seperti ini?” pikir Rangga sambil menatap mereka dari kejauhan.

Aca menyadari ketegangan di antara Rangga dan Ela. “Kau baik-baik saja, Rangga?” tanyanya lembut.

Rangga mengangguk cepat. “Ya, aku baik.”

Sementara itu, Dimas masih berusaha mendekati Asya meskipun dia tahu bahwa Asya terlihat lebih dekat dengan Rangga. Dia merasa perlu menunjukkan bahwa dia juga bisa menjadi pilihan yang baik.

“Eh, Asya,” panggil Dimas saat mereka sedang duduk bersama. “Bagaimana kalau kita nonton film akhir pekan ini?”

Asya tersenyum. “Tentu saja! Aku suka film!”

Dimas merasa senang mendengar jawaban itu. Dia berharap ini adalah langkah awal untuk mendapatkan hati Asya.

Dengan semua perayaan dan kebahagiaan, Ela mulai merenungkan apa arti kemenangan ini baginya. Dia merasa bangga tetapi juga bingung dengan perasaannya terhadap Rangga yang masih ada di dalam hatinya.

“Ustar,” katanya suatu malam saat mereka berbincang di telepon, “aku merasa ada sesuatu yang belum selesai antara aku dan Rangga.”

Ustar mendengarkan dengan seksama. “Kau harus jujur pada dirimu sendiri, Ela. Jika ada perasaan itu, bicarakanlah.”

Ela mengangguk pelan. Dia tahu bahwa dia harus menghadapi perasaannya agar bisa melanjutkan hidup dengan tenang.

Beberapa hari setelah perayaan, Ela memutuskan untuk berbicara dengan Rangga tentang perasaannya. Mereka bertemu di taman sekolah di tempat yang biasa mereka gunakan untuk berbincang.

“Rangga,” panggil Ela pelan saat melihatnya duduk sendirian.

Rangga menoleh dan tersenyum tipis. “Hai, Ela.”

“Aku ingin bicara tentang kita,” kata Ela tegas.

Rangga mengangguk, tampak serius. “Apa yang ingin kau katakan?”

“Aku tahu kita sudah melalui banyak hal bersama,” lanjut Ela. “Tapi aku merasa ada sesuatu yang belum selesai.”

Rangga terdiam sejenak sebelum menjawab, “Aku juga merasakannya. Tapi aku sudah memilih Aca.”

Ela menatapnya dengan penuh pengertian. “Aku menghargai keputusanmu, tetapi aku tidak ingin kita kehilangan persahabatan kita.”

Rangga mengangguk setuju. “Aku juga tidak ingin kehilangan persahabatan kita.”

Mereka berdua saling tersenyum, merasakan beban yang sedikit terangkat dari hati masing-masing.

Setelah pembicaraan itu, Ela merasa lebih lega meskipun perasaannya terhadap Rangga masih ada. Dia bertekad untuk fokus pada hubungannya dengan Ustar dan terus berlatih untuk mencapai impiannya sebagai atlet bulu tangkis.

Ustar juga semakin mendukung Ela dalam setiap langkahnya, memberikan semangat dan motivasi agar mereka bisa mencapai tujuan bersama.

Dengan medali emas di leher mereka dan dukungan dari teman-teman di sekitar mereka, Ela dan Ustar bersiap menghadapi tantangan baru dalam hidup—baik dalam olahraga maupun cinta.

---

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang