Pergi?

556 40 8
                                    


Drrt drrrttt

Archen bangun dari tidurnya mengambil ponselnya yang terus berdering diatas nakas

Tut

"Siapa?" -archen

......

"Halo." -archen
Archen mengecek kembali layar ponselnya.

nomer tak dikenal

"Archen Aydin.
Suara berat dan serak tetapi tak muda

"Siapa anda?" -archen

"Bawa anak harammu ini menjauh dari cucuku."

"Apa maksud anda." -archen

"Anak yang bersama cucuku.itu anakmu."

"Jangan bermain bermain TUAN."
Tekan archen merasa jengkel

"Dasar anak muda Tidak tau bertanggung. Menebar benih dimana mana lalu menelantarkan mereka."
Cibirnya

"Jangan mempermainkan saya tuan." -archen

"Baiklah kita langsung keintinya.
Bawa kembali benih yang kau tinggalkan bersama cucu ku nata.
Jangan merusak nama baiknya hanya karena keberadaan benih sialanmu itu."

Deg

"Maksud anda Nata dan Alan putra saya."
Jawab archen menahan emosi dengan tangan mengepal.

"Nice.
Kau tak sebodoh itu rupanya.
kau mengingat nama benih harammu yang satu ini.
Saya sempat berpikir model murahan yang baru naik daun sepertimu pasti memiliki benih dimana mana.

"Dia bukan anak haram. DIA PUTRAKU"
Tekan archen dengan emosi yang mulai tersulut

"Baiklah. Dia putramu
saya akan mengirim putramu ini ke tempatmu tuan archen Aydin.
Bawa dia pergi menjauh
Sejauh jauhnya dari cucu saya.

"Baik."
Mau tak mau Archen menahan kembali emosinya. Ia kini sedang berhadapan dengan orang yang lebih tua dan pula orang itu adalah kakek dari nata cintanya dan juga buyut dari putranya sendiri

"Dan satu hal...
Cucu saya akan segera menikah. jangan kembali dan mengganggunya dengan keberadaanmu dan juga anakmu itu."

Archen diam membisu mendengar hal yang baru saja ia dengar.
Nata akan menikah?dengan siapa?apa dengan seseorang yang waktu itu berbicara lewat telepon

"Baik.saya akan pergi."
Finalnya lalu mematikan sambungan telepon.
Air matanya mulai mengalir
Sedikit demi sedikit hingga...



.

.
Brak
Archen melempar ponselnya asal

AAAAHHHHKKKKK !!!

Hiks hiks

kenapa!.

kenapa kak!.

Kenapa kamu tega padaku...bahkan pada putra kita.

kenapaaaaaa......hiks hiks hiks tangis archen semakin pecah

"Jangan meninggalkanku kak hiks kumohon....jangan menikahi laki laki lain hiks hiks hiks
Bagaimana dengan Alan hiks hiks...putra kita....buah hati kita...buah cinta kita......
Kenapaaaaaa hiks hiks."
Archen meringkuk menekuk lututnya

.

.
Archen tetap meringkuk menangis.
Ketakutan yang ditakutinya akhirnya terjadi.
Dia ditinggalkan lagi.
Bahkan sekarang Alan putranya juga akan ditinggalkan sama sepertinya.


Satu jam kemudian.

Tingtong tingtong

Archen terkesiap
Ia bangkit perlahan
Berjalan sempoyongan keluar kamar menuju pintu.

Ceklek

"Daddy."
Seru Alan berlari memeluk archen

Alan didampingi 2 bodyguard berbadan besar dengan 1 koper besar.
Yang Tentunya milik Alan.

"Kalian boleh pergi." -archen

2 bodyguard itu meletakan koper Alan tepat disamping archen lalu beranjak pergi dari sana.

"Daddy Daddy kata opa.alan akan berlibur dengan daddy. Kita akan berlibur kemana."
Tanya Alan kegirangan.

Archen yang tersadar dari lamunannya menunduk menatap Alan lalu berjongkok mensejajarkan tingginya.

"Sayang...kita akan berlibur ketempat yang indah.alan mau kan tinggal bersama Daddy."
Tutur archen lembut dengan mata berlinang
Ia mencoba menahan air matanya agar tidak kembali menetes didepan Alan putra semata wayangnya

"Mau mau. Tapi kenapa tidak ajak papa dad. Kenapa hanya kita berdua." Tanya Alan polos

"Papa......papa akan sibuk bekerja sayang.kita tidak boleh mengganggu papa. Alan pergi berlibur bersama Daddy." -archen

"Baik Daddy."
Angguk Alan.

"Oke mari ikut Daddy berkemas lalu kita berangkat
Let's go!" -archen

"Let's go!!!!"
Seru Alan menggemaskan






























See you next time
Bye bye

DADDY // JD🔞||joongdunk||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang