Dinner

2 0 0
                                    

Happiness..


Vee POV:

"Vee, jangan lupa malam ini kita ada gala dinner ya" mama mengingatkan. "Noted ma, jam berapa kita berangkat ma?" Aku memilih dress untuk acara malam ini, "kita berangkat jam 5 ya, Karena jam 7 Sudah mulai acaranya; temanya black and red jadi jangan salah outfit ya" mama menjelaskan, kemudian berjalan kekamar untuk bersiap. "Vee, jangan lupa dan please jangan asal minum ya; alergimu sangat bahaya dimalam seperti ini", aku medengar ko Vendy menegurku. "Iya iya, Vee juga bukan alkoholic ko. Vee minum secukupnya, okay?" Aku menjawab sambil mengedipkan mata ke koko, melihat koko berjalan keluar kamar mengangguk kepala puas dengan jawabanku. Sekedar menjelaskan, jadi malam ini kami ada gala dinner dimana papa dan mama lebih tepatnya opa omaku dulu adalah salah satu dari Founder Sehat Mapan; ini adalah acara dan organisasi yang tujuannya semacam asuransi yang menjamin kehidupan karyawan suatu perusahaan secara menyeluruh. Kadang banyak perusahaan yang jarang menguruskan asuransi hidup bagi pekerjanya dikarenakan biaya yang tidak murah; organisasi Sehat Mapan ini menargetkan setiap perusahaan besar terutama untuk mau aktif mendaftarkan asuransi pekerja dan keselamatan sebagaimana mestinya selama bekerja dibawah perusahaan itu. Dan malam ini adalah gala dinner setelah meeting oleh para founder, Dimana terdapat kurang lebih 50 founder. Jadi acara malam ini sangat penting bagi mama papa sebagai salah satu founder dan sekaligus mengenalkan aku dan Vina sebagai anak yang juga akan membantu melanjutkan perjalanan visi organisasi ini; jelas bukan secara official tapi secara tersirat. Ini gala dinner pertamaku dan Vina. Setelah siap, papa, mama, ko Vander, ko Vendy, aku dan Vina menuju ke Restaurant untuk Gala dinner, jelas Victor tidak bisa ikut karena usia dan juga karna besok Victor harus sekolah pagi.

"Vee dan Vina , kalau diajak ngobrol hal yang kalian kurang paham, jelaskan aja bahwa kalian belajar kedokteran dan kedokteran gigi, karna sedikit anak anak dari founder yang kuliah itu. Jadi mereka akan takut dengan sendirinya." Jelas mama sambil menatapi kami, sekilas aku bisa lihat mata mama berkilau bahagia menatap kami berdua sebelum kita masuk bersama sebagai 1 keluarga. "Papa merangkul aku dan Vina hangat sebelum tersenyum dan berjalan bersama mama, Kemudian aku menggandeng ko Vander dan Vina bersama ko Vendy; selama didalam, koko sangat banyak membantu kami dan kadang kalau aku Atau Vina mulai menjelaskan pekerjaan kami, banyak yang perlahan menjauhi kami. "Hei Vend, apa kabar elo?" Aku dengar suara menyapa ko Vendy, ternyata ko Rico teman dekatnya ko Vendy yang juga papa mamanya founder Sehat Mapan. Selama acara aku menyadari beberapa hal, meskipun organisasi ini sendiri hal yang penuh berkat dan perlu berbesar hati; karakter para founder tidak semua menggambarkannya. Ada beberapa founder yang terkesan angkuh bahkan terlihat seakan akan yang paling berhasil. Banyak anak anak dari founder yang tidak ada manner dan terlihat seperti mencari mangsa; bukti kota besar begitu menakutkan.

"Vander" aku menoleh menatap suara yang menyapa koko ku dengan tenang, bahkan aku tidak mendengar suara langkah kakinya. "Landon, Xander nice to see u again, how have you been?" Jawab ko Vander. Aku menatap penasaran, seperti tidak asing dengan wajah wajah yang menyapa koko, "been good, kinda miss our old days tho" jawab salah satu yang terlihat tersenyum memandang ko Vander. Dari cara mereka berbicara sepertinya mereka teman teman ko Vander selama di England waktu koko ambil Master degree selama 2 tahun. Apa itu alasan mereka Hanya menyapa ko Vander karena ko Vendy mengambil master degreenya di Canada. "Where's your twins?", "right here" aku menoleh perlahan dibelakang koko melihat suara siapa yang menjawab. "By the way, who's this young lady?", aku menatap datar pemilik suara. "Vee, say hi to my old friends. It's Landon, Xander and his twins Alex. And all, this is Vee my sister" aku tersenyum memandang teman teman koko. "Wait, I know you" kata Landon, menatapku kaget sambil menoleh ke Xandre? Aku Sudah lupa namanya. "Lebih tepatnya, aku pernah melihat kamu dirumah sakit tempat Xander bekerja," sambil menunjuk Xander. Oh namanya Xander dan sepertinya Xander seorang tenaga Kesehatan mungkin dokter, berarti Xander ini kakak kelasku atau bisa aja pernah jadi dpjp selama aku co-ass; oh my bagaimana nasibku, jauh jauh ke gala dinner malah bertemu dengan dokter. "Landon, right here son", aku mendengar suara dari kejauhan memanggil, saat aku melihat Landon yang berjalan menjauh; aku mendengar suara, "Vee, isn't it?", aku menoleh kearah Xander yang berbicara kepadaku, "iya, apakah koko Xander dokter?", sambil berharap dia bukan dpjp yang pernah mengajariku. Tapi kalau dipikir pikir dari muka dan suaranya aku tidak pernah lihat, apalagi mukanya semenarik ini; Tanpa sengaja aku menatap Xander dari atas kebawah.

"Good evening ladies and gentlemen, tonight dalam gala dinner ini kami ingin menyambut seluruh founder berserta keluarga besar dari Sehat Mapan." Seluruh tamu undangan terlihat fokus menghadap bapak yang berada di tengah ruangan sambil memegang gelas champange; sebelum Xander menjawab pertanyaanku, ada seorang wanita mendekati Xander sambil tersenyum. Dari style dan tindakannya, dan dilihat dari reaksi Xander sepertinya wanita ini pasangannya dan jelas terlihat dari mata wanita yang mengawasiku meski mata dan bibirnya tersenyum. aku tersenyum membalas sebelum kembali fokus kepada pembara acara yang masih berbicara "Kami juga menyambut setiap dari tamu undangan yang baru pertama kali hadir, seperti culture kita setiap tahunnya, acara gala dinner ini sebagai acara mempererat tali persaudaraan kita dan waktu yang paling tepat untuk memperkenalkan penerus kita sehingga organisasi ini akan terus terjaga; seperti sebelum....." (Suara mc semakin menjauh dan samar), aku menatap ruangan gala dinner untuk mengamati setiap raut wajah para tamu undangan yang terlihat dengan bangga. "you need to listen to this young lady" aku mendengar suara pelan dan dalam dari samping belakangku yang membangunkanku dari suara pikiranku, Aku menoleh pelan kearah samping kananku dan melihat teman koko yang tadi menyapa kami, siapa namanya? Dan terlihat dari raut wajahnya meskipun serius dan tenang, matanya terlihat kilau jahil menatapku sebelum kembali menatap ketengah ruangan. Aku berdeham kecil Sebelum kembali fokus kepada pembawa acara yang sepertinya belum berniat berhenti berbicara.

"Then, let's dance" semua bertepuk tangan sebelum satu per satu mulai berjalan berpasangan ke Tengah ruangan untuk menari, aku mulai mendengar orchestra bermain Tchaikovsky: The Nutcracker Suite, Op. 71a: VIII. Waltz of the Flowers dan seperti sudah terlatih para senior founder menari dengan anggun dan lincah; aku melihat mama dan papa juga menari dengan raut wajah berseri mama memegang pundak papa; ada sedikit rasa bangga karena memiliki orang tua yang saling mencintai bahkan diusia pernikahan yang sudah tidak muda. Setelah lagu selesai, semua berhenti menari dan bertepuk tangan sebelum para penari menunduk hormat pada para pasangannya. Kemudian orchestra mulai memainkan lagu, ko Vander kemudian menunduk kepala didapanku dan memberi tangan yang aku sambut dengan menunduk lembut dan memberikan tanganku dan aku melihat disekelilingku mulai banyak yang maju menuju tengah ruangan bersama pasangannya untuk menari. "The four seasons?" Aku menatap koko bertanya tanya, "yes, Vivaldi." Jawab koko sambil memimpin tarian kami berdua, untung saja mama papa dulu memberikan kami lesson menari ballroom, jadi kami tidak malu-maluin juga dihadapan para founder yang lain. "Kenapa lagu ini sebagai lagu kedua ko, i mean lagu ini terlihat cukup cepat sebagai lagu kedua yang biasanya masih dengan slow-flow tempo?", "karena ini lagu favorit salah satu founder pertama" jawab koko singkat, dan jelas tidak menjawab pertanyaanku. Tapi dari cara koko menjawab dan juga reaksi koko, kemungkinan koko juga tidak merasa ini penting atau mungkin kurang tau. Ditengah lagu, aku bergantian dengan Vina, aku menari bersama ko Vendy dan Vina bersama ko Vander. Aku pernah mendengar, bahwa kita dapat menilai karakter pasangan menari kita saat dia memimpin gerakan, dan aku rasa itu bukan mitos belaka karena Aku bisa merasakan bagaimana saat menari bersama ko Vander aku merasa aman dan tenang tapi saat bersama ko Vendy aku merasa seperti kami bermain sambil menari dan diselingi candaan dari ko Vendy. Selama akhir acara aku hanya berbicara bersama Vina, Ko Vander dan ko Vendy sebelum akhirnya kami pulang bersama sama.

.

.

.

.

.

Seseorang POV:

Bila bahagia itu berbentuk manusia, aku rasa dia cukup untuk dikatakan sebagai bahagia tersebut.

English

Someone's POV:

If happiness is a human, then I could say she's enough as happiness itself.

Penny For Your ThoughtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang