At the End

1 0 0
                                    

Homecoming Party & it's time to say goodbye


November 2025; 20.00 p.m

"I'm gonna miss this place, but of course all of you" aku tersenyum mendengar chief rumah sakit kami berbicara, hari ini adalah hari perpisahan kami sebelum besok pagi kami akan pulang ke kota rumah kami masing masing setelah 1 tahun mengabdi bagi masyarakat di puskesmas dan di rumah sakit di kota ini. Aku juga tidak menyangka bisa menyelesaikan 1 tahun internship ini dan masih dalam keadaan sehat baik fisik maupun mental. "Aku percaya perjalanan kita tidak akan berhenti disini tetapi ini adalah suatu permulaan untuk masa depan kita yang masih panjang. Bersyukur juga untuk teman teman sejawat yang luar biasa..." chief kami terus berbicara sambil memandang kami satu persatu. "Dan lebih lagi bersyukur karna memalui internship ini kita semakin disiapkan dalam menghadapi dunia kerja yang lebih kejam.."; "yang jelas kamu lebih sadis dan tegas dibandingkan Vee 1 tahun yang lalu" bisik Rander disampingku. "Dan kamu semakin mellow dibandingkan 1 taun yang lalu" jawabku tersenyum jahil. "To our future" chief berkata sambil mengangkat gelas minumannya dan kami semua mengikuti sebelum kami minum.

Satu tahun aku jauh dari rumah, 1 tahun tidak bertemu keluargaku, satu tahun hanya berkomunikasi memalui via vidcall, satu tahun juga tidak bertemu dengan teman temanku. Aku tersenyum menatap langit melalui jendela pesawat yang Aku dan Rander tumpangi menuju kota kami. Sudah dari 1 bulan yang lalu kami berdelapan merencanakan liburan bareng setelah internship dan 3 hari lagi kami akan berkumpul bersama untuk jalan jalan bersama sebelum kami sibuk dengan kerjaan dan tanggung jawab kami didunia kerja. Syukurnya, Kairos dan Dave adalah pure blood, mereka menawarkan kami kerja sebagai General Practice di rumah sakit dan klinik keluarga mereka; kadang ada untungnya kami berteman baik dengan keluarga pure blood apalagi bagi kami yang mudblood ini. Dan karna hampir semua dari kami memutuskan untuk mau melanjutkan ke jenjang spesialis, kami mengambil tahun kedua resident kami di klinik dan rumah sakit Kairos dan Dave sambil menunggu waktu mendaftar untuk menjadi fellow. "Kamu jadikah 2 minggu lagi ke gala dinner Vee?", Aku menoleh Rander sedikit kaget, "tau dari mana kamu aku ada gala dinner?", "tadi kamu sempat telponan dengan mamamu kan? Aku gak sengaja dengar. Lagipula kita semua juga tau keluargamu salah satu founder Sehat Mapan." Aku mengangguk percaya, "iya 2 minggu lagi acaranya, untung saja kita liburan itu minggu ini, jadi aku sempat ikut."

3 hari kemudian

"HEYYYYYYYYY....." Suara Dina dari nyaring, andai dia bukan temenku udah aku tendang, mana jadi banyak orang menoleh kearah kami karna Dina dan Tirani yang datang sambil joget joget, "kayak lagi ditaman safari ya" sarkastik Kairos membuat aku dan Dave hampir saya tersedak mendengarnya, "yah!! Bukannya disapa dan dipeluk teman datang, kita udah 1 tahun gak ketemu bruhhhh.." Tirani memukul lengan Kairos. "Satu taun gak ketemu makin random aja kalian berdua, orang harusnya makin dewasa, makin terlihat profesionalismenya. Mana sakit lagi pukulan lo, lo pinter neh bikin pasien retak tulang jadi patah beneran" Kairos sambil nunjuk nunjuk muka Dina dan Tirani. "Udah Udah ah, mana nih si Elnos, udah mau jamnya boarding loh" Gina melerai mereka. "Eh iyaya, mana tu si Bapak Elnos yang luar biasa" Kairos noleh kanan kiri. Dave yang dari tadi disampingku menyenggolku, "hey, gimana kabarmu? Datang datang kita gak sempat catch up sama sekali, sekali ketemu dibandara malah melihat kerandoman temen kita", aku tersenyum mendengar kata kata Dave, entah mengapa setiap kali aku berada didekat Dave aku merasa seperti menjadi Vee yang gak harus merasa kuat. Apa karna Dave lebih lama mengenalku dibandingkan yang lainnya meskipun lebih lama Dina sih. "Miss you so much tbh Dave, bareng Rander seru banget dan untungnya sama dia, gak bayangin kalau sama yang lain. Bisa sering sering cek hipertensi aku", Dave tertawa mendengar jawabanku, "Finally, kita holiday bareng... I MISS YOU ALL" Elnos berteriak dari jauh, aku cuma bisa menutup mata geleng geleng. Ini lebih parah daripada Dina dan Tirani tadi. Dave tertawa sambil merangkulku dia melihat kelakuan anak anak yang mengomeli Elnos yang paling telat datang. It's nice to be with them

Liburan kali ini terasa berbeda dibandingkan pada masa akademik dan co-ass, entah mengapa meskipun kami akan tetap berada di kota yang sama, di tempat kerja yang berdekatan bahkan kami akan tetap bisa berhubungan, tetap terasa berbeda, semacam gelombang yang menanti untuk menerpa menantikan kita untuk masuk dan terhanyut, seperti angin keras siap menerpa dibalik angin yang lembut yang bertiup disekitar kami, seperti akan ada sesuatu yang berbeda. "Vee?" Aku meoleh kearah suara yang memanggilku dan melihat Dina dan Dave menatapku dengan muka bertanya, "sorry gais, tadi kalian tanya apa?", Dina cuma menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kadang aku lupa kalau kamu selalu begini, 1 taun gak ketemu kamu, aku hampir jantungan karna aku pikir kamu epilepsi or something" Dina mengelus dadanya. "Hahaha, aku gak ada riwayat epilepsi, dan aku cuma berpikir aja", "tapi kamu menatap anak anak yang bermain sejak 20 menit yang lalu tanpa bergerak", serius? Aku rasa baru aja aku berpikir, apalagi memandang anak anak yang bermain voli di pantai belakang rumah terlihat sangat konyol, ada alasannya mereka jadi dokter dan bukan atlet, aku rasa coachnya akan frustasi melihat cara bermain mereka. "Vee, Kadang kamu perlu menjelaskan apa yang kamu rasakan ke orang orang disekitarmu, gak perlu semua tapi setidaknya dengan orang yang kamu percaya" Dave menyarankan sambil menatap mataku dan mau gak mau aku juga menatap matanya, "i don't know, aku cuma merasa liburan kali ini akan sangat berharga, mungkin karna sebentar lagi kita akan masuk dunia kerja" kataku sebelum meminum air kelapa yang ada didepanku sambil menatap pantai. "Aku rasa juga seperti itu, dan aku akan sangat rindu dengan masa masa kita beristirahat di kantin atau saat kita jalan jalan di cafe bareng mengerjakan tugas." Dina menambahkan. Aku rasa waktu sungguh bermain dengan kita, disaat kita masih kecil dan belum mengerti mengenai tanggungjawab rasanya menjadi dewasa adalah hal yang ditunggu-tunggu; sekarang dimana kita sudah harus mulai melangkah untuk bekerja, rasanya menjadi anak kecil yang tidak mengerti apa apa terdengar sangat menarik.

At the end, kita tidak bisa kabur dari hari esok

Alex POV:

2 minggu lagi, sudah 2 tahun semenjak gala dinner terakhir, dan kali ini mama tampak tidak bahagia karena aku masih saja belum membawa pasangan ke gala dinner, Xander bersama Lily akan berangkat sendiri, dan dikarenakan ada meeting sebelum gala dinner, untungnya aku akan datang terlambat kali ini.

Penny For Your ThoughtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang