CkliK-
Suara pintu menarikku kembali ke kenyataan. Aku menoleh, sepertinya peserta lain sudah datang.
Seorang gadis baru saja masuk. Gadis yang keren. Pakaian gadis itu sangat trendy dengan berbagai aksesoris yang melengkapi.
Gadis itu menatap kerahku dan tersenyum manis. “Halo Aku Binar”
Nama yang cantik dan cerah, secerah sang pemilik nama.
“Maira” jawabku secara spontan. Gadis itu mengangguk dan duduk kursi disebelahku.
“Kakak sendiri? Tumben gak bareng kak Riri? Biasanya nempel terus kayak perangko”
“telat ada urusan lain”
Suara suara diluar kembali menarikku melihat kearah pintu.
Dua gadis kecil berjalan masuk bersama. Yang satu memakai Kaos bergambar Cherry sedangkan yang lain, gadis bermata sipit yang memakai hodie Hitam.
Sepertinya peserta yang terpilih bukan berdasarkan usia legal. Lihat saja kedua gadis itu. Mereka terlihat seperti gadis SMP.
Kedua gadis itu seperti menyadari tatapanku dan Binar.
“Eh?ternyata bukan kita yang pertama” Gadis berkaos Cherry itu menatap kami dengan terkejut. Dia kemudian memilih kursi di sebelah Binar. Sedangkan si Sipit duduk 1 kursi setelah Si kaos Cherry. Dia terlihat menyisakan satu kursi untuk orang lain.
“Halo Kak, Aku Nasya. Atau bisa dipanggil Syasya”
Si Kaos Cherry aka Nasya dengan semangat memperkenalkan dirinya. Kemudian dia menunjuk kearah si sipit. “ini Kak Belinda, atau bisa panggil kak Abel”
“Maira”/ “Binar”
Dari perkenalan keduanya sepertinya Abel lebih tua dari Syasya. Dan ini juga menyadarkanku bahwa tidak semua peserta adalah orang asing. Buktinya kedua gadis kecil itu sangat akrab.
Aku jadi tidak Sabar bertemu dengan peserta lain.
Tapi, detik berikutnya aku menyesali pikiranku.
Tanpa perlu perkenalan aku tau siapa gadis baru masuk ruangan.
Musuh sekaligus Rivalku disekolah, Yvonne. Dibelakangnya ada gadis cantik yang mengikuti. Ophelia, adik Yvonne.
Jika ditanya kenapa aku tau, tentu saja keduanya sangat terkenal disekolah. Tapi bukan dengan title “Sister Goals” Melainkan “Tom &Jerry”.
Pertengakaran antara kakak adik itu sudah menjadi Topik hangat disekolah. Salah satunya adalah ketua OSIS teladan. Sedangkan yang lainya murid “kesayangan” BK (Bimbingan konseling).
Jangan tertipu dengan wajah kalem Ophelia, ntah sudah berapa kali dia melanggar aturan sekolah. Bahkan aku sebagai musuh Yvonne, sedikit berempati padanya.
Ingat sedikit. Cuman sedikit okey?
Yvonne sepertinya menyadari kehadiranku. Tanpa menyapa dia memilih duduk di sebelah Abel. Dan tentu saja, Ophelia duduk di sebelah ku. Gadis itu sepertinya juga mengenaliku dia tersenyum ‘ramah’ sebagai sapaan.
“Oh?! Sepertinya aku yang terakhir”
Suara itu mengalihkan perhatian semua orang kearah gadis yang berdiri di pintu.
Gadis imut lainya. Berkuncir 2 dengan memakai Hoodie Putih.
Abel berdiri menghampiri gadis itu, Syasya yang tadi asyik mengobrol dengan Binar juga ikut menghampiri gadis itu.
“Tadi Bi Ira memberiku ini. Syasya tolong bantu bagikan” gadis itu memberikan tumpukan kertas yang dipegangnya pada Nasya. Kemudian dia menyerahkan kaset pada Abel. “Kak bel tolong bantu aku putar ini”
Gadis itu berperilaku sangat santai seakan ini adalah Rumahnya sendiri?
Tapi aku tidak terlalu memikirkan itu. Aku lebih terkejut dengan isi dokumen yang di bagikan Nasya.
Dihalaman pertama ada Foto, nama dan umur para peserta. Data diurutkan berdasarkan usia. Sepertinya dugaanku Nasya adalah yang termuda 15 tahun.
TAPI APA INI!!!
Gadis imut yang terakhir datang bernama Ariana merupakan tertua Kedua. Tebak siapa yang tertua? Dia Abel yang awalnya ku kira dia seusia dengan Nasya!!!
MAIRA POV OFF.
.
.
.
.
.
.
-------
House of Hope

KAMU SEDANG MEMBACA
House Of Hope
FanfictionDatanglah dan tinggal didalamnya, maka semua harapanmu akan terwujud. "omong kosong!! siapa yang akan percaya dengan penipuan seperti ini!!." "Gimana kalau kita coba ini?" "Menarik" "Semoga ini bisa jadi solusi" "Mari kita coba, tidak mungkin lebih...