~ DENIAL ~

51 1 0
                                    

* Make Me Feel it *

Toilet room...

"Aishh..."

Eric melempar naskah yg dia pegang ke atas meja wastafel.
Sementara ia pun juga ikut duduk disana, cemberut dan kesal pada Manager.
Tapi melihat Benjamin, ia jadi berkeringat dingin, pipinya terasa hangat dan memerah.

Ia memukul tangannya ke dinding.

Ia tidak terima harus 'terpikat' pada pesona lawan mainnya.
Inilah yg ia takutkan selama ini, kenapa ia sangat wanti-wanti untuk tidak bermain drama ini.
Karena, ia sendiri tidak dapat menahan diri saat melihat Benjamin.
Ia menyukainya saat pertama kali mereka bertemu.
Hanya karena moment nya saja yg buruk, yg membuatnya selalu marah-marah.
Apalagi saat mereka bertengkar, ia hanya ingin menolak hatinya nya yg dusta.

"Perasaan macam apa ini?!"

Eric terus bergelut dengan dirinya sendiri.
Bahkan ia mencoba menarik nafas panjang yg terasa ugal-ugalan, terasa sesak, menusuk ke dalam hati dan pori-pori.

Saat mendengar pintu toilet dibuka, dengan cepat ia membasuh wajahnya, kemudian meminum air langsung dari kerannya.

Glukk..

"Apa kau sudah siap?" -tanya Benjamin,

"Oh"

Eric terkejut dan hampir terjatuh saat melihat Ben sudah bersandar di dinding,
Ia tidak menyangka Ben akan menyusulnya kesini.

Eric masih malu, apalagi saat Ben mendekatinya dan menarik tangannya.

"Owh!"

"Cepatlah!
Samuel sedang menunggu kita!"

Ben menarik tangannya saat dirinya tidak bisa menahan langkah.
Naskah nya pun tertinggal diatas meja wastafel membuat naskah tersebut basah karena cipratan air saat mencuci muka.

"Tunggu!
Wait.. wait!"

Eric tergesa-gesa melepas tangannya dari genggaman Ben.
Bergerak cepat, melesat mengambil naskahnya.

"Apakah itu basah?" -tanya Benjamin lagi.

"Mn" -jawab Eric sambil terus membolak balik naskah ditangannya.

"Mm.. kau bisa pakai punya ku saja"

Ben menyodorkan naskah miliknya ke tangan Eric.
Bukan hanya menyodorkan, lebih ke 'memaksa' Eric untuk memegang naskahnya.

Kemudian ia pun mengambil naskah ditangan Eric sambil menarik tangannya lagi agar mereka bisa segera keluar dari sini.

***

Kantin dekat gedung latihan...

Eric mengaduk-aduk sepiring nasi dihadapannya dengan cemberut,
Ia tidak tahan melihat Managernya yg satu ini (kesal, jengkel, ingin membunuh).
Ia selalu 'ikut campur' menggali perasaannya terus menerus.
Padahal tugas Manager hanya mengatur waktu kerja, dan segala aktifitas random lainnya yg tidak berkaitan dengan cinta.

HOW TO BE YOURS (Benjamin & Zayn Eric)  On going...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang