-CTY'20

1.7K 294 221
                                    

=CTY'20=

Khai tahu bahwa pernikahannya akan digelar dengan semegah mungkin. Tapi, ia tak pernah mengira bahwa akan semegah ini. Dekorasi yang kemarin ia lihat masih tampak biasa saja kini terlihat jauh lebih luar biasa. Gemerlap lampu dan rangkaian bunga serta pernak-pernik mewah memenuhi setiap sudut ballroom hotel yang telah disewa untuk hari pernikahannya.

Khai tidak tahu-menahu tentang seluruh persiapan ini, tugasnya hanya datang ke butik untuk fitting gaun pengantin, geladi resik, dan duduk cantik di pelaminan untuk menerima ucapan selamat dari para tamu.

Semua ini, Vamela dan Mbak Mita yang mengatur.

Sudah dibilang bukan, bahwa Khai tidak pernah memimpikan sebuah pernikahan. Jadi, dia tidak punya konsep pernikahan impian. Maka dari itu, ia serahkan saja semuanya pada sang ibu mertua dan kakak ipar. Selena turut ikut andil membantu mencarikan desainer dan MUA.

Dan yang lebih menakjubkan dari resepsi pernikahannya ini adalah, tamu-tamu dari kedua belah pihak keluarga yang bisa dikatakan jauh lebih luar biasa dari dekor pernikahan itu sendiri.

Suaminya adalah seorang Menteri Sosial, mertuanya Ketua Umum Partai, oppa-nya seorang Hakim Agung, kakeknya pemilik pesantren terbesar nomor 1 di Solo, dan Khai sendiri merupakan pengacara terkenal yang relasinya tidak main-main. Jadi, sudah bisa dibayangkan bukan, tamu-tamu yang hadir hari ini merupakan orang-orang seperti apa?

Bahkan, seorang Kartama Wardani sang Bapak Presiden pun turut hadir dan naik ke pelaminan untuk memberi selamat.

Khai tersenyum pada pria berpakaian batik tersebut. "Terimakasih untuk kehadirannya, Bapak." ia menangkupkan kedua tangan di depan dada sebagai tanda salam hormat pada Pak Karta, sebelum kemudian menerima pelukan hangat sang ibu negara---Ibu Rahayu Prameswari.

"Ayu tenan iki loh bojomu, Fan. Pinter kamu milihnya." Khai mesem mendengar pujian dari Bu Rahayu.

"Jangan terlalu dipuji, terbang itu anaknya," sahut Pak Karta yang sontak saja mengundang gelak tawa Ashfan dan kedua orangtuanya.

"Tengil ya, dia?" tanya Pak Karta pada Khai. Sikap santai pria tua itu membuat Khai bisa menyimpulkan bahwa beliau memang memiliki hubungan yang teramat baik dengan keluarga Maleeq.

"Kalem pas lagi tidur aja, Pak," balas Khai setengah bercanda.

Pak Karta tertawa. Setelahnya, mereka foto bersama, kemudian pria itu pamit undur diri lebih dulu sebab memiliki kepentingan lain.

Tamu silih berganti menaiki pelaminan untuk bersalaman dengan sang pemilik acara. Sebelum kemudian, Ashfan dan Khai yang gantian turun untuk menyapa beberapa tamu penting juga mengobrol ringan dengan mereka.

"Mau samperin keluarga Pak Sunarto?" tawar Ashfan yang langsung diangguki Khai begitu saja. Kemudian, keduanya melangkah beriringan menghampiri si Bapak Menteri Pertanian beserta keluarganya tersebut.

"Pak Sunarto, terimakasih untuk kedatangannya ya, Pak." Ashfan yang menyapa lebih dulu.

"Kebangetan kalau saya gak dateng dong, Ashfan. Galuh itu sahabat saya, ini Khai pengacara saya, lah kamu ini temen saya main tenis walaupun setaun sekali," sahut Pak Sunarto diselipi candaan.

Ashfan tertawa. "Nanti kita atur jadwal main tenis lagi deh, Pak. Tahun ini belum 'kan?" balasnya yang kemudian disahuti tawa juga oleh Pak Sunarto.

Khai sendiri memutuskan untuk menyapa istri dan kedua anak Pak Sunarto. Anak pertama laki-laki yang Khai tebak merupakan direktur utama Garnata Corp. Sedangkan, anak kedua adalah Binca Revania Shaeza. Si aktris yang skandal-nya sering merepotkan Khaireen.

Close To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang