10

226 57 6
                                    

enjoy

(⁠ ̄⁠ヘ⁠ ̄⁠;⁠)

"Kemana tuh tiga anak, kaga balik-balik heran." Sahut Krow sambil menengok-nengok ke sekitar, "Biasanya jam istirahat bunyi langsung pada kaya cacing kelaparan ke kantin."

"Elu pikir aja tong, Caine ajak dia anak tuh keliling sekolah, inget keliling sekolah, dikira sekolah kita kecil macam kos-an elu ape," Celetuk Souta yang mendengus malas.

Krow berdecak, "Yakali beneran sampe sudut sudut sekolah nih dikenalin njing,"

"Berisik," Cibir Echi yang sedang sebal. Dia bete ga diajak sama Caine, karena dia ketiduran di kelas tadi jadi ga bisa ikutan.

Syebel

Rion bagian diem aja, tapi aslinya juga mikirin Caine terus. Liat aja nasi goreng yang dia pesen cuma diaduk-aduk dari tadi.

Kalau tiba-tiba berubah jadi bubur ya gak heran.

"Nah, noh panjang umur anaknya,"

Mereka dengan serempak langsung menoleh kearah yang di tunjuk Gin. Benar saja, disana tampak Caine dan dua itiknya memasuki kantin.

Tetapi mimik wajah mereka bertiga tampak tak baik-baik saja.

Rion memincingkan matanya tak melihat dua anak baru yang menjadi alasan Adiknya pergi tadi.

"Akhirnya nongol juga kalian, dari mana aja nih? Boleh lah cerita." Sahut Key. Biasanya kalau lama-lama gini dapet dongeng baru, soalnya kehidupan Caine itu memang ga ada kata damai.

Tapi, damainya kalau lagi tidur.

Brak

Garin menggebrak meja membuat mereka serentak terkejut.

"Sianying! Es gue hiksuee!" Elya merengek melihat es tehnya yang sudah tergeletak dibawah dengan keadaan mengenaskan.

"Belum lima menit El,"

"Lo kokop aja lantai tu sendiri Ji!"

Riji terbahak melihat wajah Elya yang sedang kesal.

"Nape sih Rin? Baru Dateng bikin heboh orang ae, meneng Rin meneng." Sahut Souta malas.

Garin menggeleng kuat, "Ga bisa ga bisa! Ini berita penting, penting, pentingggggg!" Serunya.

Jaki menepuk bahu Garin, "Biasa aja kali, kita cuma ketemu mereka bukan abis ketemu malaikat maut."

"Hah? Ketemu siapa?" Beo Mako.

"Itu Elang sama temen-temennya. Ketemu di rooftop tadi."

Uhuk

Rion terbatuk saat baru saja meminum jusnya. Caine melirik, "Keselek bang?"

"Ga liat?"

"Coba ulang, tadi ga liat."

Gin mengulum bibirnya menahan tawa melihat Rion yang menatap datar Caine.

"Bentaran dulu. Kita dengerin ceritanya, kok bisa ketemu mereka?" Tanya Krow bingung sekaligus khawatir.

Dia takut diapa-apain sama mereka si bayi tomat. Memang ga akrab mereka sama rombongan Elang itu. Mulut mereka lemes soalnya, papasan dikit langsung kena roasting.

Tapi kalau Caine jarang, paling-paling cuma sering di goda-godain anaknya macam anak perawan.

Biasa, primadona sekolah.

"Jangan-jangan kalian ke atas ya?" Tanya Elya dengan penuh selidik. Memang satu sekolah tau kalo tongkrongannya Elang dkk tuh ya di atas.

Jaki dan Garin langsung menunjuk Caine dengan kompak yang berada di sebelah Rion, takut sekali jika mereka kena impasnya. "Itu gara-gara Mami dipaksa tunjukkin jalan ke atas sama si siapa tuh? Xandex sama Rexona?" Kata Jaki sambil mencoba mengingat nama dua anak baru itu.

"Xavier sama Revana, goblok. Main ubah-ubah nama anak orang aja lu," Sewot Krow.

Garin cengengesan, "Hehe, namanya melebihi rumus matematika sih, susah amat di ingat."

"Mereka ngapain kamu?" Tanya Rion sambil menatap sang adik yang berada di sebelahnya.

Duh, tumben aku-kamu didepan temennya.

"Emang mereka mau ngapain aku?" Caine menatap Rion mengernyit.

"Misal diperko— Umhmnn!"

Souta tersenyum manis menatap semua sehabis memasukan bakwan kedalam mulut Gin yang asbun sekali.

"Jangan dipeduliin, lanjut aja Yon ngomongnya." Katanya.

Rion mendengus, kembali melirik Caine. "Laper? Mau dipesenin nasgor juga?" Tanyanya.

Rion memilih mengubah topik mengingat adiknya belum ada makan. Bisa di tunda kalau interogasi nih anak, tapi kalau anaknya sakit perut mana bisa di tunda sakitnya.

Caine menggeleng, "Ga ah, mau makan coklat isi promag aja ya? Lagi viral, keknya enak."

Rion mengerutkan dahi bingung, coklat isi promag? Emang ada? Apa emang coklatnya khusus buat orang sakit?

Riji dan Krow menahan tawa mendengar permintaan Caine, mereka tau makanan apa yang dimaksud Caine. Tapi untuk Rion yang memang jarang membuka handphone mungkin sangat mustahil tau.

Rion itu main hp cuma kalau lagi ga ada Caine baru main hp, kalau lagi ada Caine langsung ga dipeduliin hp nya, matanya cuma fokus sama si bayi tomat sampe ngelamun terkadang.

Memang bucin abis si Abang.

(⁠⊙⁠_⁠◎⁠)

malam,
yg g jwb tdr ny g nynyak
tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kapan akur? (slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang