07. Pasar malam

152 11 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Cerita ini murni hasil dari imajinasi aku
semoga kalian semua terhibur ya!

Happy Reading

-

Malam sudah tiba, jam menunjukan pukul 19.45 tandanya waktu isya, adzan sudah berkumandang, Gus Fahmi dan Hazna baru saja selesai melaksanakan sholat isya bersama. setelahnya, mereka melakukan muroja'ah seperti biasanya.

Dan malam ini mereka hendak mengunjungi pasar malam sesuai permintaan Hazna.

"Aa mau pakai sarung atau celana aja?" tanya Hazna yang sedang sibuk menyiapkan pakaian Gus Fahmi.

"Sarung saja"

Hazna meletakan sarung dan kemeja yang sudah ia siapkan diatas kasur untuk suaminya. Lalu dirinya ikut sibuk mempersiapkan diri.

"Ekhem" dehem Gus Fahmi melihat wajah Hazna dari arah pantulan cermin.

Hazna memutar tubuhnya kearah Gus Fahmi.

"Aa kenapa?"

Gus Fahmi menunjuk tiga kancing bagian dadanya yang masih terbuka kepada Hazna.

"Kenapa?" tanya Hazna yang masih belum paham apa yang dimaksud oleh Gus Fahmi.

"Tolong kancingkan ini" ucap Gus Fahmi.

Hazna berjalan kearah Gus Fahmi untuk membantu suaminya.

"Aa nunduk sedikit, Aa ketinggian tau" ucap Hazna karna merasa kesulitan saat ingin mengancingkan kancing tersebut, dirinya harus berjinjit dan mendongak hal tersebut membuatnya merasa pegal.

"Hm"

Gus Fahmi sedikit menundukan kepalanya sesuai dengan perintah istri kecilnya dan menatap intens kedua bola mata hazel tersebut, membuat Hazna merasa gugup bukan main.

"Aa jangan natap Hazna kayak gitu" ucap Hazna.

Dengan gerakan cepat tangan kecil tersebut akhirnya berhasil mengkancingkan tiga kancing atas kemeja Gus Fahmi.

"Terimakasih" ucap Gus Fahmi.

Hazna menganggukan kepalanya.

Hazna duduk kembali dihadapan cermin yang besar untuk merias wajahnya.

"Jangan terlalu berlebihan, ingat tabarruj?" ujar Gus Fahmi memperingati istrinya, dan berniat mengetes Hazna apakah dirinya masih mengingat pelajaran sebelumnya.

Hazna menganggukan kepalanya.

"Inget kok" ucap Hazna dengan nada bicara yang sedikit angkuh membuat Gus Fahmi menggelengkan kepalanya.

"Coba jelaskan" titah Gus Fahmi.

"Yang dimaksud tabarruj adalah berhias seperti kaum jahiliyyah yang berpakaian layaknya telanjang, berhias wajah terlalu berlebihan, dan memakai jilbab hanya sebagai hiasan. Sebagai wanita muslim sudah seharusnya kita menutup aurat dengan kaafah karena allah juga sudah memerintahkanya"

"Selain itu, menutup aurat juga adalah salah satu cara menjaga kehormatan dan bisa jauh dari fitnah, bener kan Aa?" tanya Hazna takut apabila didalam penjelasanya terdapat suatu kesalahan.

Gus Fahmi tersenyum kecil dan menganggukan kepalanya.

"Bacakan salah satu firman Allah tentang larangan tabarruj" ucap Gus Fahmi.

"Audzubillahiminas syaiton nirajiim. Bismillahirrahmanirrahim

وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Childish girl untuk gus fahmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang