Terhitung sudah 3 hari Jisung meninggalkan Minho entah pergi kemana, awalnya Minho kira Jisung akan kembali ke rumah tetapi ternyata Jisung tak kunjung kembali juga hingga saat ini. Minho sudah mencoba menghubungi dan bahkan mendatangi rumah orang tua Jisung tetapi Jisung sama sekali tidak kesana, Minho juga sudah kerumah Felix tetapi Jisung tidak ada juga, selama 3 hari itu juga Lia selalu menempel dengan Minho saat di kantor dengan alibi ingin menghibur Minho.
Hari ini Minho berniat mendatangi rumah orang tua Jisung lagi, berharap akan ada Jisung disana. Menempuh waktu sekitar 10 menit Minho memutuskan untuk mampir ke minimarket terdekat, mata Minho menangkap seseorang yang begitu familiar di matanya sedang berbelanja
"LEE JISUNG!" teriak Minho saat melihat Jisung, membuat Jisung reflek berlari menjauhi Minho akan tetapi tenaga Minho tentu 2 kali lipat lebih dari tenaga Jisung
Grep......
"Jangan mencoba lari dari saya Jisung, saya ini suamimu"
"Suami? Apa kakak inget juga kalau kakak suami aku pas lagi sama mantan tersayang kakak? Apa kakak inget kalau kakak ini punya istri pas semingguan kakak diemin aku. Aku nunggu kakak tiap malem, kadang sampe ketiduran cuma buat bisa liat wajah kakak. Seminggu full kakak nggak pernah ada waktu bahkan buat pamitan sekalipun" tutur Jisung
Minho yang di balas sedemikian rupa oleh Jisung seketika terdiam
"Maafkan saya Jisung, saya menyesal. Saya bersalah Jisung tolong maafkan saya hiks" ucap Minho sambil menunduk namun yang membuat Jisung terkejut adalah tangis isak Minho, yaaa Minho nya menangis dan itu membuat hati Jisung ikut sakit
"K-kak, kakak nangis?"
"Tolong maafkan saya Jisung, saya sangat mencintaimu. Saya akui saya bersalah Jisung, saya sangat menyesal. Tolong maafkan saya"
Melihat Minho nya dalam keadaan seperti ini membuat Jisung tidak tega, akhirnya Jisung pun merengkuh tubuh Minho dan membawanya kedalam pelukan hangat.
"Sssttt kakak udah ya nggak usah nangis, Jisung udah maafin kakak" yang di peluk membalas tak kalah erat
"Tolong pulang ya Ji, saya berjanji akan lebih memperhatikan kamu dan anak kita" ucap Minho sembari menatap perut Jisung
"Iya nanti kita pulang ya, tapi sebelum itu kakak temenin Jisung belanja dulu ya" yang di tanya hanya mengangguk sambil tersenyum
Sekitar 20 menit mereka mengelilingi mini market, mengumpulkan belanjaan untuk stok mingguan, sembari bercanda dan tertawa bersama
"Sayang? Kamu pergi kemana saja tiga hari ini"
"Aku dirumah Felix"
"Tapi 2 hari lalu saya kesana, saya tidak menemukan mu"
"Karna Jisung pinter sembunyi nya" Minho hanya berdehem dengan jawaban Jisung yang sama sekali tidak memuaskan
"Oiya kak abis ini kerumah Felix dulu ya ambil barang"
"Iya sayang, sekarang berbelanja lah dengan tenang, apakah anak papa ingin sesuatu?" ujar Minho sembari menjabarkan wajahnya pada perut Jisung sedangkan Jisung sudah terkikik gemas dengan kelakuan suaminya
_______________Jisung dan Minho saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke rumah Changlix, tak butuh waktu lama hingga mereka sampai di rumah Changlix
Tok..... Tok....
"Kok nggak ada yang nyaut ya kak?""Masuk saja sepertinya pintunya tidak terkunci"
Seperti pencuri handal, Minsung masuk kedalam rumah Changlix. Sepi, seperti tidak ada tanda kehidupan disana karena si pemilik nya tidak jelas kemana, gegabah memang meninggalkan rumah dalam keadaan pintu tidak di kunci
"Kamar nya ada di atas kak, kakak bantu aku beresin barang ya"
"Iya sayang, ayo"
Mereka beranjak menaiki tangga menuju ke lantai 2 tempat Jisung tidur beberapa hari ini, melewati kamar Changlix hingga akhirnya mereka mendengar suara suara dosa membuat keduanya saling tatap
"Kak, ternyata mereka lagi olahraga"
"Bodoh sekali tidak mengunci pintu rumah" ujar Minho singkat lalu keduanya tertawa
_______________Singkat cerita kini Minho dan Jisung sudah berada dalam mobil mereka, membawa barang-barang Jisung meninggalkan rumah Changlix. Mereka banyak berbincang mengenai hal tidak penting sepanjang perjalanan
"Bagaimana bisa kamu bersembunyi di rumah Felix dengan sebaik itu"
"Kakak aja yang nggak serius nyari nya"
"Bahkan orang tua mu saja tidak tahu Jisung"
"Tau kok mereka, cuman emang sengaja nggak ngasih tau kak Minho, Jisung yang nyuruh"
"Jadi? Mereka bohong pada saya kemarin kemarin?"
"Iyups, itu pelajaran buat kak Minho karna udah deket sama mantan pacar tersayang"
"Ya Tuhan Ji, saya dan Lia tidak dekat"
"Kan deket kalo di kantor"
"Apakah perlu saya pecat dia agar kamu yakin?"
"Ya terserah kakak lah masa Jisung request"
Setelah Jisung berkata demikian tiba-tiba Minho mengeluarkan ponselnya dan
Tuttt.... Tut.......
"Halo selamat siang pak"
"Soobin tolong kamu pecat Choi Lia sekarang" ucap Minho telak, Jisung yang mendengar itu pun langsung membelalakkan bola matanya
"Terimakasih Soobin" final Minho mengakhiri telfon nya
"Bagaimana sayang? Kamu percaya kan?"
"Kak Minho gila"
"Saya gila karenamu, 3 hari saya seperti orang gila karena kamu tinggalkan saya Jisung, jadi tolong jangan tinggalkan saya lagi"
"Iya kak iya"
"Lia sudah tidak ada di kantor, dan saya akan lebih sering bekerja dari rumah saja untuk menemanimu dan anak kita"
"Eh nggak usah segitunya kak, Jisung baik kok. Kakak fokus kerja aja"
"Tidak mengapa, ini untuk menebus waktu seminggu yang kamu rasakan tanpa saya"
Jisung mengulas senyum tipis sembari menggumamkan kata terimakasih
"Makasih kak"
"Jangan berterimakasih, saya mencintaimu Jisung"
huwee mian kemarin ngga update, karna kondisi badan lagi drop banget, ini aja maksain maaf kalo ngga nge feel yya😭
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗮𝗿𝗿𝘆 𝗬𝗼𝘂𝗿 𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 (Minsung)
FanfictionHan Jisung, seorang mahasiswa yang dijodohkan sejak kecil oleh orang tua nya dengan anak dari teman orang tuanya yakni Jung Hyunjin. Mencoba memahami kepribadian masing-masing, tanpa sadar Jisung mulai menyukai Hyunjin hingga pada akhirnya..... "...