End.

0 0 0
                                    

Isi chat

: Halo, kak Naya. Saya dari Golden Indonesian art gallery. Saya tertarik dengan lukisan kakak, apakah mau anda bekerjasama dengan kami?

Tentu! Terimakasih atas tawaran nya, saya sangat ingin bekerjasama dengan anda :

: Jadi jika begitu, berapa banyak uang yang  perlu  saya berikan kepada Anda untuk lukisan tersebut?

Aku tidak begitu meng inginkan banyak uang dari lukisan ku ini, bayar lah lukisan ku dengan secukupnya :

: Baik saya akan berikan uang itu lewat rekening anda. Jadi kapan anda bisa membawa lukisan tersebut kepada kami?

Secepatnya, saya juga bisa membawa lukisan ini besok, jika anda mau? :

: Baik, saya akan transfer sekarang, dan tolong bawa lukisannya kepada kami.

. . .
besoknya

Tidak seperti biasanya, pagi ini Naya terlihat sangat semangat sembari membawa lukisannya menuju Golden Indonesian art gallery atau museum seni.

Di sepanjang perjalanannya, Naya terus tersenyum. Memikirkan, apa yang di katakan Rehan, untuk menghargai bakatnya.

"Astaga, aku lupa beri tau Rehan. Kalau lukisan ku akan segera di pajang hari ini, Rehan harus tau!"

Naya mengirim pesan kepada Rehan, tentang lukisannya itu. Tapi, tidak ada satupun respon darinya.

Naya sedikit kecewa, karena Rehan tidak membalas pesannya.

Tiba saat di museum.
Naya menemui seorang yang mengurus museum seni ini, untuk menunjukkan lukisannya. Pengurus museum itu langsung segera menyiapkan sebuah tempat untuk lukisan Naya singgahi.

Naya tersenyum lebar, pada saat lukisannya hendak dipajang. Tiba tiba, sebuah tangan tergeletak di bahu Naya. Di belakangnya seorang pria berbisik "Selamat atas karya mu, Naya" pria yang di maksud, tidak lain tidak bukan adalah Rehan. Naya kaget, dan senang. Karena Rehan juga menyaksikan itu semua.

"Rehan, bagaimana kamu bisa di sini"
tanya Naya.

"Kamu tidak perlu tau, intinya. Selamat atas karyamu, Naya"

"Terimakasih Rehan"
"Terimakasih, karena kamu aku jadi sedikit ter motivasi, aku juga mulai mencintai bakat asli ku sendiri. Terimakasih"

"Naya, aku sudah tau kalau kamu hebat, tumbuhlah terus dengan lebih baik lagi, Naya"

"Pasti, Rehan!"

"Cintai seluruh kemampuanmu, untuk sebuah keberhasilanmu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kau tidak harus jadi sepertinya (Kelompok 5) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang