Happy reading.....
Orm masuk kedalam kamarnya dan mencari-cari lingling yang tadi pergi saat ia masih dengan faye, namun saat dicari disetiap sudut ruangan, lingling tidak ada disana, orm heran kemana perginya lingling.
Kemudian orm keluar kamar dan mencarinya di ruangan lain. Setelah mencari beberapa lama, orm menemukan lingling yang sedang merebahkan dirinya diatas sofa ruang santai yang ada dilantai dua rumah orm, dia terlihat menopang kepalanya dengan kedua tangannya untuk dijadikan bantalan, lingling seperti sedang tertidur, dia nampak diam tak bergerak.
Orm lega ketika ia sudah menemukan lingling ada disana, namun ia tidak berani mendekat apalagi membangunkan lingling, ia takut jika lingling terganggu oleh kedatangannya. orm berfikir mungkin lingling sedang lelah dan menenangkan dirinya, jadi ia memutuskan untuk kembali kekamarnya sendiri dan membiarkan lingling tenang terlebih dahulu.
Saat langkah kaki orm terdengar sudah kembali dari ruang santai itu, lingling terbangun dan menghela nafasnya.
Rupanya sedari tadi lingling tahu jika orm datang mencarinya, namun lingling diam saja ketika orm datang, karena ia merasa benar-benar sangat lelah, ia tidak berniat membohongi orm, namun hanya saja ia ingin menghindari orm dulu, lebih tepatnya menghindari perdebatan setelah kejadian tadi. karena jika lingling mempermasalahkan lagi kejadian itu, itu akan membuat mereka berdebat lagi, lingling tidak mau itu terjadi, ia merasa lelah jika harus berdebat terus dengan orm karena rasa cemburu diantara keduanya.
Lingling kembali merebahkan dirinya dan kali ini ia benar-benar untuk tidur diruangan itu.Menjelang malam, orm terbangun. Orm merasakan tidurnya tidak tenang, tidak bisa nyenyak.
Jelas-jelas orm tidak sedang bermimpi, tapi ia merasa sebentar-sebentar terbangun.
Lingling masih belum datang kekamarnya setelah sekian lama orm menunggu. Dalam hatinya langsung bertanya. Apakah semuanya sudah kembali normal? Orm harus menghamipiri lingling.Orm kembali keruangan yang tadi lingling tempati, saat telah sampai orm merasa lega, rupanya lingling masih ada disana. sekarang dia seperti sedang fokus menatap layar laptopnya.
Perlahan orm menghampiri lingling dan duduk disampingnya. Lingling tidak bereaksi apapun ketika tahu orm duduk disebelahnya. Ia fokus saja pada layar laptopnya itu.
Orm sedikit merasa canggung setelah kejadian tadi sore, ia merasa bersalah telah sengaja membuat lingling cemburu."Phii.." panggil orm sambil menggoyangkan lengan lingling. Ia berusaha memecah kecanggungan antara dirinya dan lingling.
"Hemmm" lingling hanya membalas dengan deheman dan tak berniat menglirik orm.
"Kau marah padaku?" Tanya orm gugup.
"Marah? Untuk apa?"
"Barangkali kau marah karena kejadian tadi?" Tanya orm memastikan.
Lingling berhenti bermain laptop dan menutupnya, lalu ia menghadap pada orm.
"Aku berusaha untuk tidak mempermasalahkannya lagi, aku tidak ingin kita terus menerus berdebat karena rasa cemburu, aku muak dengan pertengkaran" kata lingling jujur.
"Lalu kenapa kau tak datang kekamar dan memilih menetap disini?" Tanya orm heran.
"Aku hanya sedang berusaha mengontrol emosiku, kau tahu jika ego dibalas ego semua akan menjadi kacau, dan akhirnya permasalahannya tidak terselsaikan" kata lingling berusaha bersikap dewasa.
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu merasa cemburu, tadi itu aku hanya kesal karena kau tidak mengerti apa yang sedang aku rasakan." Ucap orm menunduk sambil mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MY AGEN
General FictionKetika seorang Agen bertemu dengan gadis cantik yang ia tolong, namun sang agen tak menerima kehadirannya karena risih gadis itu terus mengikutinya.