Langit Bandung sore itu berwarna jingga keemasan, dihiasi awan-awan yang bergulir malas di atas gedung-gedung tua dan pepohonan yang rindang. Di sebuah acara seni yang digelar di Dago, gemuruh percakapan dan tawa memenuhi udara, menyatu dengan alunan musik akustik yang lembut.
Orang-orang berkumpul di sekeliling lukisan-lukisan yang terpajang, masing-masing sibuk dengan kekaguman mereka.
Di tengah keramaian itu, seorang remaja laki-laki berdiri sedikit menjauh, mengamati semuanya dalam diam. Harris. Pendiam, penuh misteri, dan seperti terbuat dari bayang-bayang yang enggan disentuh cahaya.
Baru sebulan ia pindah ke Bandung, mengikuti ayahnya yang selalu sibuk dengan pekerjaan. Bagi Harris, kota ini masih asing, seperti kanvas kosong yang menantang namun terasa dingin.
Di sisi lain ruangan, Amara berdiri di bawah sorotan lampu, senyumnya cerah seperti matahari yang menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Ia berbicara penuh semangat tentang salah satu lukisannya—sebuah gambaran kota Bandung yang penuh warna, penuh cerita.
Tapi di balik tawa dan keceriaannya, tersimpan rasa kesepian yang hanya ia tahu. Orang tuanya, yang dulu menjadi tempat ia berpulang, kini seperti dua dunia berbeda yang tak pernah benar-benar bertemu.
Pandangan Harris terpaku pada Amara, tapi ia tetap berdiri di tempatnya, seperti bayangan yang takut melangkah ke cahaya. Sementara itu, Amara bahkan tak menyadari keberadaannya. Dua dunia yang berbeda, dua jiwa yang masing-masing menyimpan luka, dipertemukan tanpa mereka sadari oleh keindahan seni yang sama.
Dan di sinilah semuanya dimulai—di sebuah kota yang penuh cerita, dengan mereka berdua sebagai tokoh utama dalam kanvas kehidupan yang akan segera terisi warna-warna baru.
::::
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung • Hyunjin
FanfictionHarris, seorang remaja pendiam dengan aura misterius, baru saja pindah ke Bandung setelah perceraiannya orang tuanya. Kini ia tinggal bersama sang ayah, seorang pekerja keras yang jarang berada di rumah. Sementara itu, Amara adalah gadis ceria yang...