Malam semakin larut. Angin dingin menerobos celah-celah rumah kecil itu, menambah suasana tegang di dalamnya. Zea duduk di dekat jendela, tatapannya kosong memandang ke luar, sementara Zen sibuk membaca data dari flash drive. Pria misterius itu-yang akhirnya memperkenalkan dirinya sebagai Nathan-mengatur peralatan yang tersisa, seolah bersiap untuk kemungkinan serangan mendadak.Zea akhirnya angkat bicara, suaranya pelan namun penuh dengan ketegasan. "Nathan, kalau benar Armand adalah paman aku, kenapa ibu tidak pernah cerita tentang dia? Kalau dia tahu ibu adalah ancaman untuk Arkana, kenapa tidak membunuh ibu sejak awal?"
Nathan menghela napas panjang. "Eliza bukan ancaman biasa. Dia tahu cara melindungi dirinya sendiri. Tapi yang lebih penting, dia tahu kelemahan Armand. Dan itu yang membuatnya tetap hidup selama beberapa waktu. Namun, keputusan Eliza untuk melawan Arkana dengan meninggalkan rahasia di belakangnya adalah pilihan terakhirnya. Dia tahu dia mungkin tidak akan selamat, tapi dia ingin memastikan kalian berdua punya kesempatan untuk menghancurkan Arkana sepenuhnya."
Zen menutup laptop dengan tegas, menatap Nathan. "Apa sebenarnya rahasia yang ibu sembunyikan? Semua data di flash drive ini hanya membuktikan kejahatan Arkana. Tapi tidak ada yang benar-benar spesifik soal ibu atau alasan kenapa Armand begitu terobsesi dengan Zea."
Nathan terdiam sejenak, matanya penuh dengan keraguan. "Rahasia itu..." Ia berhenti, mencoba memilih kata-kata yang tepat. "Itu ada dalam darah kalian. Khususnya darah Zea."
Zea menoleh cepat. "Darah? Apa maksudmu?"
"Arkana tidak hanya tentang kekuasaan biasa," Nathan mulai menjelaskan. "Mereka bermain di ranah yang jauh lebih dalam. Pengetahuan, teknologi, bahkan eksperimen yang melibatkan biologi manusia. Ibumu, Eliza, adalah bagian dari proyek besar Arkana sebelum dia melarikan diri. Dia adalah kunci untuk memecahkan rahasia mereka, tapi dia menghancurkan semua data itu dan menyembunyikan satu-satunya jejak yang tersisa-kalian berdua."
Zen tampak terpukul, tapi ia menyembunyikan emosinya di balik ekspresi tegas. "Jadi kami ini hanya... senjata hidup yang mereka incar?"
"Bukan hanya itu," Nathan membantah. "Kalian adalah bukti bahwa Arkana bisa dihancurkan. Jika orang lain tahu apa yang mereka lakukan-eksperimen-eksperimen gelap mereka-maka organisasi itu akan runtuh. Tapi Armand tidak hanya ingin menghentikan kalian. Dia ingin menggunakan kalian untuk melanjutkan proyek yang ibumu coba hentikan bertahun-tahun lalu."
Zea menggertakkan giginya, amarahnya mulai membara. "Kalau begitu, kita harus memastikan mereka tidak pernah mendapatkan kesempatan itu lagi."
Zen mengangguk. "Kita harus mencari kelemahan Armand. Tidak ada yang sempurna, termasuk dia. Nathan, apakah ada sesuatu di data ini yang bisa kita gunakan?"
Nathan memeriksa file di laptop itu sekali lagi. "Ada beberapa koordinat dan lokasi fasilitas Arkana yang tersembunyi. Salah satunya ada di luar kota ini, di sebuah tempat bernama Asterion. Itu mungkin adalah salah satu pusat penelitian mereka yang tersisa. Jika kita bisa menghancurkan fasilitas itu dan mengambil data penting lainnya, kita bisa melemahkan posisi Armand."
Zea berdiri, tekadnya semakin kuat. "Kapan kita bergerak?"
"Besok pagi," jawab Nathan tanpa ragu. "Tapi kalian harus tahu, ini bukan hanya tentang menyerang. Kalian harus siap menghadapi kemungkinan bahwa Arkana sudah tahu kalian akan datang. Mereka selalu selangkah lebih maju."
Zen meletakkan tangannya di bahu Zea, mencoba memberikan dukungan. "Kita tidak punya pilihan lain. Ini adalah cara untuk mengakhiri semuanya. Kalau ibu bisa melawan mereka dulu, kita juga bisa."
Namun, jauh di lubuk hatinya, Zen merasakan keraguan. Dia tahu perjalanan ini akan lebih sulit dari yang mereka bayangkan. Tapi satu hal yang pasti-mereka tidak bisa mundur sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
zea milik si berandalan[THE END]
Mystery / ThrillerHujan membawa kenangan kelam yang tak pernah hilang dari ingatan Zea Safira Winata. Di hadapan nisan ibunya, ia menyimpan pertanyaan yang tak pernah terjawab: apakah kematian ibunya benar-benar kecelakaan, atau ada sesuatu yang jauh lebih mengerikan...