5.

839 41 0
                                    





Mingyu sudah berada di rumah wonwoo, hari ini mereka akan fitting baju.

"Udah datang kamu, ayo masuk." ajak papa.

"Pagi pa, wonwoo nya ada?"

"Wonwoo masih tidur, kecapean dia kayaknya."

"Mingyu, kamu langsung kekamar aja, tolong bangunkan wonwoo ya!"teriak sang mama dari dapur.

"Tuh, langsung ke atas aja."


Mingyu pun naik keatas menuju kamar wonwoo,
Mingyu membuka pintu bercat putih itu dengan pelan. Tidak ingin mengganggu sosok yang masih tidur dengan pulas dalam selimut bermotif kucing.

Duduk di pinggir ranjang, jarinya menyingkirkan anak rambut yang menghalangi Wajah wonwoo kemudian menyelipkan di belakang telinga.

"Pagi cantik." Sapa mingyu.

Dengan cepat wonwoo bangkit dari kasur, akibatnya kepalanya menjadi pusing. Mingyu mengarahkan kepala wonwoo dibahu miliknya, mengelus pelan.

"Jangan langsung duduk kayak tadi, jadi pusing kan."

"Kakak kenapa bisa ada dikamar aku?" Menatap mingyu bingung.

"Hari ini kita mau fitting baju, dek."

"Aaaaa, aku lupa." Pekik Wonwoo sambil mengacak rambutnya, lupa dengan agenda mereka hari ini.

"Sudah, jangan diacak rambutnya."

"Ayo bangun, kamu siap siap dulu kakak tunggu dibawah."

Wonwoo segera bersiap, tak ingin mingyu menunggu lama.







Mereka berdua sekarang dalam perjalanan menuju butik.

Sesudah memarkirkan mobil, keduanya pun masuk kedalam butik yang nampak elegan.

"Selamat pagi, apakah anda sudah melakukan reservasi?" Tanya resepsionis ramah.

"Sudah, reservasi atas nama mingyu untuk jam 10."

"Saya akan cek sebentar."

"Tuan, silahkan mengikuti asisten saya, dia akan mengantar menuju ruangannya."


Sesampainya diruang fitting, assisten tadi membantu mingyu dan wonwoo memilih jas yang akan dipakai untuk pernikahan dan resepsi.

Setelah beberapa saat, akhirnya mereka menemukan setelan yang cocok, hari sudah siang, mingyu membawa wonwoo untuk makan disalah satu restoran.

Tidak lama, pesanan mereka sudah jadi, keduanya pun segera menyantapnya makanan yang sudah disajikan, Makan dengan lahap.


Mereka sudah berada dalam mobil, berhenti sebentar karena rambu lalu lintas yang menunjukkan warna merah.

"Kak mingyu...." Panggil wonwoo ragu.

"Iya, kenapa?" Mingyu mengalihkan pandangannya, menatap calon istrinya.

"Itu pengen nanya."

"Silahkan, tanyakan saja." Ucap mingyu, sambil menjalankan mobilnya.

"Ayah kak mingyu.... Dimana?" Tanya wonwoo pelan.

"Bapak sudah meninggal, sejak saya umur 15 tahun."

"Eh... Aku minta maaf, nggak bermaksud kak." Ucap wonwoo cepat, merasa bersalah.

"Kenapa minta maaf, sayang?"

"Habisnya, aku nanya tentang bapaknya kakak."

"Nggak papa sayang, aku sudah ikhlas." Balas mingyu tersenyum.

"Beneran nggak papa?"

"Iya."

"Kamu mau ketemu sama bapak?" Tawar mingyu.

"Boleh?"

"Boleh, kakak sekalian mau ngenalin kamu sama bapak, biar bapak juga tau bakal punya mantu semanis kamu."

Wonwoo memukul pelan lengan mingyu, ia merasa malu.

"Singgah sebentar ya."

Wonwoo menganggukkan kepalanya.



Mingyu berjongkok di sisi kuburan, diikuti wonwoo disisi satunya, mingyu kemudian manaruh buket bunga.

"Bapak..... Maaf mingyu baru datang sekarang. Aku juga mau ngenalin seseorang." Mingyu meraih tangan wonwoo, lalu menggenggamnya lembut.

"Ini calon mantu bapak, maniskan?" Terkekeh pelan. "Mingyu mohon Restu dari bapak atas pernikahan kami."

"Saya wonwoo, saya mohon Restu bapak Untuk kami. Kak mingyu selalu menjaga dan memperhatikan saya dengan baik, walaupun tingkah saya masih kekanakan, saya akan berusaha menjadi pasangan yang baik." Ucap wonwoo yakin, membalas genggaman mingyu.

Keduanya bertatapan, kemudian saling tersenyum manis.



.

.

.

Pagi pagi sekali keadaan di rumah wonwoo sudah sibuk, karena pernikahan yang akan di adakan jam 10 nanti.

Wonwoo yang masih mengantuk, Dibangunkan paksa oleh jeonghan, kemudian menyuruh wonwon untuk langsung mandi agar tidak terlambat.


Keadaan dirumah mingyu juga sama sibuknya, mingyu sekarang sedang bersiap dibantu seungcheol dan seokmin. Dia juga akan sedikit Di make-up agar tidak terlalu polos dan juga tampak lebih tampan.







Wonwoo dengan setelan jas putihnya dan make-up tipis yang membuat wajahnya terkesan manis dan cantik.

Sampai dihadapan mingyu yang menunggu di altar, papa wonwoo memindahkan tangan sang anak sedaritadi di gandengnya. Menyatukan tangan kedua pengantin.

"Saya serahkan wonwoo, tolong jaga dan cintai anak saya mingyu."

Mingyu Yang mendengar ucapan menganggukkan kepalanya mantap.

"Pasti." Tegas mingyu walau pelan.

Papa dan mama wonwoo duduk berseberangan dengan ibu mingyu.

"Apakah saudara berdua, Bersedia untuk Selalu bersama dalam susah dan senang?"

"Ya, saya bersedia."

"Kedua mempelai di persilahkan untuk berciuman."

Wonwoo yang mendengar perkataan itu pun merasa gugup dan menutup matanya rapat, mingyu yang melihat wajah wonwoo nampak gugup, beralih mengecup dahi wonwoo.

Para tamu undangan, keluarga kedua mempelai
Dan teman teman mereka pun bertepuk tangan dengan meriah.



















Ciyee udah kawin, acihuyy😭

Sorry for typos

TBC












PERJODOHAN ~•MEANIE•~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang