10.

143 12 0
                                    




Beberapa bulan kemudian

Wonwoo terbangun tengah malam karena lapar, beranjak turun dari kasur dengan perlahan Tidak ingin membangunkan suaminya yang masih terlelap.

Membuka kulkas, mengecek apa yang bisa ia masak, sesekali mengelus perut besarnya yang sudah beranjak 7 bulan.

Mengambil sebungkus nugget dari kulkas, menyalakan kompor kemudian memanaskan wajan yang berisi minyak.
Merasa minyak sudah agak panas, wonwoo kemudian menggoreng nugget.

"Sayang?"

"Iya, mas kebangun?"

Tampak mingyu yang terbangun dengan rambut yang berantakan dan bertelanjang dada, sedang berdiri di ambang pintu menatap wonwoo.

"Kenapa bangun? Masih gelap loh ini." Tanya mingyu.

"Adek bayinya lapar."

"Sini biar mas aja yang goreng, kamu nggak boleh kecapean."

"Eits, mas duduk, aku cuma goreng nugget bukan kerja yang berat berat.

"Kalau gitu mas yang ambilkan nasi."

"Emm, boleh deh."

Mingyu mengambilkan 2 piring berisi nasi dan menaruhnya di meja makan.

Merasa cukup, wonwoo mematikan kompor kemudian melangkah kearah meja makan, membawa sepiring nugget.

"Ayo makan." Ajak mingyu.

Wonwoo makan dengan lahap, porsinya juga lebih banyak dari sebelumnya.

Mingyu memperhatikan istrinya gemas, karena pipi yang mengembung sibuk mengunyah, ia kemudian mengelap sudut bibir wonwoo yang terdapat nasi.

"Makannya pelan pelan." Nasehat mingyu.

Wonwoo hanya mengangguk dan mengambil beberapa nugget lagi.

Selesai makan, mingyu mencuci alat makan yang mereka berdua pakai tadi.

Wonwoo duduk di meja makan memperhatikan mingyu, sambil meminum susu hamil yang dibuatnya.

Melangkah menuju mingyu, Menaruh gelas bekas susunya di wastafel.

"Mas, aku bantuin ya."

"Nggak usah sayang, jangan dibantah." Peringat mingyu.

Dengan cemberut, wonwoo mengangguk mengiyakan perkataan mingyu, ia beralih memeluk suaminya dari belakang, agak susah, karena perutnya yang sudah semakin besar.

"Ayo tidur." Ajak mingyu, menautkan kedua tangan mereka.

Meraka berdua kembali beranjak kekamar setelah mematikan lampu dapur.

.

.

.

Wonwoo sedang berada didapur, membuat minuman untuk jeonghan dan Joshua yang akan datang berkunjung.

Memecahkan es batu kemudian menaruhnya di teko, menuangkan sirup dengan perisa jeruk itu secukupnya, menambahkan sedikit air lalu mengaduknya agar tercampur rata.

Saat akan menaruh sisa es batu kedalam freezer,
Kakinya tidak sengaja menginjak pecahan es yang terjatuh di lantai.

BRUUKK

"AARGHHH"

Ia berteriak saat menghantam lantai dengan keras, dari sela kakinya nampak cairan berwarna merah mulai mengalir menggenangi lantai.

PERJODOHAN ~•MEANIE•~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang