6.

125 14 1
                                    









"Dek ayo bangun, sudah sampai." Mingyu menggoyangkan badan wonwoo pelan.

"Hmm, sudah sampai?" Tanya wonwoo kemudian menguap.

"Iya, ayo masuk kedalam."

Mereka berdua menuju kamar yang berada dilantai dua, sesampainya di kamar, Mingyu menyuruh wonwoo untuk mandi lebih dulu.
Wonwoo kemudian mandi setelah mengambil handuk dan pakaian ganti.

Wonwoo yang sudah mandi pun merasa segar, ia baru ingat tentang malam pertama. Wonwoo yang duduk dikasur merasa gugup saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, sangat gugup lagi matanya menatap Mingyu yang hanya memakai handuk sebagai bawahan.

Mingyu mengambil pakaian yang Lupa dibawanya dan langsung memakainya di depan lemari. Ia kemudian duduk disamping wonwoo sambil menggosok rambutnya yang basah dengan handuk kecil.

"Won? Kamu kenapa lihat kearah sana terus?"

Wonwoo yang mendengar perkataan suaminya segera berbalik menghadap Mingyu.

"Nggak papa, tadi aku cuman lihat-lihat." Elak wonwoo.

"Yaudah, ayo." Ajak mingyu.

"Ngapain ka?"

"Kamu nggak ingat, kita harus ngapain malam pertama ini?" Tanya mingyu Semakin merapatkan tubuhnya kearah wonwoo.

"Ehmm... Hehe aku nggak ingat." Terkekeh gugup.

"Hahaha, kamu lucu banget sih." Mingyu mengecup pipi milik istrinya gemas.

"Ihh ka, udah pipi aku jadi basah."

"Memangnya kamu mikirin apa?" Tanya mingyu menggoda wonwoo.

"Kakak juga ngapain kaya tadi?" Ucap wonwoo kesal dengan wajah yang merona.

"Maaf ya, gemesin banget sih." Ucap mingyu gemas, mencubiti pipi wonwoo pelan.

"Ayo tidur sudah larut."

"Jangan tidur dulu, ini rambutnya masih basah, nanti kakak sakit, sini aku bantu." Wonwoo mengambil handuk yang ada di tangan suaminya.

Wonwoo kemudian bangkit dari kasur dan Berdiri diantara kedua kaki mingyu, sedangkan mingyu hanya mendongak wonwoo yang serius mengeringkan rambutnya.

Wonwoo berjalan kearah meja rias, untuk sementara dia taruh handuk itu disana. Mingyu menggeser memberikan tempat untuk berbaring di kasur, Mingyu kembali merangkul wonwoo kedalam dekapan. Wonwoo menyamankan diri dalam dekapan itu.

"Kak."

"Hmm, kenapa?" Tanya mingyu.

"Aku belum siap." Bisik wonwoo menyembunyikan wajahnya.

"Kakak tidak memaksa kamu sayang." Mingyu mengusap rambut wonwoo pelan.

"Makasih ka."

"Sama sama sayang." Mingyu Mengecup dahi wonwoo.




.


.

.


"Apaan woi, jangan main main udah serius gue dengernya." Celetuk Joshua tidak sabar.

"Sebentar, aku ambil napas dulu."

"Jadisebenarnyaakubelum ngelakuininiitudengan kakmingyu." Ucap wonwoo cepat.

"Pelan pelan ngomongnya, gue ga paham Yee." Protes Joshua.

"Aku.... Belum ngelakuin hal itu sama kak mingyu." Ujarnya pelan, kedua tangannya saling bertautan.

"HAH-hmp, lwepwasin." Protes Joshua tidak jelas, saat jeonghan membekap mulutnya.

"Udah dibilangin jangan teriak, gue lepasin tapi jangan teriak, awas lu Gue Gibeng. " Ancamnya.

Joshua mengangguk lalu jeonghan melepas bekapannya.

"Jadiii.... Kenapa lu belum ngelakuin itu?"

"Gue tebak, pasti lu yang belum siap?" Tebak jeonghan tepat sasaran.

"Kan aku takutt." Cicit wonwoo.

"Wonuu, lu nggak kasihan sama suami lu? Orang lain kalau malam pertama udah enak enak, lah dia? Dia tahan demi lu, kalau gitu apa bedanya sama waktu kalian masih tunangan." Jelas Joshua greget.

"Berarti udah seminggu kan?" Tanya jeonghan.

Wonwoo mengangguk membenarkan.

"Wahhh parah lu won, gue kalau jadi suami lu, udah cari yang lain." Ucap Joshua mengompori.

Wonwoo mendengar perkataan itu langsung mendongak.

"Terus aku harus gimana? Wonu nggak mau kak mingyu cari yang lain." Tanya wonwoo dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ish shua, nangis kan anaknya." Bisik jeonghan, menyenggol Joshua.

"Aduhh, wonu gue yang manis jangan nangis pliss, Gue bantu deh." Joshua menepuk nepuk kepala wonwoo pelan.

"Beneran dibantuin?" Tanyanya memastikan, dengan kedua mata masih berkaca-kaca.

"Iya, tapi jangan nangis lagi."

Wonwoo mengangguk, lalu menghapus air matanya yang sempat menetes.

"Denger baik baik saran dari gue dan harus dilakukan, nggak boleh dibantah." Ucap Joshua tegas melipat tangannya didada.

"First, lu harus ngelakuin itu, itu adalah salah satu tanggung jawab sebagai pasangan."

"Tapi aku takutt." Ucapnya lirih.

"Nggak peduli gue, berarti suami lu cari yang lain aja." Ancam Joshua.

Wonwoo menggeleng dengan cepat, kak mingyu hanya milik dia.

"Kedua, ganti panggilan lu, biar romantis dikit, masa sebelum Dan sesudah nikah nggak ada bedanya."

"Tapi malu." Ucap wonwoo dengan pipi merona.

"Malu malu, Nanti suami lu dipanggil sayang sama yang lain, nangis lu." Ucap Joshua tegas.

"Ish iya iya nanti aku ganti." Balas wonwoo kesal.

"Terakhir yang paling penting."

Wonwoo mendengarkan dengan serius, demi keharmonisan rumah tangganya.

"Yang rajin ya ngelakuinnya, biar gue cepet punya ponakan." Joshua menurunkan alisnya, menggoda wonwoo.

"Nih anak nggak bisa tenang apa? Sehari aja." Keluh jeonghan, memijat pelipisnya.



















Sorry for typos



VOTMEN JOSEYO....

VOTMEN JOSEYO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





TBC







PERJODOHAN ~•MEANIE•~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang