Happy reading guys!~ooOoo~
Pagi itu, Lyra bangun dengan senyum yang masih tersisa dari malam sebelumnya. Pertandingan yang seru, kebanggaannya melihat Mees, dan momen kebersamaan dengan teman-temannya membuat suasana hati Lyra ringan.
Lyra merapikan tempat tidurnya dengan cepat, lalu melangkah ke dapur untuk membuat sarapan. Kopi hangat dan roti panggang menjadi pilihannya pagi ini, cukup sederhana untuk menghemat waktu.
Sambil duduk di meja makan, ia membuka kalender di ponselnya, memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Esok hari adalah hari besar bagi Mees, dan ia ingin memastikan semua urusannya selesai hari ini agar bisa mendampinginya tanpa gangguan pekerjaan.
Saat tiba di kantor, suasana seperti biasa. Namun, Maya langsung mendekatinya dengan wajah penuh antusias begitu Lyra menaruh tasnya di meja.
"Ra! Grup kantor langsung heboh tadi malam gara-gara foto kita sama Mees," bisik Maya sambil menunjukkan ponselnya.
Lyra melirik layar ponsel Maya, di mana terlihat banyak pesan dari grup kantor mereka. Beberapa rekan kerja mereka seperti Sita dan Rani bahkan sampai berkomentar panjang lebar.
“Ini serius? Maya, kamu kan janji nggak pamer berlebihan,” ujar Lyra, setengah kesal tapi tak bisa menyembunyikan senyumannya.
Andi yang kebetulan lewat di dekat mereka hanya terkekeh. "Udah nggak bisa dicegah, Ra. Tapi tenang aja, nggak ada yang tahu kalau kamu ada hubungan spesial sama Mees. Kita kan cuma bilang dateng kesana cuma buat dukung Mees sebagai fans,"
Lyra mendesah pelan. "Ya ampun, kalian ini…" Namun, ia tak bisa marah lama. Bagaimanapun, ia juga ikut senang melihat teman-temannya menikmati momen itu.
Selama jam makan siang, pembicaraan di meja mereka masih berkisar tentang pertandingan semalam. Maya tak henti-hentinya mengagumi permainan Mees.
Andi menambahkan, "Mungkin setelah pertandingan berikutnya kita bisa coba kasih kejutan buat Mees, semacam mini celebration buat dia. Kalo menurut kamu dia bakal suka ga, Ra?"
Lyra berpikir sejenak. "Aku rasa dia bakal happy, tapi nggak usah terlalu heboh. Mees nggak suka hal yang terlalu besar. Kalau cuma makan-makan kecil atau sesuatu yang sederhana, itu pasti oke sih,"
Setelah waktu istirahat makan siang selesai, mereka kembali ke meja kerja masing-masing. Saat Lyra sibuk memeriksa email dan menyelesaikan beberapa tugas, Maya mendekat ke mejanya dengan tatapan penasaran.
"Ra, kamu dari tadi kelihatan sibuk banget hari ini. Lagi buru-buru nyelesain sesuatu ya?" Maya bertanya sambil menyeruput kopinya.
Lyra tersenyum sambil melirik Maya. "Iya nih, aku harus kejar deadline hari ini. Soalnya besok mau izin nggak masuk,"
Maya langsung duduk di kursi sebelah Lyra. "Oh, emangnya besok ada acara apa?"
"Aku mau ke Brussel. Mees ada jadwal sumpah WNI di sana, aku ada janji buat nemenin dia," jawab Lyra santai.
Maya membulatkan matanya, jelas terkejut sekaligus bersemangat mendengar kabar itu. "Wah, seriusan Ra? Akhirnya ya, Mees mau jadi warga negara Indonesia. Duh, seneng banget dengernya!"
Lyra tersenyum kecil mendengar reaksi Maya. "Iya, makanya aku mau pastiin semua kerjaan hari ini kelar, biar besok nggak ada yang keteteran,"
Maya mengangguk sambil menepuk bahu Lyra. "Pasti bisa, kok. Btw, kalau ketemu Mees nanti, titip salam aku sama Andi, ya. Bilang semoga semuanya lancar buat besok,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us | Mees Hilgers
FanfictionWe find ourselves in a certain place, at a certain moment, and all it takes is a look across the room, an encounter, the beginning of a conversation, for the trajectory of our existence to change forever. Meeting you again at the best point accordi...