RVR Chapter 11

174 27 22
                                    



Flashback

"Dave haruskah aku merubah penampilan?"

"Memang kenapa di rubah?"

"Aku takut kamu malu karna penampilan kekasihmu seperti ini?" Joel menunduk lesu

" Jangan bercanda" ucap dave sambil berkacak pinggang

" Kekasihku yang paling tampan, dan enak tentunya" Joel yang mendengar itu langsung menutup mulut Dave

Ia menoleh ke kanan dan kiri memastikan tidak ada yang mendengar perkataan Dave yang sangat tidak sopan

" Dave jangan bicara aneh-aneh"

"Tapi memang sangat enak kok" ucap dave berbisik di telinga Joel

Joel menutup wajahnya karna sangat malu, kekasihnya ini sangat blak-blakan bahkan ketika mereka sedang bercinta
Dave terus-menerus menyanjung setiap bagian tubuh Joel dan itu membuat Joel menjadi sangat percaya diri

"Jadi,,,,,, bisakah nanti malam aku mencobanya lagi?" Bisik Dave dengan suara sensual Joel hanya mengangguk malu-malu dengan senyum tertahan

Setelah mereka lulus dari universitas, Dave dan joel berjanji akan bekerja bersama dan semesta pun merestui itu

Mereka berdua mendapatkan kerja di perusahaan yang sama
Membuat hubungan Dave dan joel semakin erat dan tak terpisahkan

"Dave kita sudah satu tahun bekerja di sini jadi" belum selesai Joel bicara Dave telah memotong perkataannya

"Aku mau,,,,, jadi ayo kita menikah" Joel yang melihat raut dave ada sedikit semburat rona merah pada pipi Dave pun merasa senang

Ternyata davenya juga bisa merasa malu di saat-saat tertentu dan itu membuat Joel makin terjatuh ke dalam pesona Davenya

Setelah empat tahun pernikahan mereka, Dave dan joel semakin mesra, melakukan semua hal bersama-sama dan saling melengkapi

" Hari ini bukan ulang tahunku" ucap Joel dengan tatapan bingung

" Buka saja, Karna aku sedang senang makanya aku memberikan hadiah untuk suamiku yang tampan"

Joel membuka kotak hadiah yang Dave berikan, jantungnya berdebar, senyum lebar terpatri di bibirnya

"Aku akan jadi ayah Dave" Dave mengangguk dengan semangat

Joel memeluk dan mencium
suaminya dengan semangat
Keluarga kecil bahagia yang Joel mimpikan akan tercapai, hidupnya benar-benar berubah sekarang

Hidup Joel yang monoton seperti batu kini penuh warna, harinya selalu cerah seakan kesedihan tidak akan pernah menelusup kedalam hati dan hidupnya

Namun terkadang manusia lupa kebahagiaan yang Tuhan beri juga bisa tuhan ambil dengan mudahnya


Flashback off


####*####


Joel terbangun dari tidur karna dering ponselnya terus-menerus berbunyi
Ketika dering itu berhenti Joel mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelfon

Ternyata Paul dan ibunya sudah menelepon beberapa kali
Pandangan Joel kosong menatap langit-langit kamarnya
Tangannya meraba ranjang di sisinya yang terasa dingin dan air matanya menetes untuk kesekian kalinya

"Dave bisakah kamu datang lagi padaku, aku sangat merindukanmu
Rindu ini rasanya mencekik hingga mau mati" gumamnya

Kenapa orang-orang tidak mengerti dan terus menyuruhnya untuk berhenti
Sedang ia hanya bisa mencari Dave dalam pikirannya namun kenapa itu menjadi sebuah masalah ?

Ia hidup hanya untuk Dave, di hidupnya hanya ada Dave, dan rasa hangat itu hanya pada Dave

Tiba-tiba suara pintu terbuka, Joel menoleh di sana davenya tersenyum kecut sambil berkacak pinggang

"Hei Joel ini sudah sore dan kamu belum bangun" marahnya

Joel yang melihat itu tersenyum lembut, ia lalu menepuk ranjang di sisinya agar Dave mau tidur di sampingannya

Dengan wajah kesal Dave menuruti permintaan Joel
Ia rebahkan tubuhnya di samping Joel dan memeluk tubuh besar suaminya

"Dave orang-orang bilang kamu tidak nyata"

"Pasti mereka bohong kan?" Dave hanya mengangguk tanpa bersuara

"Bahkan sekarang aku bisa merasakan hangat tubuhmu, detak jantungmu dan " belum sempat Joel meyelesaikan kata-katanya Dave menghilang dari pandangannya

Batinnya berteriak pilu namun tidak ada yang bisa Joel lakukan
Ia beranjak dari ranjang menuju kamar mandi, Mengisi bathtub dengan air untuk dirinya mandi nanti

Joel keluar dari kamar mandi dan mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada ibunya dan Paul

Berkata ia baik-baik saja dan ia memutuskan untuk menerima semuanya
Dan memutuskan untuk meminum obatnya agar bisa sembuh
Jadi mereka tidak perlu khawatir lagi

Lagi-lagi pintu kamar terbuka, Dave barjalan dan berdiri di depan Joel dengan senyum lembutnya

"Apa kamu akan mandi sekarang, bolehkah aku ikut"

Joel mengangguk antusias, ia berdiri dan memeluk davenya
Mencium aromanya yang lama dia rindukan joel menangis lirih

"Ada apa sayang, jangan menangis aku akan tetap disini" ucap Dave dan mengusap punggung Joel

Joel semakin erat memeluk  Dave hingga Dave menghilang sekali lagi dari dekapannya

Suara gemericik air yang tumpah terdengar oleh pendengarannya
Ia menghela nafas panjang, memejamkan matanya mencoba menguatkan dirinya

Ia meraih obat dari dr endrik mengambil beberapa butir lalu ia minum, langkahnya ia bawa ke dalam kamar mandi

Ia masuk ke dalam bathtub dengan pakaian yang masih lengkap, menenggelamkan seluruh tubuhnya pada bathtub yang penuh dengan air

Bayangan masa lalu dengan Dave lewat sekelebat dalam pikiran Joel
Sebelum ia tak sadarkan diri untuk tidur panjangnya

"Rasanya pasti menyenangkan melihat anak anak kita tumbuh dewasa dan kita akan menua bersama tetap bergandengan tangan sampai kita mati nanti"


End



Makasih ya udah baca

Jangan lupa vote ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RêVeRie ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang