Bab_ 7

24 5 0
                                    

Langit dan yang lainnya kecuali Akram berlari menuruni anak tangga, karena terlalu takut adanya hantu, langit tidak sengaja menabrak punggung Rayhan yang baru saja keluar dari lift yang segera ingin duduk di ruang santai.

"Astaghfirullah, kalian kenapa sih?"ucap Reynand yang ikut kaget saat melihat Rayhan hampir saja tersungkur ke lantai.

"Untung gue gak nyium lantai, kalau iya, gue patahin tuh gigi depan Lo ngit"ucap Rayhan emosi untung ia sigap menahan beban dari arah belakang kalau enggak udah jatuh ditimpa langit.

"Sorry bro, mansion Lo ada hantunya deh Rey, Ray"ucap langit.

"Habis nonton film horor Lo?"tanya Reynand, dia sejak lahir disini saja gak merasakan apapun, lah langit yang baru sebentar udah ngatain mansionnya berhantu.

"Enggak, tapi tadi kita lagi ngobrol, terus nyium bau parfumnya bunda, dan itu wangi banget, terus kita lihat sekeliling bundanya gak ada, dan kita semua naik keatas, bunda nya masih tidur, terus ada yang bisikin gue minta ikuti aku"jelas langit dan suara perempuan tersebut mirip suaranya bunda.

"Mampus Lo ngit udah jadi incarannya mbak kun kun"ucap Bintang yang baru saja datang bersama Raka, Vino, dan Bagas karena baru pulang sekolahnya.

"Lo kemaren liburan ke tempat angker gak?, Bisa jadi Lo diikuti sama mereka"ucap Bagas.

"Mbahnya liburan, gue aja jadi petani disana, gak ada waktu jalan jalan atau nyari kembang desa"ucap Langit, ternyata ia pulkam dijadiin babu oleh kakek neneknya.

"Bagus dong, btw kalian semua juga ngerasain apa yang langit rasain?"tanya Vino saat melihat yang lain juga ngos ngosan, mereka semua mengangguk.

"Mungkin bau parfumnya bi Mina, dia kan dari kemaren sama bunda"ucap Raka yang masuk akal dipikirannya. Baru saja diomongin BI Mina datang membawa minuman untuk yang baru datang.

"Terima kasih bi, jadi ngerepotin deh"ucap Bintang.

"Besok besok sekalian nasi sama lauknya ya bi"ucap Raka tanpa malu.

"Sebentar lagi den makanannya matang"ucap bi Mina.

"Wihh, emang terbaik"ucap Bintang sambil ngasih jempol.

"Ya udah saya permisi"ucap bi Mina.

"Tuh, bibi aja parfumnya beda sama punya nya bunda"ucap langit, tapi setelah itu aroma itu kecium lagi tapi lebih menyengat.

"Assalamualaikum bunda, udah sehat Bun?"tanya Bagas saat melihat bunda berdiri di belakang Akram, Laura yang asli kaget karena Bagas bisa melihatnya lalu tersenyum, belum sempat menjawab salam dan ingin minta bantuan, tepukan Bintang disampingnya membuat atensi Bagas teralihkan.

Plak

"Lo ngomong sama bunda yang mana?"tanya Raka.

"Ya bunda Laura lah, masa bundanya gue, orang nya mah lagi liburan tanpa anak"curhat Bagas, orang tuanya lagi liburan berdua, dan katanya mengulang masa pacaran.

"Gak usah ngarang deh Lo, disini gak ada bunda"ucap Bintang.

"Ada, dia berdiri di bel.....loh kok gak ada, cepet banget perginya"ucap Bagas kaget karena sang bunda gak ada dibelakangnya Akram, cepat banget perasaan ngilangnya. Padahal kalau naik lagi ke atas, otomatis dia lihat dong, kok ini enggak ya.

"Gak usah bercanda, gue gak takut"ucap Rayhan.

"Gue gak bercanda, gue beneran liat bunda di belakangnya Akram". Akram langsung menengok kearahnya tapi gak ada siapa-siapa, ia pun langsung duduk di sofa.

"Tuhkan, ada Mbak Kun Kun yang nyamar jadi bunda, kalian sih gak percaya"ucap Langit.

"Apa sih, kok kalian pada ngaco semua, kebanyakan nonton film horor gitu tuh"ucap Reynand, ya kali mansionnya kini berhantu.

Transmigrasi Maura Gadis TerbuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang