Akram melihat teman-temannya sambil geleng-geleng kepala, mereka berperilaku sudah seperti dirumahnya sendiri, makan cemilan sambil selonjoran di sofa, atau rebahan di karpet dengan matanya menatap kearah televisi.
"Santuynya berasa di rumah sendiri"sindir Akram sambil ikut duduk di sofa.
"Ini kan rumah keduanya kita"jawab Langit sambil makan cemilannya, sedangkan yang lain tidak memperdulikan sindirannya Akram dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
"Sejak kapan om Arsen nikah sama nyokap Lo"jawab Akram, bisa aja Langit kalau disuruh jawab.
"Sejak gue lahir"jawab Langit.
"Bunda Laura tau pasti lo diusir dari sini Ngit, btw si nenek lampir masih gatel gak sih sama om Arsen, udah lama, gue gak liat wujudnya"tanya Bumi, biasanya Cassandra datang hampir setiap hari yang membuat mereka jengah melihatnya.
Mereka semua agak ilfeel sama Cassandra, karena selalu dibuat buat suaranya saat bicara, apalagi suka bersikap sok akrab banget sama kita, dan sok baik.
"Mungkin dirinya lelah dianggap gaib"jawab Bastian karena memang kadang tidak mereka tanggapi saat orang nya lagi ngomong, soalnya gak penting dan gak paham.
Cassandra ngomongin soal barang barang branded ke mereka ya jelas mereka tidak paham.
"Cuy, gue penasaran deh sama om Arsen, kenapa ya bunda Laura tidak diceraikan dari dulu kalau sikap bundanya jahat sama anak-anak".
Langit bertanya seperti itu karena merasa penasaran, situasinya sama kaya om nya, tapi om nya sudah lebih dulu memilih pisah sama istrinya, dan hak asuh anak ditangan om nya, karena sang istri kerjaannya cuma ngomelin suami dan anak, terus lebih suka menghambur-hamburkan uangnya dengan cara shopping, jalan-jalan ke luar negeri sama teman-temannya, dll yang tidak berfaedah.
"Ya mungkin masih saling cinta, kita kan gak tau perasaan mereka berdua"jawab Bumi asal.
"Sebenarnya ya gays, gue pernah lihat selepas bunda Laura marah ke anak-anaknya, bunda langsung nangis di kamarnya, kalian semua kan tau ruang baca tepat disebelah kamarnya bunda".
"Gue waktu itu lagi mau pinjam buku, habis itu terdengar tangisan perempuan, gue deketin, suaranya dari kamarnya bunda, terus gue intip, gue lihat bunda Laura lagi nangis sambil meringkuk di pinggiran kasur"cerita Akram kepada teman-temannya, karena dirinya masih merasa heran, bukankah bunda sebenarnya sayang sama anak-anaknya, tapi kenapa tidak pernah ditunjukkan?.
"Apa mungkin, bunda menyembunyikan sesuatu yang membuatnya terpaksa melakukan hal itu"jawab Langit dan mereka setuju sama jawabannya.
"Tapi apa yang bunda sembunyikan?"tanya Bumi.
Mereka semua sedang berfikir tentang apa yang sebenarnya bunda Laura sembunyikan dari keluarga, bau harum yang secara tiba-tiba tercium oleh Indra penciumannya mereka yang membuat mereka saling tatap.
"Gays, bau wangi parfumnya bunda gak sih?"tanya Bumi setelah mengendus-endus aroma yang tiba tiba saja tercium dari hidungnya. Aromanya begitu menyengat.
"Hemm, tapi kok wangi banget ya, bunda juga lagi tidur"jawab Langit.
Sepertinya mereka bisa mencium bau kedatangan ku, apakah aku bisa memanfaatkan hal ini untuk membantu Maura, dan juga memberi tahu tempat dimana dulu aku di siksa, dan menemukan kalungku yang hilang disana sebagai bukti kebenaran tulisan yang aku tulis di diary ku selama ini.
"Gays, keatas yuk buat lihat bunda Laura masih tidur atau udah bangun"ajak Langit karena mereka tidak menemukan keberadaan bunda Laura disekitarnya, dan hanya bau parfumnya yang tercium begitu menyengat seperti orangnya ada disekitar kita.
Mereka mengangguk, tanpa sepengetahuan Reynand dan juga Rayhan mereka semua langsung naik ke lantai atas menggunakan lift biar cepat.
Sampainya di depan kamar, langit membuka diam-diam pintu itu, dan pertama yang mereka lihat bunda Laura masih tertidur di dalam kamarnya.
"Gays bunda masih tidur, tapi kenapa aroma parfumnya bunda kecium dibawah padahal orang nya gak ada"ucap Bumi yang merasa heran, bau parfumnya ada, tapi orangnya gak ada.
"Apa para bibi yang memakai nya?"tanya langit, ya walaupun gak mungkin, karena parfum yang dipakai bunda harganya mahal, pasti mereka berfikir dua kali untuk memakai parfum tersebut.
Melihat mereka yang penasaran, Laura yang asli pun mencoba membisikkan sesuatu siapa tau mereka bisa menolongnya, agar Maura tidak terkena imbas orang itu.
"Ikuti aku".
"Ikut kemana?"tanya langit saat mendapatkan bisikan dari seseorang tepat di telinganya.
"Maksud Lo apa sing Lang?"tanya Bumi heran, soalnya langit tiba-tiba tanya seperti itu, padahal mereka gak ada yang bicara setelah berfikir aroma itu berasal dari mana.
"Tadi siapa yang ngomong ikuti aku?, Gue denger jelas ini ada suara perempuan"ucap Langit.
"Perempuan dari mana?, Kita semua cowok, bunda Laura aja tidur"ucap Bastian. Langit merinding, ia langsung kabur tapi tidak menggunakan lift, karena lift jauh lebih horor. Melihat langit ketakutan mereka pun juga ikut turun, jadi merinding mereka semua. Ada suara tapi tidak ada orangnya. Mansion bagus tapi ada setannya.
Yah kok malah takut sih.
Tante kan bukan hantu.
Eh tapi kan gue udah meninggal, terus jatuhnya hantu, gitu?.
Cari cara lain deh semoga ketemu.