Happy Reading!
Angin malam berhembus perlahan, mengantarkan hawa dingin pada semua orang, ditambah guyuran hujan yang turut berpartisipasi. Sebuah kamar rawat inap, terdapat Melinda yang tidur terlentang menghadap langit-langit rumah sakit yang berwarna putih bersih. Matanya terus menatap lurus ke depan tanpa kedip beberapa detik sekali, nafasnya tenang.
Tik tok tik tok
Hanya bunyi jam dinding yang terdengar malam itu, benar-benar sepi. Namun, suasana sepi itu perlahan berubah ketika suara pintu dibuka perlahan.
Ceklek
Tap
Tap
Tap
Langkah kaki menggema, semakin dekat ke arah Melinda. Hingga tak lama berhenti tepat di sampingnya, hingga di bawah sorot lampu menampilkan bayang-bayang seorang pria.
"Lo masih hidup ternyata" katanya.
Pria tersebut memasukkan kedua tangan di saku jaket. Wajahnya tak terlihat karena menggunakan masker hitam. Melinda hanya diam, tahapan masih kosong seperti sebelumnya.
Pria tersebut memandang intens Melinda dengan tatapan yang sulit diartikan. Hingga beberapa menit setelahnya, pria tersebut berbalik pergi meninggalkan ruangan Melinda.
Sedangkan di posisi Melinda, ia tiba-tiba menoleh ke arah pintu setelah kepergian pria tersebut. Tangannya bergetar kuat menggenggam selimut.
*****
Ruang kelas 10 IPA 1 benar-benar ribut saat ini, guru tidak masuk dikarenakan sedang ada rapat. Walaupun kelas mereka merupakan kelas unggulan, mereka juga sama seperti kelas lain yang mana akan berisik melebihi pasar jika tidak ada guru mengajar.
Di sisi lain Salsa sibuk mewarnai sesuatu di sebuah buku. Ia fokus memberikan warna pada objek di buku tersebut, sama sekali tak terganggu akan keributan teman-temannya.
Ketika jarinya sibuk menggores warna, pikirannya melayang di awal ia mendapatkan buku itu, sebuah buku gambar yang berisi beragam jenis bentuk gambarnya. Dua hari yang lalu, setelah pulang dari rumah sakit sehabis menemani Melinda, Adrian tiba-tiba mengajaknya pergi entah kemana, menghiraukan pertanyaannya saat itu, Adrian tanpa berkata-kata membawanya ke arah sebuah bukit di pinggiran kota.
Sesampainya disana Salsa benar-benar dibuat takjub akan pemandangan sore hari di atas bukit. Pemandangan matahari terbenam di tengah kota, ia benar-benar terpanah. Mereka berdua banyak mengobrol, iya tidak salah. Seorang Adrian yang merupakan pemuda cuek mengobrol ringan dengannya.
Mereka baru pulang malam harinya, dan Adrian mengantarkan Salsa pulang dengan aman.
"Salsa" panggil Adrian membuat Salsa menoleh padanya.
"Ini" Adrian menyerahkan sebuah buku gambar.
"Buku bergambar?" Adrian mengangguk.
"Supaya lo punya tempat menumpahkan emosi, warnai sesuai mood lo, gue jamin apapun beban pikiran lo bakal hilang setelah itu"
Salsa perlahan mengulurkan tangan dan mengambilnya.
"Oh ya? Kak Ian serius?"
"Iya"
Salsa membolak-balikan buku bergambar tersebut, membukanya dan mendapati banyak sketsa gambar-gambar yang cantik.
"Waah cantik banget kak" ujar Salsa antusias.
Adrian memandang wajah ceria Salsa, ia lega jika Salsa bisa sejenak melupakan kejadian yang menimpa Melinda. Walaupun terkadang sesekali Adrian melihat hubungan Salsa dan Melinda tidak baik-baik saja, tapi Adrian tau Salsa sudah menganggap Melinda sebagai teman dekatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Sang Figuran
Ficțiune adolescențiDinda, gadis yang berusia 15 tahun, hidup sebatang kara dan diharuskan untuk menjalani kehidupan ditengah-tengah kerasnya kota. Dinda merupakan gadis yang hobi membaca novel, sifatnya yang pendiam dan penurut menjadi sasaran siswa-siswi disekolah ny...