DENIAL

Bagian 11. Sang Pendongeng

Haaallloooiiooo gayysssss

Sebagai bentuk permintaan maaf, kali ini aku kasih double up mwehehe🥰

Enjoy the story!!!!!

.

.

.

Asa yang ditinggalkan sendiri di tengah koridor itu menjadi sangat kebingungan, ia memilih mencari tempat duduk. Saat melihat ada tempat duduk didepan ruangan yang tak jauh dari tempatnya berdiri, asa mengintip kedalam ruangan yang ternyata ramai. Asa yang penasaran memilih masuk dan melihat ada apa disana. Ia melihat anak-anak dan beberapa teman satu sekolah pada duduk melingkar dan ada seseorang ditengahnya, ahyeon. Ia sedang membacakan cerita menggunakan boneka tangan. Asa tersenyum dan ikut duduk disana, tak sengaja mata ahyeon dan asa bertemu. Ahyeon tersenyum dan asa hanya mengangguk.

Tak lama kegiatan ahyeon selesai, ahyeon berdiri dan menghampiri asa. "Sendiri?" Tanya ahyeon dan asa mengangguk. Mata asa tertuju pada boneka yang ahyeon pegang saat ini, ahyeon yang menyadari itu mengangkat bonekanya dan bertanya "mau coba?" Asa cukup terkejut mendengaar pertanyaan dari ahyeon. "Boleh?" Mata asa berbinar, "tentu" ahyeon memberikan bonekanya yang langsung asa terima dengan senang hati. "Sekalian bacain cerita ya?" Asa tak menolak, ahyeon langsung memberikan jalan menuju tempatnya tadi, ditengah lingkaran.

"Halo adik-adik semuanya, ini asa unnie. Dia mau bacain kalian cerita, tolong di dengarkan ya" ujar ahyeon dengan suara yang pasti di dengar oleh semua orang diruangan tersebut. "Good luck" ahyeon mengacungkan kedua jempolnya dan meninggalkan asa sendiri disana dan ia memilih berdiri di dekat pintu. Tanpa disangka asa memulainya dengan sangat baik, ia sangat pandai memainkan bonekanya dan cara dia bercerita juga sangat luar biasa. Ahyeon berani yakin jika semua orang disana terhipnotis dengan kisah yang sedang asa bawakan.

Disisi lain Rora ternyata sedang mencari Asa. Saat melewati ruangan yang ada didepannya rora mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya, ia mencoba mencari tahu dan masuk kedalam ruangan tersebut. Ia menemukan sipemilik suara, orang yang sedang ia cari asa.

"Lo gabilang kalau dia jago ngedongeng gitu" rora terkejut saat mendengar suara dari belakangnya. Ahyeon memang melihat rora masuk tadi dan rora langsung terpaku saat melihat asa. "Ah itu, emm kebetulan. Ah ini gua bawain minum buat lo" rora memberikan sebotol air mineral dingin yang sengaja ia ambil tadi. "Thank you" ujar ahyeon menerima air mineral dingin pemberian rora

Mereka berdua kembali memperhatikan asa, dan tak lama suara tepuk tangan memenuhi ruangan itu. Asa selesai dengan ceritanya, dan ia berdiri menghampiri Rora dan ahyeon yang sudah ia lihat sedari tadi.

"Woah good job asa unnie, hebat banget loh" ahyeon bertepuk tangan dan memberika kedua jempolnya, asa tertawa kecil membungkukan badannya "ah gomawo ya yeon, gua seneng banget" ujar asa mengelus lengan ahyeon.

Asa menatap Rora yang sudah tersenyum sedari tadi, "Apa!?" Tanya Asa ketus. "Lo keren banget, gua tau lo hebat tapi ternyata gua salah. Lo hebat nya pake banget saa!!!" Rora memberikan tepuk tangan tepat di depan wajah asa.

Melihat perlakuan rora pada dirinya membuat asa menatapnya tak percaya dan terasa panas. Asa mengalihkan pandangannya agar matanya dan rora tak bertemu, ia melihat tangan rora yang sedang menggenggam sebotol air mineral. Rora yang sadar jika tatapan asa fokus pada apa yang ia bawa, ia membukakan botol itu lalu memberikannya pada asa.

"Nih, lo haus kan?" Tanpa menjawab pertanyaan rora, asa langsung mengambil dan meminumnya. Rora langsung mengalihkan pandangannya pada ahyeon, "lo pulangnya nanti mau bareng gua lagi ga?" Tanya rora pada ahyeon yang sedari tadi menatap rorasa. Tanpa pikir panjang ahyeon mengangguk, "emm gua mau" matanya langsung berbinar menatap rora. Rora tersenyum, "oke, kalau gitu gua ketoilet dulu bentar ya. Nih tutupnya sa" setelah memberikan tutup botol itu pada asa, rora berlari meninggalkan asa dan ahyeon.