Nyanyian burung telah terdengar, meski langit masih menunjukkan setengah gelapnya. Sephia membuka mata dan dengan segera duduk mencerna apa yang telah ia alami kala tertidur pulas. Perlahan ingatan kala ia berada di taman Luna telah utuh, dan mulai frustasi karena jawaban tentang papinya belum ia dapat sepenuhnya.
Ia beranjak dari kasur dan membuka tirai jendela membuat pemandangan indah itu terlihat jelas dari atas sini. Entah lantai berapa kamarnya terletak, yang jelas ini sangat tinggi.
Saat itu Sephia merasa tubuhnya lengket, dan ia memutuskan untuk ingin segera mandi. Tak memerlukan waktu yang begitu lama Sephia telah selesai mengenakan seragam putih abu nya yang kemarin.
Pikirannya berkelana tentang bagaimana kondisi sang papi sekarang. Jika benar sang papi masih hidup, dimana ia kini?
Lamunannya buyar kala terdengar suara ketukan pintu dan panggilan ber-aksen barat yang familiar.
"Shai, already wake up?" tentu, panggilan itu berasal dari Elisabeth yang menemuinya kemari.
Dengan langkah terburu-buru alpha dominan itu berjalan menuju pintu dan segera membukanya, tersenyum melihat Elisabeth yang juga menampilkan senyumnya.
"Nyenyak tidurnya, darling?" tanya Elisabeth, sephia menganggukkan kepala pelan. Yah.. meski ada sesuatu yang terjadi namun tidurnya cukup nyenyak dan ia terbangun dengan kondisi tubuh yang terasa segar.
"Good, kalau gitu mommy boleh minta tolong?"
***
Disinilah Sephia berada, di kamar remang-remang dengan pencahayaan yang minim sebab tirai yang belum sedikitpun dibuka.
Permintaan Elisabeth tadi, adalah untuk membangunkan Arshan yang masih belum bangun. Alasannya karena menurut perkataan Elisabeth, Arshan itu sulit untuk dibangunkan. Sulit dipercaya.
Kedua netra hazel nya melihat ke atas kasur dengan selimut yang timbul tanda ada seseorang di bawahnya. Ia berjalan dengan hati-hati kesana saking gelapnya, takut menginjak sesuatu atau tersandung.
Semakin dekat semakin jelas pula sosok Arshan yang benar masih tertidur. Dan hanya satu pertanyaan di kepalanya, bagaimana bisa seseorang terlihat begitu tampan kala tertidur? Ia terlihat jauh lebih baik dengan hanya diam. Meski dalam kegelapan pun indah sang enigma tidak memudar.
Beberapa saat ia pandangi ukiran wajah itu. Meski menyebalkan, mau bagaimana lagi jika Arshan memang bener-bener seganteng itu?? Apa semua enigma memang begini tampangnya? membuat orang yang melihat jadi tergila-gila?
Sephia menggelengkan kepalanya kuat, merasa aneh dengan pikirannya barusan. Dengan hati-hati ia panggil cowok yang masih pulas itu, berharap dengan begitu sosok itu akan bangun. Tapi meski sudah berkali-kali di panggil pun Arshan tidak juga membuka mata.
Sephia mulai kesal, ia hendak mengguncangkan tubuh sang enigma namun tangannya malah ditarik oleh orang yang ternyata pura-pura masih tidur itu.
Tubuhnya direngkuh kuat sampai tidak bisa bergerak. Meronta-ronta pun tak kunjung dilepaskan.
"Lepasin, brengsek!" ucapnya, kini ia tengah di rengkuh dari belakang. Masih pagi saja tenaganya sudah sekuat ini.
"Ngga mau." suara itu sampai tepat dari dekat, sangat dekat dari telinga Sephia. Dua kata pertama yang mate nya ucapkan setelah bangun adalah penolakan. Tapi suara itu membuatnya diam karena terkejut dengan betapa seksinya suara bangun tidur itu. Kini Sephia pasrah dipeluk erat tanpa memberontak lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/360075164-288-k640791.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Belongs To Me (re upload)
Hayran KurguEnigma itu begitu langka, bahkan dianggap mitos semata. Sephia, alpha yang sudah muak dengan hidupnya menemukan mate nya yang ternyata adalah si mitos, Enigma. Berhubungan dengan Enigma, apakah hidupnya akan seribu kali lipat lebih baik atau malah A...