SEBELAS

144 12 0
                                    

Setelah puas bermain bersama Areksa, akhirnya kedua pasangan suami istri tersebut pulang ke Mension tempat mereka tinggal.

Hari ini, Algra tidak akan pernah melupakan hari di mana ia dan Vellyn tertawa lepas bersama. Momen yang tak akan pernah ia lupakan.

"Mas, kamu mikirin apa?" tanya Vellyn saat sang suami yang hanya diam, tidak turun.

"Oh, Saya tidak apa-apa."

Kening Vellyn berkerut. Algra menggunakan kosakata Saya lagi? Sungguh, laki-laki ini sulit di tebak bagaimana sifatnya.

"Apa Mas Algra masih ada pekerjaan?" tanya Vellyn.

Algra menggeleng. "Kenapa?" tanya nya.

Vellyn menggeleng pelan, "cuman nanya, Mas." lalu ia membawa Areksa untuk keluar secara perlahan karena sang anak sedang tidur.

Algra ikut keluar, dirinya menggandeng tanga Vellyn untuk masuk bersama ke rumah mereka. Seperti biasanya mereka di sambut oleh beberapa maid dan bodyguard.

Keduanya menaiki tangga secara pelan-pelan. Tak ingin Areksa bangun dari tidurnya.

"Mas." panggil Vellyn.

"Hmm?"

"Perempuan tadi, siapa?" tanya Vellyn.

Algra menoleh menatap Vellyn, kenapa istrinya ini bertanya, cemburu kah?

"Kamu..."

"Tidak, Mas. Aku bukan cemburu, cuman nanya." serobot Vellyn.

Algra hanya ber oh ria. "Dia sekretaris Saya, hanya sekretaris saja. Dan Saya tidak begitu dekat dengan dia, Vellyn. Jadi kamu tidak perlu khawatir." jelas Algra.

Vellyn menghembuskan nafasnya, lalu ia mengangguk.

Ia kemudian membawa Areksa berbaring di box bayi. Lalu ia juga meletakkan tas nya di nakas dan duduk di ujung ranjang.

"Mas kalau mau mandi dulu, silahkan. Aku tunggu." sahut Vellyn.

"Kamu dulu saja, Saya masih ada urusan." Algra membuka laptopnya setelah duduk di ranjang. Pria itu sepertinya sibuk, terlihat ia juga memakai kacamata juga.

"Maaf, Mas. Mas pasti gak sempat kan, kerja tadi? Karna Aku sama Areksa ngajak jalan bentar." tutur Vellyn.

Karena nya Algra jadi meng-handle pekerjaannya dulu, ia cukup bersalah.

"Tidak apa-apa, Vel. Ini biasa, dan tidak terlalu penting." ujar Algra. "Tidak ada yang lebih penting, selain kamu dan Areksa."

Vellyn diam. Ia menundukkan kepalanya sedikit, mencoba menetralkan jantung nya. Mengapa akhir-akhir ini ia sering mengalami salah tingkah?

"Mandi sana, Vel." ucap Algra lagi. "Atau kamu mau nunggu Saya, terus kita mandi bersama?" godanya, sambil menarik senyum lebar.

"Ish, tidak Mas!"

"Kamu yakin?"

Vellyn menggeleng kuat, ia lalu berdiri meninggalkan Algra yang masih menatap menggoda ke arahnya.

"Mas?" panggil Vellyn.

Algra kembali menoleh, menarik sebelah alisnya.

"Tidak apa, cuman manggil. Hehe..." hal itu mengundang Algra berdiri, lalu menutup laptopnya dan melepaskan kacamatanya.

Sontak, Vellyn gelagapan ia hampir ingin masuk kekamar mandi, namun tangan Algra berhasil menghalang pintu tertutup.

Jantung perempuan itu berdetak sangat kuat, saat dirinya berhadapan dekat dengan Algra.

TRANSMIGRASI GADIS BUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang