🔒 EMPAT BELAS

156 13 0
                                    

🔒 ( itu tanda bab masukin
Masalah, atau masuk ke bab serius yah!)

Buat yg gak suka bahasa formal & baku , kata kata kasar, hal yang berbau Mafia/psycho/dark
Mohon tinggalkan bab ini :)

*
*
*
*
*


Dua bulan kemudian...

"Vera, aku mau bicara sama kamu."

"Hah?"

"Kamu sibuk?" tanya Vellyn.

"Oh tidak. Aku baru saja pulang dari mall, ibuku menyuruh ku untuk membeli skincare, kenapa?"

"Aku akan kerumah mu," ucap Vellyn dengan nada serius.

"Seriusly? Apa Algra tidak marah...?" suara Vera terlihat bingung dari seberang sana.

Vellyn terdiam sejenak. Memikirkan Algra, itu sangat mudah untuk membuat Pria itu percaya. Tapi, apa benar mudah? Mungkin Algra akan curiga, ia harus mencari alasan yang tepat agar tidak dapat dicurigai.

"Tidak, kok. Aku akan memberitahu nya, nanti." ucap perempuan itu.

"Kau yakin dia tidak marah? Nanti dia akan membunuhku, dan mengatakan kalau aku yang mengajakmu." jelas Vera.

Vellyn menghela nafas. "Tidak, aku akan berusaha membuatnya percaya."

"Oh, ok. Bagaimana di cafe? Cafe startup dekat kota seberang. Itu memang jauh, tapi pengawal Algra tidak akan sampai tahu tentang itu." ucap Vera.

"Iya,  aku akan segera kesana." perempuan itu menutup telepon nya.

*
*
*
*
*

Di perjalanan, Vellyn di temani oleh seorang pengawal perempuan.

Namanya Cleve, pengawal yang ia pekerjakan untuk mengantar nya kemanapun ia akan pergi. Karena Vellyn akan yakin, ia akan sering keluar sekarang. Jadi dia memperkerjakan Cleve secara diam-diam dan tidak di ketahui oleh Algra.

Soal kemarahan Pria itu nanti, ia bisa hadapi nanti.

Hatinya bertekat untuk mencari kebeneran, hatinya begitu gelisah ketika tak sengaja mengingat memori kecelakaan yang entah darimana datangnya.

Perempuan itu turun dari mobil putih, di bantu oleh Cleve—perempuan berkacamata hitam yang tampak berwibawa sebagai bodyguard itu.

"Kau tunggu disini saja." pesan Vellyn.

Cleve menganggukan kepalanya. "Telepon saya jika terjadi sesuatu, Nyonya." perempuan itu tersenyum ramah.

Vellyn membalas. "Iya, aku akan baik-baik saja." kemudian perempuan itu berjalan masuk ke cafe yang tempat nya bertemu dengan Vera.

Di sana, sudah ada perempuan itu yang duduk manis di ujung cafe. Dia menatap Vellyn, lalu melambaikan tangannya.

Vellyn berjalan kearah nya, lalu duduk di depan Vera.

"Aku sudah memesan minuman untukmu." ujar Vera. "Jadi, apa yang mau kamu bicarakan?"

Vellyn membenarkan duduknya, ia menatap serius kearah Vera. "Tolong bantu aku, Vera. Bantu aku menangkap dalang di balik kecelakaan ku dulu,"

"Apa? Kamu ingin mengusut kasus itu lagi?" tanya Vera.

Vellyn mengangguk. "Kurasa ada yang janggal, soal Johan. Aku sudah mengenal nya,"

TRANSMIGRASI GADIS BUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang