selamat membaca teman-teman ‼️
.
.
.
.
.
.
.
.diruang bk.
"saya akan menelepon kedua orang tua kalian agar datang ke sekolah." sahut guru BK itu,panggil aja pak Nanda.
"jangan pak!! jangan telepon ayah saya..." tolak Brian secepatnya.
"saya tidak peduli,saya akan tetap menelepon kedua orang tua kalian." tegas pak Nanda.
ya mau bagaimana lagi? mereka berdua tak bisa menolak dengan keputusan dari pak nanda,terutama Brian ia hanya bisa pasrah saja saat ini mungkin ia akan kena marah oleh barra?.
.
.
.
.kini datanglah barra dan Zaki karena kebetulan saat pak Nanda menelepon barra tadi Zaki baru saja sampai di rumah sakit jadilah ia di ajak oleh barra untuk ikut datang ke sekolah Brian mengatasi masalah tentang pertengkaran antara Riel dan Brian.
orang tua Riel juga sudah datang mereka semua di kumpulkan di ruang BK serta dengan Brian dan Riel.
"jadi gini pak...Bu maksud saya memanggil kalian untuk datang karena anak kalian berdua ini telah bertengkar di koridor sekolah." ucap pak Nanda.
"dan kalin berdua kenapa Kalian bertengkar ha? ada masalah apa?" sambung pak nanda.
hening tak ada jawaban dari Brian dan Riel mereka hanya menunduk.
"Brian...jawab itu gurunya nanya loh..." ucap Zaki sambil menatap Brian.
Brian pun menghela nafasnya sebelum berkata...
"dia mukul wajah saya duluan pak, padahal saya gapunya salah apa-apa sama dia." celetuk Riel yang langsung berkata saat Brian hendak menjawab pertanyaan pak Nanda.
perkataan Riel tadi membuat Brian semakin kesal sungguh geram ia pada Riel.
"memang saya yang mukul muka dia duluan,itupun karena dia berani mengejek ikhsan kembaran saya pak! otomatis saya tidak terima saat dia mengejek kembaran saya!" ucap Brian yang awalnya pelan namun di akhir sedikit membentak.
"Brian!" bentak barra saat melihat anaknya berkata keras di depan guru,karena itu sungguh tidak sopan.
"tapi apa yang Brian benar yah! Brian ga bakal mukul dia duluan kalau bukan karena dia yang ngejek bang ikhsan gitu aja!!" bantah Brian pada barra membuat barra marah.
" ya tapi kamu harus tau sopan santun Brian! sejak kapan kamu berani berbicara keras di depan orang yang lebih tua dari kamu ha?! ayah ga pernah ngajarin kamu kayak gitu ya!" omel barra sambil sedikit membentak dan batu kali ini juga barra membentak Brian.
"ayah tu kenapa sih,aku kan cuma bilang sesuai kenyataan aj-" omongan Brian terhenti saat orang tua Riel berkata.
"dari cara bicaranya saja sudah tertebak bahwa anak anda ini memang tidak ada sopan santunnya,lihatlah bahkan berbicara pada orang tuanya saja seperti itu,tidak seperti Riel yang selalu lembut saat berbicara kepada siapa pun itu ckk." ucap mama Riel yang meremehkan Brian.
"jaga omongan anda." pekik Zaki menatap tajam mama Riel.
"udahlah yah,percuma juga ngomong panjang lebar gini kalau ayah tu gapercaya sama apa yang aku omongin,emang bener aku yang mukul dia duluan tapi itu juga karena dia ngejek bang ikhsan,sekarang terserah mau gimana aku ga peduli lagi,permisi." jelas Brian sebelum ia keluar dari ruang BK.
"dan Lo Riel lain kali dijaga omongan busuk Lo itu yang bau bangkai,sampe gw denger sekali lagi Lo ejek kembaran gw,bakalan habis Lo di tangan gw." sambung Brian lalu pergi keluar dari ruang BK begitu saja.
"Brian!!" panggil barra.
semua yang berada di dalam ruangan itu otomatis terdiam saat melihat Brian keluar dari ruangan,Zaki dengan sigapnya pun langsung berlari menghampiri Brian yang mungkin sudah pergi jauh dari arah ruang BK tadi.
disisi Brian kini ia berlari keluar dari gerbang sekolah untuk pergi kemanapun yang ia mau saat ini untuk menenangkan pikirannya yang sudah amburadul ntah kemana-mana.
"emangnya salah kalau gw bilang kayak gitu?..." gumamnya yang kini mulai berjalan sambil sesekali menunduk bentar.
"gw cuma ga terima kalau bang ikhsan di ejek...hikss" sambungnya yang kini teriska tangis.
tak lama kemudian ada mobil yang berhenti di pinggir jalan dekat Brian berjalan sambil mengusap air matanya itu,Brian melihat dan merasa tak asing dengan mobil yang berhenti itu dan ternyata mobil itu adalah mobil arka dengan ada Candra dan satria di dalamnya.
"eh dek mau kemana? ini kan amish jam pelajaran kamu" tanya arka.
"iya,kamu bolos ya? kok ada di sini?" sahut Candra.
"ha? oh ini aku izin pulang bang sama guru soalnya ga enak badan gitu hehe,jadi aku mau pulang kerumah aja...Abang udah pulang sekolah?" ucap Brian sambil terse6ahar mereka bertiga tidak curiga kalau Brian habis menangis sedikit tadi.
"iya kami udah pulang,karena gurunya rapat jadi pulang cepat." jawab satria.
"kalau ga enak badan ayo ikut kerumah sakit aja dek,biar bisa di urus sama bunda lagian kan bunda masih di rumah sakit nemenin ikhsan.
"gamau,aku mau pulang kerumah aja..." balas Brian.
"yakin? dirumah cuma ada bi Sri dan pembantu lainnya doang loh dek,nanti gada yang urusin kamu" sahut Candra.
"yakin bang,tenang aja kan masih ada bi Sri hihi~ aku mau istirahat aja di rumah~" pekik Brian sambil tersenyum manis.
"yaudah,mau di anterin pulang ga? kamu mau naik apa kalau ga di anter?" tanya satria.
"eumm,naik anjing aja naik anjing...naik anjing juga enak..." celetuk Brian sambil cengengesan.
"heh! istighfar dek...gaboleh ngomong gitu,kamu amish kecil soalnya" ucap arka yang kaget saat Brian berkata seperti itu.
"ehehe,bercanda bang~ aku mau jalan kaki aja deh,lagian ga terlalu jauh juga kan itung-itung olahraga juga" sahut Brian.
"yaudah kalau itu mau kamu,tapi hati-hati ya nanti kalau ada yang mau culik kamu gigit aja tangannya oke?!" seru satria.
"okey!" setuju Brian.
kini arka,Candra,dan satria pun sudah berlalu pergi dengan mobil mereka yang berjalan menuju rumah sakit kembali untuk menemui ikhsan.
skip.
pada siang hari hampir sore sih,Brian masih berada di dalam kamarnya merebahkan diri sejak ia pulang kerumah tadi bahkan seragam sekolahnya saja bemumd i ganti hingga sekarang.
"duh laper...bi Sri masak apa ya..."lirihnya lalu mulai duduk di tepi kasur.
tiba-tiba suara panggilan dari ponsel brain berbunyi bahwa ada yang meneleponnya saat ia lihat bahwa itu adalah panggilan telepon dari Zaki,Brian membiarkan ponselnya berbunyi terus menerus karena ia malas untuk mengangkat dan berbicara padanya,Brian berfikir bahwa Zaki hanya ingin tau dia berada di mana sekarang,kenapa ga tanya sama arka aja coba?! bikin Brian kesel aja.
di posisi Zaki kini ia berada di rumah sakit di ruangan ikhsan yang sedari tadi hanya mondar-mandir kesana kemari untuk menghubungin Brian.
"Abang tu kenapa sih? Brian tu ada di rumah bang aelah,udah di bilangin juga keras kelapa banget jadi orang" celetuk satria sehingga ia typo dalam berbicara.
"kepala sat! etdah typo terus lu" sahut Candra.
bersambung~
segini aja deww, gada ide lagi lo~
janlup votmen.
see you 👋

KAMU SEDANG MEMBACA
family is the best place ||enhypen‼️
Random"bun kalau punya adek lagi bisa kali yaa~" goda satria. "ada-ada aja kamu,punya anak 7 aja bunda udah pusing tujuh keliling ini malah kamu minta adek lagi,udah pasti bunda gamau"