44-keluar kota.

229 28 10
                                    

selamat membaca teman-teman ‼️
.
.
.
.
.
.
.

"saya..."

menunggu sang kakek itu berbicara tiba-tiba saja Zaki datang menuruni tangga melihat Candra berdiri di sana Zaki pun langsung menepuk pundaknya membuat Candra kaget,sehingga sosok kakek di depannya itu pun menghilang dalam sekejap.

"sial. padahal kakek itu belum ngejelasin siapa dia sebenarnya" batin Candra.

"ngapain berdiri disini lu?" ucap Zaki membuat Candra tersadar dengan lamunannya.

"ha? ini tadi anu...apasi ee...nahan pipis iya hehe makanya diem aja disini..." jawab Candra yang gak nyambung.

"lu kenapa dah,kalau kebelet pipis ya tinggal pipis aja aelah ngapa harus diem disini coba" balas Zaki dan Candra hanya cengengesan.

Zaki menuruni tangga meninggalkan sang adiknya itu dengan pikiran yang masih bertanya-tanya apa yang akan di katakan oleh sosok kakek itu.

kebetulan sekali hari ini adalah hari Minggu yang sudah pasti ya semua nya libur kerja,sekolah atau apalah itu.

namun di hari ini Wulan dan barra memutuskan untuk keluar kota karna ada kerjaan yang harus di urus di sana,terpaksa lah mereka berdua meninggalkan rumah serta anak-anak mereka.

"bunda...Riki mau ikut~" rengek Riki sedari tadi pada sang bunda yang tengah mempersiapkan barang yang di bawa.

"gabisa ikut sayang soalnya jauh...lagian kamu besok sekolah kan? bunda cuma pergi keluar kotanya bentar kok,paling cuma 1 bulan" balas Wulan dengan lembut.

"HAH! SATU BULAN BUN!?" teriak arka saat baru saja datang dan mendengar apa yang di katakan Wulan sebelumnya.

"Bun yang bener aja lah...masa satu bulan sih? gabisa satu Minggu aja gitu? aku bisa stres Bun kalau ngurusin adek adek..." sambung arka dengan suara memelas.

"gabisa bang,ayah bunda emang harus 1 bulan di luar kota banyak kerjaan yang harus ayah bunda urus disana,lagian bukan kamu doang yang ngurus adek adek mu,kan ada bang Zaki juga terus bi Sri juga bisa urus" jelas Wulan.

"terserah deh Bun" sahut arka lalu pergi.

.
.
.
.

kini mereka berada di ruang keluarga bersama membicarakan tentang barra dan Wulan yang akan pergi keluar kota dalam satu bulan.

"kenapa ga besok aja sih Bun pergi nya?" tanya ikhsan.

"ayah bunda juga maunya pergi besok dek,tapi ini tempatnya jauh banget di tambah lagi cuma pakai mobil aja pergi nya,sengaja ayah bunda pergi hari ini tu biar besok bisa langsung di kerjain" jelas barra dengan lembut.

"ya terus seriusan kita di tinggal dirumah?!" ucap Brian.

"ya mau gimana lagi...gapapa lah ya? cuma satu bulan aja kok nanti ayah kasih uang jajan yang banyak" sahut barra sambil tersenyum.

"Riki diem aja,curiga dia eek di celana" celetuk satria.

ya gatau kenapa ni bokem satu cuma diem aja duduk di sofa termenung saat tau akan di tinggal ayah bunda nya selama satu bulan di luar kota.

"Riki mau ikut...huaa!" tangis Riki pun pecah lalu memeluk Wulan.

"yah...nangis...ajak aja deh Bun Riki tu,pasti dia rewel kalau gada ayah bunda" sahut Candra.

"jangan nangis dong~ nanti bunda beliin mainan baru deh ya~ cupcupcup" ucap Wulan sambil mencium singkat dahi Riki.

setelah drama yang begitu panjang kini Wulan dan barra akhirnya pergi meninggalkan anak-anaknya berada di rumah,Riki yang ngereok ingin ikut pun pada akhirnya tetap saja ia tak di perbolehkan ikut oleh barra terhubung perjalanan jauh dan hanya naik mobil saja.

dirumah saat ini ya terjalan seperti biasa ya bedanya cuma gada orang tua mereka aja,Zaki yang masih rempong ngurusin Riki yang nangis terus pun kelabakan gatau gimana nenanginnya.

"udah besar kok nangis,malu tu sama Miko jarang nangis,tapi ya makan terus" celetuk Zaki yang sudah muak.

"hwaa! bunda! hikss,mau susul ayah bunda!! huwaaa!" tangis Riki.

"Riki ayo main PS aja yuk sama Abang..." ajak arka dengan lembutnya.

"gak mau! mau sama ayah bunda!" tolak Riki.

"biarin aja,nanti kalau cape kan berhenti sendiri" sahut Zaki yang sudah capek menghadapi Riki.

Riki masih menangis hingga alinya,hidungnya serta wajahnya memerah namun tangisnya kini sudah mulai mereda sedikit tidak separah sebelumnya,Zaki melihat Riki yang akan tertidur karena Lelah menangis pun langsung menghampirinya lalu menggendong tubuh Riki untuk di baringkan ke kasur kamarnya.

"Brian!! sini kamu!!" teriak satria memanggil Brian,membuat Riki yang sudah tertidur sedikit tersentak kaget tapi langsung di pukpuk punggungnya sama Zaki.

"apasih jamet gausah teriak-teriak bisa ga?" celetuk Brian.

"elu kan yang ngerusakin jam tangan gw ini!" ucap satria sambil menunjukkan jam tangannya.

"yakan ga sengaja,lagian apa susahnya sih tinggal beli baru?" pekik Brian.

"enak lu ngomong gitu ya nyet,ini tu limited edition ya Jubaedah!" sahut satria.

"berisik banget kalian berdua gw mau tidur aja gabisa tenang" ucap arka.

"ya bang salahin dia lah, kenapa harus ngerusakin jam tangan gw! liat ni pecah gabisa di gunai lagi! hadiah dari nenek loh!" jelas satria yang mulai sedih.

"Brian...cepet minta maaf sekarang." tegas arka.

"dih? gamau kan aku ga sengaja ngerusakin nya" tolak Brian.

"Brian!!" bentak arka.

dengan malas Brian ia pun langsung meminta maaf pada satria dan berjanji akan membeli kannnya yang baru tapi yang tidak limited edition juga,untungnya satria menerima setidaknya ia mau bertanggung jawab apa kesalahannya itu.

disiang hari mereka semua menjalankan aktivitasnya masing-masing walaupun tak berguna ya tak apa-apa bagi mereka yang penting bahagia aja.

Candra yang masih bersantai duduk di taman kecil yang ada di rumah mereka tiba-tiba saja datang lah satria dengan camera nya,ia menghampiri Candra untuk membuat video kata-kata untuk hari ini.

"mas mas, kata-kata hari ini apa mas?" tanya satria dengan camera yang sudah terekam.

"oke singkat saja,kamu jomlo? ayo mancing ha ha ha ha..." balas Candra.

satria melongo dengan apa yang di katakan oleh Candra tapi ya dia bodoamat.

"Abang,boleh pinjem hp Abang ga?" ucap Riki pada ikhsan.

"hm? boleh kok nih pake aja" balas ikhsan langsung memberikan ponselnya pada Riki.

"emangnya mau ngapain dek?" sambung ikhsan.

"mau ngevc miko,suruh dia main kesini"  jawab Riki seadanya.

ikhsna mengangguk membiarkan Riki untuk membuat panggilan video pada temannya itu.

"halo Miko~" ucapnya saat sudah terhubung panggilan video tersebut.

"halo iki~ udah lama kita ga ketemu hihi~"

"iya Riki kangen banget sama kamu,ayo sini main kerumah iki"-riki.

"Ndak bisa,Miko lagi di luar kota sama papa...sama mama juga deng,lain kali Miko main deh kerumah iki ya~"

dan dari situlah mereka berdua hanya bisa mengobrol bersenda gurau melalui panggilan video saja,setidaknya Riki ini sudah tak ngereok dan menangis lagi seperti sebelumnya.

bersambung~

janlup votmen
see you 👋

family is the best place ||enhypen‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang