selamat membaca teman-teman ‼️
.
.
.
.
.
.
.saat Riki masih asik bersenda gurau dengan Miko melalui panggilan video,ikhsan datang untuk mengambil kembali ponselnya karena sudah terlalu lama takutnya mata Riki menjadi sakit akibat cahaya dari ponsel ikhsan yang sangat terang.
"dek siniin hp nya,nanti lagi nge vc Miko nya ya" ucap ikhsan dengan lembut.
"hm? Ndak mau,bentar lagi bang" balas Riki yang mulai menjauh tak ingin memberikan kembali ponsel ikhsan.
"iya,nanti vc Miko lagi oke? kamu udah lama loh pegang hp abang nanti mata kamu sakit karna cahaya nya" tegur lembut ikhsan.
"ishh yaudah deh! tapi nanti vc Miko lagi ya bang?" sahut Riki pun memberikan ponsel itu pada pemiliknya.
ikhsan hanya mengangguk sambil tersenyum mengiyakan omongan Riki itu.
disisi arka ia ingin pergi keluar untuk membeli makanan dengan menggunakan kendaraan sepeda motor nya,tapi ya sebelum ia pergi arka juga sudah meminta izin pada Zaki di perbolehkan atau tidak,setelah di perbolehkan barulah arka pergi.
"ada yang mau nitip ga?" tanya arka pada adik-adiknya.
"nitip Boba satu bang!" teriak Brian.
"beli apa aja deh,yang penting bisa di makan udah itu aja sih" sahut Candra.
arka mengangguk lalu mulai pergi dengan sepeda motornya,saat berada di tengah jalan yang mungkin lumayan sepi arka di hadang oleh sekelompok geng motor yang baru kali ini arka tau jika ada geng motor di tempat dia di hadang.
"turun lu!" bentak seseorang yang mungkin itu adalah ketua dari geng motor.
arka hanya diam dan menuruti omongan sang ketua untuk turun dari atas motornya.
"ckk,gw turutin aja dulu omongan lu kalau lu ngelunjak ya gw lawan." batin arka.
"bagi semua uang yang lu bawa! buruan!" ucap sang ketua geng motor sambil menarik keras kera baju arka membuat mereka saling berhadapan.
"dih? segampang itu lu ngomong? anggota tubuh masih lengkap,punya kaki punya kaki punya tangan di tambah masih bisa liat,minimal cari kerja lah buat bisa ngehasilin uang sendiri goblok! jangan asal mint-" kelas arka yang belum sempat melanjutkan kata-katanya langsung mendapatkan bokeman mentah pada wajah mulus arka.
"jangan banyak omong! Lo belum tau siapa kita semua ha!?" sahut salah satu anggota geng motor itu.
"mau mati lu di tangan kita hah?!" sambung sang ketua langsung mendorong arka hingga jatuh.
arka hanya terkekeh kecil saat itu juga ia sama sekali tidak takut dengan ancaman para geng motor itu.
"lu semua mau duit? nih ambil semua nya asal...lu cium dulu kaki gw nih haha" ucap arka sambil menunjukkan uang yang banyak dari dalam dompetnya.
para geng motor itu melihat arka dengan amarah yang mereka rasakan.
"kenapa kok diem? gamau uang?" sambung arka sambil menyeringai.
"bangsat!!" ucap sang ketua lalu memukuli arka dengan keras.
arka tentu saja melawan dengan sekuat tenaga nya,melihat bahwa geng motor itu mungkin berisi 20 orang lebih sementara dirinya hanya sendiri saja,ank buah geng motor itu pun ikut maju mulai meninju arka hingga dirinya mempunyai luka lebam di wajah dan sudut bibirnya juga mulai berdarah.
"bajingan kalian semua" ucap arka,ia pikir ia salah mengatakan hal yang ia katakan tadi untuk mencium kakinya terlebih dahulu jika mereka ingin uang,tapi arka tak peduli juga akan hal itu.
"hahaha,nyerah aja deh lu jangan sok jagoan! tenaga Lo itu gada apa-apanya sama kita semua bangsat!" ucap sang ketua lalu meninju arka hingga tak berdaya
//bugg!
arka yang mulai lemas hanya bisa diam pandangannya juga sudah mulai memburam,tentu saja ini kesempatan bagi para geng motor mereka langsung mengambil dompet arka dan membawanya pergi begitu saja membiarkan arka sendiri.
disisi barra dan Wulan.
mereka berdua saat ini masih melakukan perjalanan jauh menuju liat kota,tapi prasaan Wulan menjadi tak enak dan terus terlintas di pikirannya pada anak-anak yang mereka tinggalkan di rumah.
"perasaan ku kok ga enak ya mas...kepikiran anak-anak terus..." ucap Wulan pada barra yang fokus menyetir.
"tenang ya sayang~ mereka pasti baik-baik aja kok,jangan khawatir ya..." balas barra dengan lembut.
"mereka lagi apa ya sekarang...bunda kepikiran arka terus mas..." sahut Wulan.
"tenang ya...udah gapapa arka pasti baik-baik aja sayang...itu cuma perasaan kamu aja kok...." sahut barra.
Wulan hanya diam tak menanggapi omongan barra,ia mencoba menenangkan dirinya agar tak terlalu terbawa pikiran.
.
.
.
.kembali lagi di sisi arka yang masih terduduk lemas di pinggir jalan, sebenarnya ia bisa saja pulang sekarang namun ia tak ingin membuat semua saudaranya itu khawatir dengan keadaan arka yang luka-luka di wajah nya.
"akan gw balas lu semua geng motor sialan!" gumamnya,arka menyimpan dendamnya saat ini dan di lain waktu akan arka balas.
"duh sekarang gw harus gimana dong! kalau pulang gw gamau buat mereka khawatir...pulang aja deh! kalau di tanyain nanti jawab aja karna jatoh naik motor." sambungnya.
arka mulai naik kembali ke atas motornya untuk pulang kerumah secepat mungkin.
dan tak perlu waktu lama karna ia ngebut saat membawa motor pada akhirnya pun sampai di rumah dengan selamat,cuma ya muka nya aja yang lebam karna geng motor sialan itu.
"aku pulang..."ucapnya saat memasuki rumah.
"halo Abang! eum...mana makanannya?" sapa Riki dengan semangat langsung melihat kedua tangan arka yang kosong tak membawa makanan satu pun.
"Abang gajadi beli makanan dek,hehe~" ucap arka sambil mengelus rambut Riki.
Riki langsung melihat wajah arka betapa terkejutnya ia jika wajah afka penuh lebam dan sedikit darah di sudut bibirnya.
"Abang kenapa?! kok lebam-lebam?! ABANG ZAKI!! LIAT NIH MUKA BANG ARKA PENUH LEBAM!" ucap Riki penuh khawatir akhirnya ia mengadu pada Zaki sambil berteriak.
Zaki yang merasa dirinya terpanggil pun langsung berlari menghampiri Riki dan juga arka yang masih setia berada di dekat pintu masuk.
saat Zaki sampai ia langsung melihat arka dari bawah hingga atas langsung kaget dengan semua luka lebam itu.
"astaghfirullah arka! kenapa muka lu penuh lebam gitu?!" ucap panik Zaki langsung memegang wajah arka membuatnya sakit.
"anu...ini Abis jatuh dari motor bang ehehe..." jawab kikuk arka.
"mana ada jatuh dari motor kayak gini mana cuma di muka,lu jatuh dari motor langsung nyungsep tu muka ke aspal apa ha? ada ada aja,udah ayo sini di obatin dulu luka lebamnya...etdah nyusahin bae lu nyet" omel Zaki panjang lebar langsung menyuruh arka untuk duduk di sofa.
"dek tolong ambilkan dulu kotak p3k di dekat lemari itu" suruh Zaki pada Riki.
"ambil sendiri lah,kan Abang punya kaki punya tangan juga,kenapa harus suruh Suruh Riki?" tolak Riki.
"Abang kan minta tolong dek astaghfirullah...udah cepet tolong ambilin bentar,nanti Abang kasih hadiah" sahut Zaki,saat mendengar kata-kata hadiah membuat Riki semangat dan ia langsung mengambil kotak p3k itu.
bersambung~
janlup votmen yaww
see you 👋

KAMU SEDANG MEMBACA
family is the best place ||enhypen‼️
De Todo"bun kalau punya adek lagi bisa kali yaa~" goda satria. "ada-ada aja kamu,punya anak 7 aja bunda udah pusing tujuh keliling ini malah kamu minta adek lagi,udah pasti bunda gamau"