27

706 51 8
                                    

"maksud lo bang, lo mau nuduh chenle itu anak nya hechi lagi!?"
ucap jisung yg langsung berdiri berhadapan dengan jeno

masih seperti tadi posisi mereka di dalam kamar jisung dan chenle, kita tau kan kalau chenle tuh baru di cek sama dokter elia dan dia tertidur karna kecapean

dan sekarang kita liat adik kaka yg sedang berbincang, namun sepertinya jisung sedang emosi karna...
jeno bilang chenle anak nya hechi?? dan jisung pikir jeno hanya menuduh si manis nya

"santai gw cuman becanda ko, emosian banget dah"
ujar jeno sambil menepuk² bahu jisung di tambah dengan senyum 3 nya ( bibir senyum mata ikut senyum )

"bang serius deh ga usah kaya gtu gw ga suka!"
ucap jisung yg menyingkirkan tangan jeno dari bahu nya

"becanda sung, engga ko chenle bukan anak nya hechi"
jawab jeno, kita tau kan kalau jeno sedang  berbohong!? ...

"gw juga belum tega ngasih tau semuanya, apalagi dengan keadaan chenle yg lagi hamil,
di tambah gw bisa liat lu sesayang dan secinta itu sama chenle"
guman jeno dalam hatinya

apa rasa cinta bisa menutupi rasa dendam ? .........

"yaudah dari pada gw bikin lo emosi terus mening lo jaga chenle nya yg bener rawat dia, jangan biarin dia kelelahan gw mau cabut dulu"
ujar jeno dan sama sekali tak di balas apapun oleh jisung

dia beneran ngembek sama jeno??

tanpa di jawab oleh jisung jeno pun memutuskan langsung pergi keluar kamar mereka

kini hanya ada jisung dan chenle di dalam sana ..

jisung tetap setia mengelus rambut si manis dan tak berhenti mengatakan 'maaf'

mengapa meminta maaf??

"maaf, aku ga tau kalo sebelum aku bangun kamu udah kesakitan, maaf..."

"maaf sayang, maaf kamu nahan sakit dengan cukup lama karna aku yg ga nyadar kalo kamu udha nangis kesakitan"

ia melepaskan tangan yg berurat itu dari rambut si manis dan pinda untuk mencoba memeluk si manis dari samping

"kenapa hal kaya gini aja bisa bikin gw nangis sih.."
monolog jisung yg memang sedari tadi sudah mengeluarkan air matanya

ia hanya menangis karna merasa bersalah tak mendengar tangisan si manis saat kesakitan hingga membuat tubuh si manis sampai bergetar

di sela² jisung menangis ia mencoba bangkit dan menghapus air mata yg membasahi pipinya, ia sempat mengecup pipi, dahi, bibir dan mata chenle

karna jisung takut membuat chenle terbangun karna tangisan nya jadi ia lebih memilih untuk mencoba berhenti menangis dan pergi sebentar untu membersihkan tubuh nya

baru saja jisung berbalik badan, ia menemukan sebuah buku yg terlihat kuno namun tetap cantik karna warna biru dna putih yg bergelombang di bagian bawahnya

buku itu terletak pada meja rias milik chenle

'tadi kan bang jeno duduk di atas itu, apa tuh buku punya dia ya'
ujar jisung dalam hati

satu langkah, dua langkah, tiga langkah
hingga akhirnya jisung sudah berada di depan meja rias itu

dengan tangan berurat dna besar itu mulai menyentuh buku itu dan mulai mengambilnya

"ini buku apaan? buku diary bang jeno atau gimana tapi masa bang jeno bawa² buku diary nya sih"
karna dengan rasa penasaran yg menggebu² akhirnya jisung mencoba untuk membuka buku itu

kini jisung melihat sebuah gambar seorang ibu yg menggendong seorang bayi di halaman pertama

jisung rasa ia mengenal siapa perempuan itu..

karna ia masih penasaran apa buku ini??
jadi ia mencoba membuka halaman selanjutnya di situ terdapat tulisan tangan yg cukup indah

dengan teliti dan perlahan agar ia mengerti
jisung mulai membacanya

kalian ga salah jisung nemuin buku itu..
dan kini jisung sudah membacanya bukan! bukan jeno yg akan menjelaskan semua kenyataan itu kepada jisung namun jisung sendiri yg akan mencerna semuanya

ternyata dengan diam² jeno membawa buku itu dan menaruh nya juga diam² di atas meja rias milik chenle

jeno jujur! ia tak mampu untuk menyatakan nya sendiri, ia lebih pilih untuk jisung yg mencerna nya sendiri dan berharap jisung mengambil keputusan nya yg benar.

beberapa menit berlalu mungkin sudah 35 menit..

bugh

satu benda terjatuh dari tangan kekar itu, terdengar begitu kencang suara benda itu terjatuh

betul, jisung menjatuhkan buku itu

"sial! sial bangsat, anjing hiks..
gw benci g-gw bencii!"
ujar jisung yg sudah mengeluarkan banyak air mata

"tuhan apa yg harus aku lakukan..
apa harus aku membunuh chenle! dia orang yg berhasil membuat hidupku berwarna, dia orang yg berhasil membuat hidup ku lebih baik, dia juga yg akan menyempurnakan kehidupan ku dengan bayi yg akan ia lahirkan...
tapi..

dia juga anak dari orang yg telah merebut kebahagian ku, dia juga anak dari orang yg sudah membuat hidup ku hancur..."
ujar jisung dengan ke adaan matanya yg memerah hidung juga yg memerah akibat tangisan nya

ia tak tau arahnya kemana..
apa ia tega membunuh chenle detik ini juga bersama sang calon anak nya??

"gw benci chenle!, karna dia anaknya le hechi..

tapi gw juga sayang sama dia karna dia malaikat hidup gw"
ujar jisung lagi sambil menatap si manis yg masih tertidur pulas

satu langkah, dua langkah jisung mulai mendekati si manis yg masih tertidur lelap itu, apa yg akan jisung lakukan pada si manis???...




























sekian ||  slebeww rorr!! 💚🙀

MAFIA 0223 || JICHEN  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang