34

659 45 15
                                    

kini malam sudah tiba, namun sepertinya malam kali ini langit lebih gelap, seperti tak ada bintang yg biasanya selalu bersinar terang di dunia.
bahkan tempat biasanya jisung rasa selalu sejuk dna indah, namun kali ini rasanya suram, dan menyeramkan
taman belakang rumah jisung, itulah tempat di mana jisung membuat memori
bersama si manis

"sayaang lihat bahkan malam pun yg biasnya akan terlihat indah karna bintang²
tapi sekarang malam malah begitu menyeramkan"
jisung terus memandangi langit hingga tak di sangka air mata kembali turun dengan sendirinya, jisung juga bisa selemah ini

"aku bego ya, ga bisa jagain kamu maaf,
maaf aku gak bisa jadi pasangan yg baik buat kamu seharusnya dulu aku ga culik kamu, kalo aku gaa nekat karna perasaan ku, mungkin kamu gak bakal pergi sejauh ini"
air maat terus membasahi pipi jisung,
jisung berusaha menghapus air matanya sendiri tapi ia sendiri tak mampu menghapusnya.

lihat chenle, bahkan hanya untuk menghapus air matanya saja ia tak bisa.
dulu hanya kau chenle yg selalu menghapus air mata jisung atau bahkan setelah bersama mu jisung bahkan tak pernah menangis.

"sayang, aku ga bakal bisa hidup sendiri
aku gak akan bisa hidup tanpa kamu
apa harus aku ikut menyusul mu.."
ucap jisung sambil mencoba kembali menatap langit

dengan perlahan dengan ke adaan tangan nya yg bergetar, jisung mengambil sesuatu di hadapan nya yaitu sebuah...

pisau

sayang sekali jeno tak ada di sini untuk mencegah apapun yg akan di lakukan jisung pada dirinya sendiri, jeno sedang mengurus permasalahan jisung dna chenle
awalnya jeno ingin menemui sang adik tapi jisung menolak, dan jeno hanya berfikir jisung hanya butuh waktu sendiri jadi ia tak datang menemui adiknya itu.

"aku ga bakal bisa lupain kamu, aku ga bakal bahagia kalo gak ada kamu, aku lebih baik nyusul pergi sama kamu.."
lirih jisung sambil menatap benda yg sudah ia pegang di tangan nya

pisau kecil itu, perlahan mulai mendekat ke  dada jisung di arahkan nya ujung pisau itu
dan

"sayaang, kamu ngapain??"
ujar suara seorang namja tiba² yg berada di hadapan jisung itu

"che-chenle ..."

"kamu mau bunuh diri?? untuk apa jie?
kamu masih layak untuk hidup dan mencari penggantiku"

jisung bingung, apa benar di hadapan nya itu "chenle" bukankah chenle sudah tiada bahkan jisung sendiri yg menyaksikan nya
tapi Perkataan chenle itu, membuat jisung berfikir apa ini arwah nya chenle?..

"jie.."

"sayang aku gak akan bisa tanpa kamu
aku gak akan mungkin bisa, aku mohon bawa aku bersama mu.."

"jie..
kamu bisa!, aku yakin! ayolah kamu hanya perlu waktu bukan pilihan"

"gak!, aku ga bakal bisa sayang, aku gak bakal mau, kamu orang satu² nya yg berhasil buat aku bahagia, cukup kamu!"

"aku ngerti, makasih udah bener² ngasih cinta yg tulus buat aku, kamu yg terbaik jiee
i love you more"
ucap nya yg perlahan mulai menghilang dari pandangan jisung

"chenle, sayang tunggu sayang
CHENLEEEEE!!"

SEB!

ujung pisau itu tertancap pada bagian perut jisung, ia sendiri yg menancap kan nya
karna ia yg melihat kepergian chenle dari hadapan nya tdi membuat tangan jisung yg lepas kendali.

darah langsung bercucuran di bagian mulut dan perut nya

"JISUNG!,"
teriak seseorang yg berlari saat melihat jisung yg sudah tergeletak di atas rerumputan dengan ke adaan pisau yg tertancap pada perutnya

||>>>....

"maaf kami tidak bisa menyelamatkan
pasien, karna pasien mengeluarkan banyak darah hingga membuat darah nya habis
kami sudah berusaha mencegah darah yg keluar tapi pisau yg tertancap cukup dalam hingga merusak organ tubuh lainnya, hingga pasien harus kehilangan nyawa nya"
jelas seorang dokter yg baru saja keluar dari ruangan pasien

"baik dok terimakasih..
saya boleh melihat jenazah nya kan..?"
jawab seorang laki² dan di angguki oleh sang dokter

di atas ranjang rumah sakit, laki² yg baru saja melukai dirinya sendiri, sudah di tutup dengan sebuah kain putih di seluruh badan nya.

"jisung, semoga lo bahagia sama chenle di sana ya..
cinta lo keren ji sampe rela nyusul, gw salut sama lo.."

||

🐹🐬

~~~~

~~~~
"tuuh kan mirip sama akuu huh!"

"ihh engga yaa mirip aku, yaa kan dek"

"yaudah deeh gapapa mirip smaa buna nya juga, buna nya kan cantiik"

"ihh gombal ajaa huh!"

"hahaha engga sayang kuu,aku ga gombal
kan emang"

🐹🐬















                               









🌱

🥲🥲🤚🏻

sekian || love you more 🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAFIA 0223 || JICHEN  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang