Prolog

11.3K 344 1
                                    

I am standing in the dark.

Aku mencintai hidupku. Aku bahagia sebagaimana aku bahagia menyaksikan matahari mengusir kegelapan. Tapi sebuah kisah senantiasa menyeretku ke tengah-tengah kegelapan. Gelap, semuanya gelap. Membuatku merasa buta, tak berdaya. Tapi dia bilang, tak perlu takut pada kegelapan. Gelap akan membuatnya merasa aman, terbebas dari rasa sakit, tanpa satupun yang dapat mengusik.

While he was blinded by the light.

Dia bilang dia buta. Padahal, manik matanya masih berfungsi. Dunia disekelilingnya pun menerangi dia dengan baik. Tapi, perlahan aku tahu masa silamnya. Dimana satu per satu kisah demi kisah kelamnya dimulai. Membuatku paham, sebetulnya sinar mentari yang terang sekalipun dapat pula membuatmu buta. Bahwa tak hanya kegelapan, meski dalam keadaan terang sekalipun seseorang bisa buta, lemah, tak berdaya, tak tahu kemana arah yang dituju.

But, i know our story makes us feel different yet the same.

**

Author's note:
Remember, none of the whole story is based on true story. Also, every bad character, harsh words, and violence scene in all chapter are truly fiction. Bcos sometimes fiction is more better than reality, isn't it? :') Leave some comments and votes, please.

June, 2015

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang