prolog

515 43 10
                                    

Ketika kegelapan menguasai, berharaplah cahaya akan datang. Semua orang tahu, dia pasti datang.

Dia terbaring di sana, di atas tanah kering. Tak ada rerumputan yang tumbuh, segalanya gersang dan yang tersisa hanya beberapa pohon-pohon yang sudah mati dan gedung-gedung lama--semuanya terbakar. Debu putih beterbangan memenuhi udara seperti badai salju panas yang turun dari langit, jelaga menutupi tanah disekitar bangunan yang hancur. Tanah coklat menjadi putih kehitaman.

Tubuhnya yang setengah telanjang, penuh luka, darah merembes keluar dari kulitnya yang terbuka membasahi tanah kering dibawahnya. Di tempat itu baru terjadi pertempuran--pertempuran yang jelas sangat mengerikan--semuanya hancur dan hanya menyisakan puing-puing bangunan yang tak lagi berbentuk.

Langit bergemuruh, kegelapan menguasai, pria yang terluka itu menatap langit gelap yang mulai mengeluarkan kilatan-kilatan cahaya yang mengerikan. Tak lama kemudian tetesan air pertama jatuh di wajahnya, jadi beginilah akhirnya? Kata pria itu kemudian dia tersenyum dengan suram dan mengerang kesakitan sementara matanya terpejam erat. Aku minta maaf, pria itu melanjutkan. Tubuhnya yang kaku mulai memucat dan dingin seperti daging yang dimasukkan ke dalam pendingin.

Hujan turun dengan derasnya membasahi tanah yang tadinya gersang, membersihkan jelaga yang berterbangan di udara, api yang berkobar perlahan padam, darah merah menyatu dengan air hujan Yang mulai membanjiri tempat itu.[]

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BESCHEMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang