36 Halilintar

0 1 0
                                    

PLAK !!!

Tamparan keras mendarat di pipi kanan Widiy, dia meringis kesakitan.

"Masih berani mau pergi latihan kamu? Udah malu-maluin keluarga" Papa Widiy geram setelah menyaksikan video dan foto viral yang disinyalir itu Widiy dan teman-temannya.

"Itu bukan seperti yang Papa bayangin, Widiy ga minum, Pa!" Mencoba mempertahankan harga dirinya.

Mama pun turun dari tangga dan memeluk anak tomboinya itu yang kini pipinya memerah.

"Pa, kasih anak kita kesempatan untuk menjelaskan. Kenapa Papa malah menampar Widiy?" Mama mencoba menengahi.

"Masuk kamar sekarang juga! Renungi kesalahan kamu! Jangan keluar kamar  sebelum minta maaf & menyesali kelakuan kamu!" Menunjuk lantai dua, tempat kamar Widiy berada.

"Tapi Pa, widiy mau ada perlombaan!" Memohon agar diizinkan untuk pergi latihan, karena dalam waktu dekat dia mewakili timnya untuk perlombaan tekwondo putri tingkat SMA. Tapi Papa meninggalkan anak dan ibu itu diruang tengah, melangkah keluar dan pergi menaiki mobil mewah.

Tanpa terasa air mata Widiy mengalir, dia tak menyangka karena keteledoran Chua yang numpang buang air kecil di Bar malah berujung seperti ini. Siapa dalang yang memviralkan mereka bertiga.

***
Sementara itu disebuah rumah nan sederhana....

"MA, Chua kesana bukan buat dugem. Mama percaya sama Chua. Widiy sama Dheera pun nemenin Chua ke toilet aja" Chua membela dirinya.

"Nak, kamu harus sadar kita ini orang gak punya. Kalau kamu kenapa-kenapa gimana ? Teman kamu orang kaya semua, mereka berduit untuk selesaikan masalah. Sementara kita ?" Sambil menjemurkan pakaikan di halaman belakang rumahnya.

Chua terdiam, mulutnya bungkam. Banyak hal yang belum dia ceritakan kepada kedua sahabatnya. Kadang pun dia berbohong, dengan anggapan bisa diterima baik dilingkungannya.

"Kamu dirumah saja dulu, mama mau ke pabrik. Nanti kamu makan sama telor ceplok saja, mama belum gajian. Papa kamu juga belum lunasin hutang kredit motornya." Seraya mengambil tas yang tlah pudar dan bersiap meninggalkan rumah.

Chua pingin sekali berteriak mengadu ke Tuhan, mengapa dia terlahir miskin. Kenapa  sekarang dia menjadi alasan viralnya video. Andai saja mereka ga berhenti di Bar itu.

"Anyeong....Anyeonghaseo..." bunyi during telepon genggam.

"Dheeraaaa...... gimana nasib kita?" Chua menggigit kuku jarinya.

"Tenang, kita ga salah. Justru yang salah orang yang memfitnah kita. Bunda mau ke sekolah sekarang, Alhamdulillah bunda masih percaya sama gue. Kan kita memang gak ngapa-ngapain di bar. Pokoknya lu diem dirumah dulu, kumpulin bukti screenshot siapa yg ngeshare pertama kali tuh video". Dheera yakin masalah akan segera selesai, jika berhasil menemukan pelakunya. Memang fitnah lebih kejam dari pembunuhan.

Chua mengangguk paham, dia bakal minta tolong sama Axcel untuk mencari pelakunya. "Dheera, kabar Widiy gimana? Dari subuh gue coba telpon ga diangkat. Gue khawatir bokap Widiy kan pemarah."

"Gue mau kerumah Widiy bareng Ga2k. Dia sama anak-anak KiosK lagi nyari tuh orang"

"Tumben Ga2q nolongin kita?" Keheranan.

"Ya, Ga2q lagi dirumah gue. Dia siap bantu kita 24jam." Dheera melirik Ga2q yang duduk di ruang tamu.

"Kekuatan cinta memang dahsyat" kagum Chua.

Telepon pun ditutup. Bak suara halilintar di pagi hari, dalam persekian jam video itu pun viral. Dengan caption "ANAK SMA24 DUGEM". Orang tua mereka dipanggil ke sekolah, karena sibuk hanya Bunda Nadheera yang datang.

***

Sesampainya di rumah Widiy.

Widiy masih mengenakan baju karatenya. Wajahnya berubah keliatan sendu, tak pernah Nadheera melihat Widiy begini. Ga2q membuka suara.

Sebenarnya malam itu Kenzie liat kalian depan Bar. Sepertinya dia tau siapa yang ngerekam kalian.

"Ngapain lo ga bilang dari tadi Ga2q?" Windy bangkit dari sofa.

"Gimana sih, mana tuh Kenzie biar gw telpon" sambung Nadheera.

Sesuai dugaan Widiy, memang benar sicewek itu pelakunya. Tapi mereka blum tau motif apa ? Mereka salah apa sampe di fitnah dan terancam di skors di sekolah dan Dheera bisa saja dikeluarkan dari OSIS dengan tidak hormat.

"Ga bisa kayak gini, gue mesti nemuin dia" Widiy menggulung lengan bajunya.

"Widiy, ingat kita pakai cara halus. Jangan ikutan norak kayak tuh cewek. Kita kumpulin bukti dan ngelapor. Pokoknya besok kita harus ke sekolah untuk lurusin masalah ini. Biyan sekarang juga lagi disekolah buat mantau pergerakan cewek gila!" Dheera meyakinkan temannya. Ga2q pun tersenyum bangga, Dheera gak pernah berubah. Selalu pubya cara untuk hadapin masalah hidup. Loe positive vibe banget Dheera, gumamnya.

***

Sementara itu Imong ngambil izin sekolah karena ngikutin kegiatan modeling di luar kota. Seorang cewek tinggi semampai dan memakai full makeup menghampirinya.

"Mong, lu tau scandal di sekolahan?" Menyerahkan handphone boba keluaran terbaru.

"Ditinggalin sehari udah viral aja SMA24" Ucap angkuh si cewek sambil merapikan krah baju Imong.

Imong tak peduli dengan tangan putih cewek yang memegang krah bajunya. Dia sibuk mengamati video dan membaca komentar. Ternyata di video itu ada Dheera. Lalu dia keliatan gelisah dan pingin beranjak pergi.

"Mau kemana lu? 5 menit lagi giliran kita" mereka akan catwalk menggunakan konsep baju casual pada fashion show perdana Imong ini. Sang cewek yang mengajak Imong kedunia modeling. Secara sayang banget wajah ganteng, posture badan bagus di sia-siain. Mana Imong juga tengah ngumpulin duit. Tapi Imong ga sadar, si cewek tengah mencoba pdkt pada dirinya.

Lalu Imong melihat jam ditangan, berharap fashion show segera selesai dan dia bisa menghubungi Dheera. Dia khawatir pada gadis bertubuh kecil itu.

__________________________

Vote & komentar ya

Le Ciel Bleu ✔️ [From True Story-On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang