Julia POV
"M..maaf..kami tak tau bila harus menjawabmu terlebih dahulu.."ucapku berpura-pura."Haha,baiklah.."ucapnya.Ternyata ia tak sebengis yang ku pikirkan.
"Sekarang jawablah,apa yang tak berwujud namun bisa membuat buta bahkan gila?"tanyanya."Ah,apa itu?!"tanya Tadha dengan bingung.
"Aduh,apa ya?"ucap Sky sambil meletakkan tangan di dagu.Aku dan Dave pun berpikir keras,begitu juga Mindy.
"Cinta!"ucapku dan Dave bersamaan.Kami lalu saling berpandangan dan tertawa."Hahaha,dasar anak muda!baiklah..kalian boleh melewati jembatan ini.."ucap si kerdil mempersilakan kami.
Kami melewati jembatan reyot yang sudah sedikit goyang itu dengan hati-hati.Juga,kami saling berpegangan karena takut.Jembatan ini letaknya cukup tinggi,dan dibawahnya puluhan batu tajam siap melukai kami.
"Selanjutnya apa?"tanya Tasha.Selanjutnya,ternyata kami harus mencari hutan mawar berduri.
"Wah,aku akan memetik satu sepertinya.."ucap Dave."Hah?untuk apa?"tanyaku.
"Ya,untukmu lahh.."ucapnya sambil tersenyum.What?!Yaampun,Dave selalu bisa membuatku ngefly.
"Eh,kalo pacaran liat-liat tempat dong.."ucap Mindy menegur kami."Tau,ga kasian sama yang jomblo apa?!"ucap Tasha."Jomblo?apa itu?"tanya Sky.
Kami semua saling berpandangan,lalu tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Spelled
FantasySetelah dikeluarkan dari sekolah sihir,Julia harus menyembunyikan sihirnya dari semua teman di sekolah barunya.Dapatkah dia? Namun bukan itu sajalah masalah baginya,tapi juga sebuah kejahatan yang direncanakan.Dapatkah ia menghentikan rencana jahat...
