The journey #3

50 4 1
                                    

Julia POV

"Aduh,kalo gini terus kapan sampenyaa?!"ucap Tasha protes."Iyanih,masih jauh yaa?"ucap Mindy sambil berjalan dengan malas.

"Ada satu orang yang bisa bantu kita kali ini.."ucap Sky sambil tersenyum dan melirik Dave."Apa?"ucap Dave tak mengerti.

"Airship cahaya.."ucapku menjelaskan pada Dave."Oh,jadi bisa begitu?kalo gitu mah dari tadi kita udah sampe.."ucap Dave.

Ia lalu mencari tanah lapang dan membuat airship disana.

"satu orang goceng yaa.."teriaknya dari atas airship."Goceng?apa itu?"tanya Sky bingung."Yaa..sejumlah uang di dunia manusia.."ucapku menjelaskan padanya

Kami naik ke airship,karena tak tahu cara menggunakannya..airship kami terombang ambing di udara.

"Arghh.."ucap Mindy yang hampir jatuh.Aku menahannya."Tolong akuuu.."ucap Sky yang terpeleset.Tasha pun menarik tangannya.

Angin bertiup kencang,membuat Dave semakin panik.Ia lalu memegang kemudi dan dengan susah payah menyeimbangkannya.

"Pff..akhirnya.."ucap Dave sambil menyeka keringat.Kau mau tau apa yang para perempuan lakukan.

Mindy tertidur di sudut airship,Tasha bermain dengan Sky,dan aku..

Aku hanya memandangi langit..

Aku tak yakin,bila perjalanan kami terus begini..akankah kami sampai tepat waktu?

Akankah rencana ms.Murphy terbatalkan?akankah dunia sihir aman?dan apakah bibi Mosky merindukanku?

Jutaan kalimat tanya berputar di kepalaku.Aku hanya bisa melamun dan menyimpan semua tanya itu sendiri..

Cuaca buruk membuat airship kami terjatuh.Sontak kami para perempuan pun terkejut.

"Kita ga bisa pake airship lagi,ini badai.Dan sekarang udah malem.."ucap Dave sambil turun dari airship.

"Ada pondok disana..kurasa ada seseorang di dalamnya.."ucap ku sambil menunjuk ke arah hutan.Tasha dan Sky langsung pergi kesana.Sedangkan Dave..

"Dave,kuharap kau tak keberatan menggendong teman kita sampai kesana.."ucapku sambil melirik Mindy.Dave menggaruk dan mengacak-acak rambutnya seakan protes dengan oerintahku.

Kami sampai di depan pondok yang dituju.Aku mengetuk pintunya dan perlahan seorang nenek keluar dari pintu.

"Siapa kalian?"tanyanya dengan tatapan teduh ke arah kami.Kurasa ia orang baik.

"Kami sedang dalam perjalanan,nek.Namun kendaraan kami rusak.Bolehkah kami menumpang?"tanyaku sopan.

"Kalian pasti lelah..masuklah.."ucapnya dengan ramah.

"Anggaplah ini sebagai rumah sendiri..maaf,aku sudah mengantuk.Aku ada di kamar bila dibutuhkan.."ucapnya.Lalu ia pun pergi.

Kami melihat dan membereskan kamar yang sda.Lalu tanpa aba-aba kami membanting tubuh kami ke kasur.

"Akhirnyaa.."ucap Sky sambil memejamkan matanya.

Ex-SpelledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang