Final of Journey #1

49 6 2
                                    

Julia POV
"D..D..Dave?!"ucapku terbata."Hm?"jawabnya sambil mengangkat alis.

"I know you're jealous..but,buat apa?"tanyanya sambil memandangiku."Jul,kamu harusnya ga perlu cemburu.."ucapnya sambil berlutut.

"Bunga itu ada darahnya,aku gamau tangan kamu kotor gara-gara bunga itu.."ucapnya sambil mengambil sesuatu di sakunya."Bunga yang ini udah bersih,terima ya Jul.."ucapnya sambil memberikan sepucuk mawar padaku.

Aku tertegun.Apa maksudnya ini semua?Apa ini artinya aku tak bertepuk sebelah tangan?

"Dave,s..s..sorry.."ucapku sambil terbata."Sorry for being so childish.."ucapku sambil mengambil mawar itu.Dave memelukku erat.Ahhh,senangnya..

"Hoyy..kita jadi nyamuk nih ceritanya?"ucap Tasha."Woy disini ada jomblo woyy.."ucap Mindy.Aku dan Dave hanya tertawa.

"Jadi,sudah dapat dipastikan 95% kalau bukit itu adalah bukit Vadolf.Ayo,kita harus cepat sebelum bunga itu diambil kepsek Murphy."ucap Sky sambil menunjuk sebuah bukit.Kami mengangguk dan bersiap-siap

Perjalanan yang kami tempuh cukup berat,mungkin bisa dibilang berat,atau bahkan sangat berat.Dari jalanan terjal,tikungan curam,bebatuan kasar,hingga jalan licin.Juga Sky yg terpeleset,Tasha yang jatuh,Mindy yang kelaparan,dan..

Aku?hahaha

Aku dan Dave berjalan bersama,saling menjaga agar tak jatuh,saling melindungi dari terpaan rintangan..romantis bukan?

Kami sampai di bukit Vadolf saat sang surya sudah tenggelam.Gelap,sepi,sunyi..itulah suasananya.

Awalnya kami senang,ms.Murphy belum datanh.Tapi,kenyataannya...

"Aku harus segera mendapatkan bunga itu,Hahaha!"

Sebuah suara membuat kami tertegun.

Ex-SpelledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang