Julia POV
Kami kembali beristirahat karena kami kira kami belum sampai di tujuan.
"Ahh..mau duduk dulu ahh..eh,aw.."ucap Sky sambil melihat tangannya yang berlumur darah."Eh,lo kenapa?"tanya Dave.Entah,aku sedikit cemburu melihatnya.
"Ah,cuma berdarah dikit.."ucap Sky sambil menyeka darahnya.Dari ekspresinya terlihat dia menahan rasa sakit."Tunggu,biar gua liat apa penyebab luka itu.."ucap Dave sambil melirik ke bawah.
Dave memetik sebuah bunga,meski tangannya jadi terluka."Ehem,sepertinya kita sudah dekat dengan tujuan.."ucapnya sambil memandangi mawar itu.
"Nih buat lu.."ucapnya pada Sky.Sky tersenyum padanya.Betapa hancurnya aku saat itu.Apa dia tak tau perasaanku?!
Aku segera meninggalkan tempat itu dan berlari tanpa arah.Hatiku hancur,jiwaku rapuh.Sebenarnya,dalam hatiku aku berpikir,untuk apa cemburu?!siapa yang peduli?
Aku terdiam memandangi sebuah bukit.Dengan mata berkaca-kaca aku berusaha membuat fake smile.Tapi,aku tak bisa..
"Jul.."seseorang memanggilku."Hm?"jawabku dengan enggan.
"Lu berhak untuk bunga itu.."ucapku sambil fake smile."Bener nih yaa.."ucap Sky sambil memandangiku.Aku mengangguk lalu sedikit menjauh.
Namun,sebuah tangan menahan tanganku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Spelled
FantasySetelah dikeluarkan dari sekolah sihir,Julia harus menyembunyikan sihirnya dari semua teman di sekolah barunya.Dapatkah dia? Namun bukan itu sajalah masalah baginya,tapi juga sebuah kejahatan yang direncanakan.Dapatkah ia menghentikan rencana jahat...
