Flashback
Seorang gadis kecil berusia 11th dengan gaun putihnya menatap dengan tajam upacara pemberkatan kedua mempelai yang tak lain adalah ayah dan ibu tirinya.
"auntum ini adalah rose Shannon Wilson, mulai saat ini dia akan menjadi ibu tirimu" jelas raja carlos dengan nada tegasnya namun terdengar lembut, ia hanya diam mencoba mengerti ucapan ayahnya
"sayang mulai saat ini kamu pangil aku momy"kata ratu rose yang berjongkok di hadapan auntum sambil membelai pipi anaknya itu
"momy ?" tanya auntum bingung
"iyaa.."jawab rose bahagia
Auntum memandang ayahnya tajam "tidak.." sepatah kata itu yang di ucapkan dengan nada dingin membuat kedua pasagan dewasa itu menjadi bingung, auntum memandang ayah dan ibu tirinya dengan tajam kemudian berlari menuju kamarnya.
"auntum.."pangil ratu rose ingin menyusul auntum
"jangan biarkan dia sendiri dulu.."cegah raja carlos
"ceritakan tentang auntum kenapa dia menjadi seperti ini?"tanya rose bingung ia seperti tak mengenal auntumnya, auntum yang dulu berlari dan memangilnya auntie dengan senyum manisnya dan memeluknya dengan erat. Bukan auntun yang memasang wajah dingin degan tatapan tajam seperti tadi. Rose Shannon hanburg adalah sahabat Emma wilosn ibunda auntum, dulu sewaktu auntum masih kecil emma sering membawanya mengunjugi rumah rose, saat itu auntum sangatlah cantik dengan senyum bahagia selalu terukir di bibirnya.
"auntum sangat sedih dan terpuruk ketika emma meninggalkannya, 4 bulan ia tak pernah keluar kamar ia terus menangis, sampai suatu hari ia menghampiri ku dan bertanya dad apakah momy akan kembali? Dad apakah momy tak rindu padaku? Dad apakah momy marah padaku karena aku nakal? Ia terus mengulang pertanyaan itu setiap harinya dan aku selalu diam membeku tak menjawab pertanyaan auntum, tapi entah mungkin dia bosan, setelah terus bertanya dan tak mendapat jawaban dariku, ia tak pernah bertanya lagi tapi auntum menjadi dingin, ia mengisi setiap harinya dengan membaca dan belajar. Sampai malam itu dia ke ruang kerjaku dan tersenyum sangat manis di depan ku dan berkata dad aku merindukan momy. Dady senyuman itu senyuman yang selalu aku rindukan, aku kira dia akan terus tersenyum seperti itu namun dugaanku salah..." rana carlos berhenti bercerita mengela nafas panjangtak terasa bulir air telah membasahi kedua mata dan pipinya
"yang mulia.."pangil lirih ratu rose sambil mengelus lengan raja charlos
"biarkan aku meneruskan ceritanya, pagi harinya ketika kita tengah sarapan dia menjadi wanita yang semakin dingin,bermulut pedas,dan tatapannya seolah ingin membunuh semua orang yang di sana tapi itu tak membuatku sedih, yang membuatku sedih dia tak pernah memangilku dady lagi" lanjutnya dengan nada sarat akan luka.
Flashback off
Auntum berendam di dalam bathtub dengan pelayan-pelanaynnya yang sedang mengosok tubuhnya, ia memejamkan mata menikmati alunan music dan aroma terapi yang membuatnya sedikit melupakan semua masalah hidupnya. Dengan balutan bathrobe ia berjalan menuju ruang ganti salah satu pelayannya telah menyiapkan beberapa gaun pesta terbaiknya untuk anuntum kenakan ke pesta keluarga dementrus.
Pilihannya jatuh kepada gaun berwarna cream berpotongan dada rendah dan membentuk lekuk tubuh indahnya, dengan langkah anggun ia berjalan menuju mobil yang akan mengantarnya ke pesta.
"auntum Reagan Wilson princes of Cambridge kigdom"
Auntum berjalan menuju tengah ruangan ia sangat tak tertarik dengan pesta dansa bodoh ini jika ayahnya tak menyuruhnya datang ia tak akan pernah mau ke pesta membosankan seperti ini, ia melangkah menuju pintu yang menghubungkan taman belakang villa megah ini. Ia lebih suka suasana di sini dari pada didalam, duduk memandang indahnya bintang yang bertaburan menghiasi langit gelap di atasnya.
"tak suka keramaian huh?" tanya seorang pria dengan suara beratnya yang terkesan sexy.
Auntum tak memperdulikan orang yang duduk di sampingnya "hyden demetrus" kata pria itu sambil menatap bintang sama seperti yang di lakukan auntum
"auntum Reagan Wilson" kata auntum membalas perkenalan hyden dengan nada datar seolah tak tertarik dengan pangeran pemilik pesta di sampingnya itu
"kenapa tak menikmati pesta?" tanya hyden sambil menatap auntum
Auntum mengela nafas dan menatap tajam hyden "bagaimana dengan anda? tindak menikmati pesta anda sendiri?"kata auntum sinis lalu bangun dan beranjak pergi.
Unik, menarik,cantik puji hyden dalam hati, alunan music dansa mulai mengema hyden berlari mengejar auntum yang tengah berjalan menuju danau buatan di taman villa, ia berhenti di depan auntum "maukah yang mulia berdansa dengan hamba?" tanya hyden menjulurkan tangannya
Autum menerima tangan hyden, ketika tangan hyden meligkar di pingul auntum membuat jantungnya berdegub kencang, membuat auntum mengeryit bingung kenapa tiba-tiba jantungnya menjadi berdegub kencang seperti ini ada apa dengan jantungku? Setelah dari sini aku akan menemui veronica guman auntum dalam hati.
Mereka bergerak mengikuti alunan music yang terdegar sayub-sayub "auntum reagan Wilson, reagan, rea, hey bolehkan aku memangilmu rea?" tanya hyden
Auntum yang sedari tadi melamun langsung menatap mata myden dan tengelam di mata hijau hyden dan deguban jantungnya semakin kencang "hey.."pangil hyden
"a-apa?" untuk pertama kalinya auntum menjadi salah tingkah di hadapan orang lain dan itu membuat auntum menjadi sedikit kesal dengan reaksi tubuhnya terhadapn pangeran di depannya ini kenapa denganmu auntum? kenapa kau jadi gugub dengan pangeran di depanmu ini? ayolah dia bukan pangeran pertama yang kau temui !
"bolehkan aku memangilmu rea?"
"rea?"tanya auntum bungung dan hanya di balas angukan oleh hyden
"lakukan apa yang anda suka yang mulia"jawab auntum sopan namun tanpa senyuman dan menghentikan dansanya dan pergi meningalkan hyde, karena musik dansa telah berhenti
Namun sebelum auntum menjauh hyden menarik tangannnya dan mencium tepat di bibir, auntum terkejut dan membelalakkan matanya dengan tingkah hyden, hyden meletakkan kedua tangan auntum kebahunya, lalu menarik auntum lebih rapat lagi ke tubuhnya, satu tangannya di pinggul auntum dan satunya lagi di tengkuk auntum.
Hyden melumat bibir ranum itu lembut sambil menatap mata auntum yang membulat sempurna, namun tak lama kemudian mata biru itu tertutup seolah menikmati ciuman hyden, hyden menutup matanya, tersenyum di tengah ciuman mereka dan memperdalam ciumannya, menjadi lumatan lumatan kasar.
Tangan auntum yang tadi berada di bahu hyden kini telah berpindah ke tengkuknya dan sesekali bermain ke rambut hyden "eungh.." hyden tak melewatkan kesempatan ini untuk menelusubkan lidahnya menyapu rongga mulut auntum, auntum semakin erat memeluk tubuh hyden sampai sebuah deheman menyadarkan mereka.
Raja felix demetrus dan ratu savanna Bethany demetrus yang tak lain adalah orang tua hyden memandang putranya tajam.
"kalian berdua saya tunggu di ruang keluarga!"ucap raja felix pelan namun penuh penekanan dan tega.
kenapa denganmu auntum? kenapa kau tak melawan ketika pangeran tampan itu menciummu? but... wait.. what..? aku menyebutnya tampan, kau gila auntum !