part 16 ~END~

7.5K 268 0
                                    

Pagi itu auntum terbangun tanpa hyden di sampingnya, auntum tau hyden pasti tengah tengelam di pekerjaannya yang menumpuk itu.

"apakah anda ingin mandi sekarang yang mulia?" tanya seorang pelayang paruh baya dengan suara lembutnya

"ya.. tolong siapkan air hangat untukku" jawab auntum dengan senyum hangatnya, membuat pelayan itu terpesona betapa cantiknya mahluk iptaan tuhan di hadapannya ini "tapi aku tak membawa pakaian ganti, apakah di sini ada pakian ganti untukku? Tak mingkin aku mengenakan baju hyden lagi" guman auntum yang kini telah berada di dalam bathup

"kerajaan anda telah mengirim pakian ganti untuk anda yang mulia, kini semua pakian dan peralatan anda sudah di tata di walk in closed pangeran hyden" jelas pelayan itu

"benarkah? Cepat sekali mereka mengirimnya" kata auntum selalu dengan senyum hangatnya

Setelah selesai membersihkan badanya auntum dan para pelayan itu bergegas memasuki walk in closed hyden, beberapa gaun-gaun idah telah tergantung rapi di samping kemeja hyden.

"aku ingin memakai itu" tunjuk auntum yang tengah dipakaikan corset kepada gaun hitam yang membentuk tubuh auntum tak berlengan dengan belahan di samping hingga sebatas paha, auntum ampak lebih menawan dengan gaun itu, ditambah kalung berlian yang menghiasi lehernya yang jenjang dan terbuka karena tataan rambut auntum yang di cepol keatas.

"anda sunguh luar biasa cantik dan mempesona yang mulia" kata pelayan itu sambil memakaikan high heels setinggi 6cm yang senada dengan gaun auntum.

Auntum menuruni tangga istana itu dengan aunggun dan dia langsung menemukan ruang keluarga yang sangat besar dengan sofa putih mengiasi ruang keluarga itu.

"peri kecil"

"lily" jawab auntum lalu dengan langkah cepat auntum menghampiri Emily yang berdiri di ujung lorong dan memeluknya dengan erat

"aku merindukanmu.." isak Emily di pelukan auntum

"aku juga merindukanmu lily"balas auntum dengan senyum cerianya bak masa kecil dulu

"aku merindukan senyuman itu, dan tatapan hangat itu" kata Emily "kau telah kembali" lanjutnya

"kini semuanya telah kembali lily" bisik auntum

"auntum"

"auntie.." guman auntum lalu memandang Emily dan ketika emily mengagukkan kepalanya, dengan langkah ragu auntum berjalan kea rah wanita itu dengan berlinang air mata, seluruh kejadian di masa kecilnya sampai kejadian ia mengacuhkan wanita itu di istana seperti berputar ulang di memory auntum dengan langkah semakin cepat auntum menghampiri wanita itu dan bersimpuh di kakinya

"maafkan aku auntie, maafkan aku, maafkan kelakuanku yang hina ini auntie maafkan kelakuanku, aku menyesal aku sunggu sangat menyesal aku..aku.." kata auntum dengan berlinang air mata

"auntum... ini memang takdir tuhan, tak ada yang perlu di maafkan dan tak ada yang perlu meminta maaf" bisik wanita itu sambil mengajak berdiri dan memeluknya "aku merindukanmu, apa kau baik-baik saja? Ohh tuhan lehermu terluka, apakah ini sangant sakit? Aku gagal menjadi ibu yang melindungi anaknya. Aku gagal menepati janji emma, aku sangat menyayaimu auntum Reagan Wilson" kata wanita itu lalu menatap wajah auntum yang menyungingkan senyum bahagianya di tenga tangisannya

"yaa aku juga merindukanmu, aku baik-baiksaja selama ada kau di sini" jawab auntum "dan aku sangan merindukanmu................" Jeda cukup lama hanya senyuman manis yang auntum sungingkan "momm" ratu rose terkejut dengan pangilan auntum.

"kau memangilku apa barusan?" tanya ratu rose tak percaya

"mommy? Apa kau tak suka dengan pangilan itu?" tanya auntum ragu

"setelah sekian lama aku menikah dengan ayahmu baru sekarang kau memangilku mommy, dasar anak keterlaluan, kemana saja kau selama ini sampai tak pernah memangilku mommy atau auntie cantik seperti dulu? Hah" kata ratu rose pura-pura kesal namun tetap menyungingkan senyum bahagianya

"hahaha.. aku tersesat mom aku lupa jalan pulang hingga tak menyadari mom ataupun lily, maafkan aku" kata auntum sambil tertawa

"auntum.."

"dad.." pekik auntum lalu berlari ke pelukan ayahnya "aku merindukanmu dad" rengek manja auntum sambil memeluk ayahnya

"aku merindukan puri manja dad, ahirnya kau kembali lagi, ahirnya tawa bahagia itu kembali lagi, ahirnya kehangatan itu kembali lagi dan ahirnya bibir mungil ini memangilku daddy lagi" kata raja carlos sambil memeluk auntum.

Pagi itu di awali dengan tangisan penyesalan dan berubah menjadi tangis bahagia hingga tawa bahagia. Auntum bahagia dengan keluarganya saat ini, memiliki ayah, ibu dan memiliki seorang sahabat kecil yang ia sayangi, ia berharab kebahagiaan ini tak akan pergi lagi dari auntum. Ia selalu berharab.

" kenapa kau dari tadi tersenyum?" tanya hyden yang melihat auntum dari tadi mengembangkan senyumannya

"tidak.. novel ini sangat lucu" kata auntum yang tengah membaca novel sambil tiduran di pangkuan hyden

"disini kau yang lucu, bukan novel itu" kata hyden lalu merebut novel yang ada di tangan auntum dan mencium auntum dengan lembut.

"hyden !!!" geram suara berat yang mengintrupsi kegiatan panas auntum dan hyden

"ikut ayah ke ruangan kerja ayah! Kalian harus menikah secepatnya" kata raja felix tegas namun menyungingkan senyum bahagia.

"siap ayah!" jawab hyden penuh semangat

"hyden" pekik auntum malu dengan muka yang memerah

Kebahagian itu sederhana hanya cukup berada di sekitar orang yang menyayagimu dan menyayanginya kembali. Rencana Tuhan itu seperti film, Semua cerita baik dan buruk dirancang dengan baik untuk sebuah akhir yg bahagia.

~END~

kingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang