"ini bener-bener sakit... aaaaargh" pekiknya, keringat dingin mulai bercucuran. wajahnyapun mulai pucat.
Kirun menoleh, ia terkejut meliahat wajah adiknya yang begitu pucat. seketika ia menghentikan laju mobilnya, ia kini mulai khawatir.
"obat lo mana ?" tanyanya panik dan merogoh tas Prilly
"gggw ggk bawa" ucapnya terbata
"aaaargh shit, bego banget sih lo" omelnya
"ok lo tahan bentar, kita ke rumah sakit sekarang" ucap kirun dan menacap dalam-dalam gas mobilnya.
prilly benar-benar sudah tak tahan lagi.
"ah lo sih, makanya jangan boongin gw yg kyak beginian, jadi gw kira lo ngerjain gw lagi" omel kirun
prilly kini benar-benar tak sadarkan diri. beberapa menitpun, mereka sudah tiba di rumah sakit.
kirun benar-benar khawatir, ia duduk di depan ruang ICU.
"bodoh lo, kenapa lo masih nganggep adek lo ngerjain lo" ucapnya mengetuk-ngetuk kepalanya. menyalahkan dirinya yang tak percaya pada adiknya.
tiba-tiba dokter keluar dari ruangan itu, dan langsung berbicara pada kirun.
"apa akhir-akhir ini prilly jarang meminum obatnya ?" tanya dokter
Kirun hanya menggeleng. pertanda ia tak tahu.
"jika ia jarang meminum obatnya, maka itu akan berakibat fatal pada jantungnya, sekarang jantungnya masih lemah, tolong jangan biarkan ia tidak memimun obatnya" suruh dokter.
"baiklah dok, nanti akan saya tanyakan" ucap kirun
"sekarang ia butuh istirahat yang banyak, saya permisi dulu" pamit dokter
"baiklah" jawab kirun.
****
Prilly mengerjap-ngerjapkan matanya, mengatur cahaya yang membuat matanya silau, perlahan ia membuka matanya.
"ah shiit, pasti ini di ruangan terkutuk itu" ucapnya, ia sudah mengenal tempat ini dari baunya, bau obat-obatan.
"lo udah bangun" ucap kirun yang tiba-tiba datang.
"hmmm... lo udah maafin gw ya kak ? asiiiik" ucapnya
"enak aja lu"
"ah lu mah kak, maafin kali" pinta prilly
"awas lo, sampe ngerjain gw lgi yang kayak begituan"
"abis muka khawatir lo lucu sih, lagian ngapain khawatir, kan gw udah biasa kek gitu" prilly santai
"dasar lo" ucap kirun menjitak kepala Prilly
"aaw sakit kali kak" keluhnya
"kak" panggil Prilly
"apa ?"
"lo gk ngasih tau mama kan ?"
"belum gw kasih tau"
" gw mohon jangan kak, gw gk mau dia khawatir"
"kasih tau gk ya"
"please kak" mohon prilly
"iye, tenag aja kali"
"kak, disini bau kan ?"
"banget"
"ajak gw kabur yuk"
"kagak bisa"
"ayolah kak, disini sumpek bau lagi"
"tapi kata dokter, lo harus istirahat"
"gw bisa istirahat dirumah kan? "
"gk bisa"
"ayolah kak, gk kasian liat gw, lagian nanti mama nyariin kita lagi" ucap prilly dengan puppy eyes nya.
kirun nampak berpikir.
"kak, ayolah" rengeknya
"ok, tapi ampe lu masuk kerungan ini lagi, gk ada ya kabur-kaburan" ancam kirun.
"siap bos" seru kirun
****
Kini mereka sudah sampai di rumah. benat saja mama mereka sudah menunggu kedatangan mereka.
"udah kemana kalian, kok baru pulang?" tanya mamanya
"main ketaman dulu ma" jawab Prilly
kirun langsung masuk menuju kamarnya.
"ya udah ganti baju gih" suruh mamanya. .Prillypun mengikuti perintah mamanya.
***
kini malam sudah menjelang, banyak sekali bintang yg bertaburan, sayang bulan tak menampakkan dirinya.
kirun keluar dari kamarnya, ia melihat prilly berada di balkon atas rumah,, Kirun berjalan menghampiri prilly."ngapain disini ? bukanya istirahat ?" ucap kirun, membuat prilly tersadar dari lamunanya.
"hmmm gw lagi nunggu bintang jatuh, trus buat harapan deh" jawabnya enteng
"emang harapan lo apa ?"
"kepo deh lo"
"gw kepo ketularan lo"
"yeee mknya jangan ngekor gw lo"
"ssg"
"oh ya prill, apa lo akhir-akhir ini gk minum obat ?" tanya kirun serius
"yah ketauan deh" jawab prilly santai.
"kenapa ? udah bosen hidup lo ?" ucap kirun
"kak... gw juga pengen kayak kebanyakan orang, gw pengen ngerasain hidup tanpa obat-obatan, salah pengennya gw ?" uja kirun
"tapi, lo tau kan itu bahaya buat lo?"
"gw tau kok" ucapnya memberi jeda pada pembicaraanya
"kenapa ya tuhan ngasih gw penyakit kek gini ?" tanya prilly sembari mendongakan kepalanya ke langit. seolah bertanya langsung pada tuhan.
"karna Tuhan sayang sama, tuhan pengen nyiptain sosok yang kuat di diri lo" ucap kirun dan mengikuti Prilly menatap langit.
"hmmm sesayang itukah tuhan sama gw ?" tanyanya lagi.
"udahlah mending masuk trus lo istirahat, jangan mikir yang gk-gk, dan lo harus minum obat lo secara teratur, kalau gk gw bakal kasih tau mama" ucap kirun dengan nada yang agak mengancam.
"ye, bawel lu, kek ibu-ibu mau nagih utang" ucap prilly dan berlari menuju kamar.
"yeee" teriak kirun.
Kirun kembali menatap langit.
"kenapa harus dia tuhan ?" gumamanya, menatap kearah langit, seolah menerawang mencaru jawaban dari pertanyaannya itu.hay holaa
baru update nih !!!
gimana menurut kalian ? please saran dan kritiknya !!
jangan lupa hargai dengan vote dan comment nya !!!
maaf kalau kebanyakan typomakasi banyak yang udah vote dan comment !!
next gk nih ?
KAMU SEDANG MEMBACA
BE HAPPY
Fanfictionini cerita pertamaku, jadi silahkan baca dan berikan komentar kalian !!! cerita ini berkisah tentang.......... baca aja yuk !!!