Chapter 19

4.8K 303 24
                                    

Malam sudah semakin larut. kini kirun terlelap dalam pangkuan mamanya. begitu pula dengan mamanya yang sudah ikut berlabuh dalam dunia mimpi.

Beberapa saat kemudian. Kirun membuka matanya, tak bangun tetap dalam posisinya. Ia terdiam menatap wajah teduh mamanya, seolah memperhatikan dengan lekat setiap inci wajah wanita hebat yang ia aggap malaikat tanpa sayap itu.

"ma kirun sayang banget sama mama, mama hebat bisa ngejaga dan ngerawat kami sampai saat ini. Tuhan tolong jaga mama ku, jangan biarkan satu tetes air mata jatuh membasahi pipinya, karna air matanya terlalu mahal" gumamnya. Ia bangun dari posisinya da berdiri di hadapan mamanya yang tengah tertidur, lalu ia baringkan tubuh mamanya di sofa itu dan menyelimutinya.

"ma kirun pergi dulu ya, kirun mau ke suatu tempat, mama harus tidur denga nyenyak ya" ucapnya seraya mencium lembut kening mamanya sangat lama. Setelah itu ia beralih menuju Prilly.

"Prill lo capek banget ya ? sampe Lama banget tidurnya ? sampe kapan lo mau tidur ? lo gk bosen apa di ruangan ini ?"

"pokoknya lo harus bangun, gk ada alesan buat lo gk bangun, lo harus bangun jagain mama, jangan lo terus yang dijagain"

"gw pergi dulu ya prill" ucapnya lalu mencium puncak kepala prilly.

Setelah itu ia keluar dari ruangan prilly, baru beberapa langkah ia berjalan, ia berhenti karna ada Ali di depannya.

"hay kak" sapa Ali

"eh lo, baru dateng ya ?"

"iya, gw abis ngambil beberap baju, gw mau nginep" ucap Ali

"li lo pernah janji kan sama gw buat jagain prilly ?" Tanya Kirun

"iya"

"Lo juga bakal jaga mama gw kan ?"

"Pasti itu"

"li gw percaya sama lo, gw titip 2 wanita terhebat dalam hidup gw sama lo, jagain mereka, gw berharap lo bisa buat prilly bahagia, lo harus tepatin janji, gw bisa kan pegang janji lo ?"

"Tentu, lo bisa pegang janji gw ini"

"Bagis, gw pegang kata-kata lo"

"Tpi, emangnya lo ma keman sih ?"

"Gk, gw cuman pergi bentar kok, cuman mau ngirup udara seger doang" jawab kirun santai.

"Tenang aja, sampai lo kembali nanti, gw bakal jaga mereka"

"Ok,gw percaya ama lo, makasih ya, sekarang gw pergi dulu ya bro" pamit Kirun

"Ok, hati-hati bro" balas ali.

###

Tepat pukul 11.15
Kali ini Mama Reni terlihat benar-benar khawatir, sedarib tad pikirannya terdus tertuju pada Kirun. Entah kenapa ? yang jelas tak biasanya Kirun belum pulang jam segini. firasat buruk terus bergelayut ria di pikirannya, hatinya tak tenang.

"Dreeeeeet" deringan ponsel mama Reni terdengar, dilihatnya nama yang tertera di layar ponselnya. Ternyata Kirun, ia sedikit bisa bernafas lega, segera ia mengangkatnnya.

"hallo Kirun, kamu diamana ? kok belum pulang ? kamu gk apa-apa kan sayang ?" tanya nya beruntu

"Hallo" jawab seorang dari seberang sana. Tunggu ! itu bukan suara kirun, lanas siapa ?

dilihatnya sekali lagi layar ponselnya memastikan bahwa itu kirun. benar itu memang no kirun, tapu kenapa itu buan suara Kirun

"Ini siapa ?" Tanya mama reni

"Benar ini dengan ibuk Reni, orang tua Ricky harun ?"

"Iya, saya sendiri. Ini siapa ya ?"

"Saya dari kepolisian buk, kami ingin memberi tahukan bahwa saudara Ricky harun mengalami kecelakaan. Mobil yang dikendarainya menabrak pembatas jalan" jelas seorang tersebut yang ternyata seorang polisi.
Deg

jantung mama Reni seolah berhenti berdetak, nafas nya tersenggal, Tangannya gemetaran,mulutnya tak mampu berucap, ia begitu terkejut,seolaah tak percaya dengan perkataan polisi tadi.

"Bba..bagaiman keadaanya ?" tanya ma Reni terbata.

"Kami belum tau, korban langsung dilarikan ke rumah sakit"

"Rumah sakit mana ?"

"Rumah sakit Kencana"

"Terima kasih pak" ucap mama Reni ,segera mematikan telepon.

Tepat sekali, Kirun berada dirumah sakit yang sama dengan Prilly.

"Tolong jaga Prilly" pesan mama reni pada Ali, lalu berlari keluar. Melihat itu, ALi tak mengerti dengan aaa yang terjadi.

"Ada apa tante ?" tanya ALi, namun mama Reni sudah berlari keluar.

Mama Reni berlari kebagian informasi.

"Ricky harun, pasien tabrakan" ucapnya tergesa

"Ruang UGD"

Segera ia berlari keruang UGD. Setelah ia sampai, Ia hanya mampu melihat dari jendela kecil di bagian pintu. Kirun sedang mendapatkan perawatan. Air mata tak mampu di bendung lagi, hancur sudah benteng pertahanannya melihat keadaan Kirun,terdapat banyak luka ditubuhnya. Mulutnua tak mampu berkata hanya air mata yang mewakili Perasaanya saat ini.

Tak lama Dokter keluar dari ruangan Kirun, terlihat jelas wajah lesu sang dokter.

"Bagaiman dok ?" tanyanya cepat.

Dokter menghela nafas panjang
"keadaanya benar-benar kritis, hanya jantung nya yang berfungsi dengan baik, pernafasaanya saja dibantu oleh alat. meski kesempatanya tipis, tolong bantu dengan do'a" ucap Dokter berlalu.

Sungguh mama Reni begitu terkejut mendengar pernyataan Dokter tadi. Dengan langkah gontai ia memasuki ruangan itu. Berjalan perlahan mendekati Kirun.

"Apa ini tuhan ?" ucapnya memandang lirih Kirun.

"Cobaan ? kenapa seberat ini tuhan ?"

"Kirun, bangun nak, bangun !" ucapnya sedikit berteriak.

Dreeeeeet

handphonenya kembali berdering, diliriknya layar ponselnya.

"Voice note dari Kirun ?" ucapnya tak percaya.....

#Tbc

Next ?

I'm back ? gimana chapter ini ???

Di comment kale, di vote juga. Jangan main gelap-gelapan !

Keep Voment cintaah

Terimakasih uat readers yang udah ngehargai cerita ini !

oh ya jangan lupa baca juga cerita gw judulnya MIRACLE OF LIFE

MAAF TYPO BERTEBARAN ????

hayooo tebak isi voice note dari Kirun ????

BE HAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang