Chapter 4

6.7K 425 6
                                    

     Seperti biasa, Keluarga kecil prilly berkumpul di meja makan. namun kali ini suasananya berbeda, tak ada suara ribut yang keluar dari mulut mereka, mereka berkutat dengan makanan masing-masing.

"aelah kk masih marah deh keknya, diem gitu lagi, masa iya gw diem-dieman sma dia, gk enak kalau gini caranya mah" gumam Prilly dalam hatinya.

Prilly melirik kearah Kirun.

"wah gila, dia bukan kk gw yang tengil, huaaaaa beneran marah dia" gerutunya lagi

"gimana cara minta maafnya ya, aiiish lagian lo sih pril, ngerjain kk lo yang gituan" omelnya pada dirinya sendiri.

"ma, Kirun berangkat dulu ya, assalamualaikum" ujar kirun seraya salim dan berangkat.

"aku juga mau berangkat ma, assalamualaikum" pamit Prilly dan mengikuti langkah kirun dengan hati-hati.

"take care ya, yang akur kalian" ucap mamanya.

meski tak pernah ada suara dari mereka, namun mereka tetap berangkat bersama.

"iiihh gk biasa banget gw diem-dieman gini ama dia" batin prilly

"kkk.." kata-kata Prilly seperti tersendat di tenggorokanya, sangat sulit untuk keluar.

"aiiiiish kenap gw jadi canggung gini" gerutunya lagi.

  Tetap tak ada satupun suara yang keluar dari mulut mereka, sampai mereka sampai di depan sekolah Prilly. Prilly langsung keluar dari mobil dan Kirun dengan cepat menjalankan mobilnya.

  "huuuft gk enak banget kek gni" ucapnya dan melangkah memasuki kelasnya.

disana sudah ada mila yang menunggunya.

"prillly, lo kok gk ngasih tau gw lo dateng, biar gw jemput ke gerbang" ucap Mila dengan gaya hebohnya.

"hadeh modus lo, bilang aja mau ketemu kk gw lo"

  "hehehe iya sih"

  "jangan deh mukanya lagi kusut"

  "kenapa ?"

  "gw lagi marahan ama dia"

   "emang ada apa ?"

   "ada deh, permasalahan biasa antara sodara" ucapnya santai.

"nih buku lo" ujar Ali yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"gw fikir lusa lo kembali...in" ucap Prilly terbata

jantungnya, jantungnya tiba-tiba sakit, ia tak mungkin mengerang kesakitan disini, ia tak mau ada yang melihatnya nya karna tak ada satupun yang tau tentang penyakitnya bahkan mila sahabatnya.

"ya karna gw udah selese nyatetnya" ucap Ali santai

"owh" ucapnya mencoba bersikap seperti biasa agar tak ada yang curiga.

Tapi sungguh ia tak mampu menahannya lagi, rasa itu terlalu sakit.

"maka... " ucapan Ali terpotong, karna

"gw ke.. toilet dulu ya !!!" ucapnya dan berlari menuju toilet.

"aeeelah gk bisa lo tahan bentar ah" omel Ali

"kebelet banget keknya dia" timpal Mila.

   Prilly langsung masuk ke salah satu toilet, ia mengunci pintunya, berpura-pura menyalakan air. ia memegangi dadanya, membekap mulutnya, agar tak ada satupun yang mendengar erangannya.

"aaaargh" pekiknya

"please berhenti sakit, please jangan disini, ini sekolah gw, gw gk mau ada yg tau tentang ini aaawww" batinya.

BE HAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang