Maafkan part6

1.6K 33 3
                                    

"a..ada a..pa vi,shill" tanya ify terbata

"rio fy rio" kt via

"ri..rio ke..kena..pa?

"ri... rio meninggal fy" ucap shilla

seketika itu ify jatuh pingsan

____

cukup lama ify pingsan hampir setengah jam

"tante kapan di kuburnya" ujar alvin

"tunggu ify sadar, dia pasti mau lihat rio"

"tapi tante kasihan rio" ujar via bergetar dan memeluk alvin, alvin menenangkan via

"rio rio" gumam ify dan perlahan mata ify terbuka

"mah, rio mana? Rio mana" ujar ify panik dgn suara bergetar

mama ify memeluk ify,mengusap punggung ify memberikan ketenangan

"rio.. rio sudah di jemput orang tuanya tadi subuh"

ify diam
"kenapa ify gak di ajak, memangnya rio gak mau memperkenalkan ify apa" ujar ify ngambek
tiba tiba ify meneteskan air mata, ia teringat akan perkataan shillvia
"mah rio gak akan ninggalin ify untuk selamanya kan? Yg tadi via shilla bohongkan" ify menangis sesegukan, mama ify berdiri menuntun ify ke tempat rio berada
___

"rio" ify tersenyum melihat rio tengah tertidur tertutupi kain putih

"rio ify kangen sama rio, kapan rio ajak jalan jalan ify lagi" ify terdiam
"yo jawab dong jangan diam aja, yo" ujar ify mengguncang kan tangan rio

"fy sudah, kamu harus iklas"
___

di pemakaman

ify hanya terdiam seperti patung

"ify kita pulang y" bujuk mamanya

"ify mau sama rio"

dengan susah payah, alvin dan iel membujuk ify, akhirnya ify mau pulang

___

kamar rify

ify berjalan gontai memasuki kamarnya, lalu ify duduk di pinggiq tempat tidur, seulas senyum tergambar di lekuk wajah ify

flasbeck on

"yo bobo sini" ucap ify menepuk nepuk tempat sebelah yg kosong

"kemarin kan udah, aku banyak kerjaan fy"

"gak mau, ify mau bobo sama iyo, iyo jangn tinggalin ify, ify mau sama iyo, gak mau yg lain" kt ify menarik narik tangan rio

"iya, tapi bentar ya"

setelah cukup lama dan ify tidur puls, rio beranjak ke kamarnya tapi

"jangan tinggalin aku" gumam ify dan tangan rio di genggam erat

"kamu lucu fy"
__

"a..a..a.. Mama ify takut" teriak ify tiba tiba lampu kamarnya mati, ya tepatnya mati lampu

tiba tiba suara pintu terbuka

"fy jangan takut, ada aku" ujar rio memeluk tubuh ify menenangkannya, perlahan ify tenang dan tertidur di pelukan rio, rio hanya tersenyum

"aku cinta sama kamu fy" di kecupnya kening ify

flasback off

" aku kangen sama kamu yo, kenapa kamu ninggalin aku" ify menghela nafas berat
"maafkan aku iyo" ucap ify tertunduk, matanya melihat selembar kertas yg terselip di tempat tidur ify

" dear ify
pagi ini gw mau lihat senyum tulus lo, seperti waktu lo ultah, gw harap senyuman itu takkan hilang dari wajah lo, gw udah urus semuanya, gw pamit pergi fy"

MARIO STEVANO ADITYA HALING

air mata ify mengalir deras
"gw? Kenapa kamu nulis dgn kata gw elo, kamu mau pergi kemana, kamu benci sama aku" ujar ify seolah rio ada di depannya.
Iseng ify membalikan kertas memo itu ada sebercak darah dan deretan kalimat

"setelah aku urus semuanya, nanti malam aku pergi ke paris fy, untuk selamanya, rumah ini dan kapasitas lainnya ujah jadi milik kamu fy, bagai mana pun juga kamu istri aku, koncinya ada di laci ruang kerja aku fy.
Lupakan aku fy, maafkan aku

AKU CINTA KAMU IFY
___

ify segera berlari menuju ruang kerja rio, ia memasuki kamar rio, kamar itu tertata rapi bau khas rio menyebar di ruangan itu, ify seakan merasakan rio ada bersamanya.
Ify melihat foto fotonya yg tengah tersenyum dan masih banyak lagi terletak di meja belajar yg rio sulam menjadi musium kecil koleksi foto ify, ify membuka laci satu persatu, ia menemukan beberapa botol obat kosong maupun ada isinya.
Selembar amplop dgn logo nama rumah sakit di depannya menarik perhatian ify.
Raut wajah ify berubah, hatinya sakit, lebih sakit di bandingkan ia tidak bertemu stev

"kamu... Kenapa gak bilang" ify menjatuhkan air mata lagi, matanya kosong menatap amplop coklat itu.

Bersambung...

Maaf gaje dan aga mengecewakan..
maaf gemistrinya dan feel nya kurang dan gak keliatan..

Kecewa ya?? Sama part ini?

MaafkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang