Care

90 2 0
                                    

Bia POV

Hari ini ada pelajaran olah raga jadi kami segera menuju kelapangan untuk memulai pemanasan, setelah pemanasan kita pun langsung duduk mendengar materi dari pak johan.

"Baik hari ini materi kita adalah lari dan bapak mau kalian lari berpasangan, sekarang pilih teman kalian"

"Biaaa... lo harus sama gw" kata Riana sambil menarik tanganku

"Iya Ri, sama siapa lagi sih gw kalo gak sama lo"

"Baik bapak akan panggil kelompok pertama. Dan yang berlari duluan adalah Davin dan Naufal"

Dan mereka pun mulai berjalan ke posisi start dan mendengarkan aba-aba dari pak Johan lalu mulai berlari.

"Naufal ganteng ya Bi?" Colek Riana

"Hah?? Apa sih kok jadi bahas dia?"

"Alahh jujur lo Naufal ganteng kan?"

"Sedikit"

Naufal dan Davin pun selesai dan mereka sedang istirahat di pinggir lapangan.

"Baik kelompok berikutnya adalah Bia dan Riana"

"Yahh kok kita sih?" Protes Riana

"Yaudah lah Ri bagus biar kita cepet istirahatnya"

Saat aku mulai berlari tiba-tiba tali sepatuku lepas aku lupa tadi untuk dikencangkan, sebelum aku mengencangkan tali sepatuku aku sudah jatuh duluan.

Oh ini sakit broo, sumpah gak bohong.

"Biaa..!!" Teriak Riana

Dan dia pun menghampiriku. Sebelum dia sampai ternyata sudah ada orang disampingku.

"Dengkul lo berdarah ayo gw bawa ke UKS"

"Gw gak apa-apa kok Fal ini cuma luka kecil"

"Luka kecil gimana? Lo berdarah Bi kalo gak cepet-cepet di obatin nanti infeksi" kata Naufal

"Yaudah tapi gw jalan sendiri aja" dan Naufal pun hanya mengangguk.

Tapi, saat ingin berdiri lutuku terasa sakit dan aku pun jatuh lagi. Hingga tanpa sadar sekarang aku sudah digendong oleh Naufal ala bridal style.

"Fal turunin dong gw malu nih diliatin"

"Berisik ah lagian emangnya lo bisa jalan?"

"Bisa"

"Masa? Terus tadi lo jatoh pas mau bangun kenapa?"

"Hm.. itu... itu.."

"Udahlah Bi apa susahnya sih tinggal diem aja"

Akupun hanya menurut saja hingga kita sampai di ruang UKS, Naufal pun langsung mendudukanku di tempat tidur dan mengambil kotak P3K.

"Ahh... pelan-pelan dong sakit ini"

"Ya sakitlah namanya juga luka" katanya sambil terus mengoleskan obat merah di lukaku yang cukup besar

"Makanya lain kali hati-hati, kalo luka gini kan siapa yang repot? Gw kan"

"Idihh lagian siapa yang minta pertolongan lo sih?"

"Ya kalau pun yang nolongin bukan gw, tetep aja gw yang disuruh secara percuma lo sekelas sama ketua osis tapi ketua osisnya cuek aja ngeliat temennya begini"

Akupun memutarkan mataku

"Udah selesai, lo bisa jalan sendiri gak?"

"Bisa kok, kalo pun gak bisa gw minta tolong panggilin Riana dong biar dia aja yang bantuin gw"

Naufal pun keluar lalu tidak lama datang lah Riana dengan wajah yang berbinar-binar

"Ciee yang tadi digendong Naufal"

"Apasih Ri"

"Seneng kan lo digendong gitu sama dia"

Iya gw seneng. Banget malahan (?)

"Gak kok biasa aja"

==============================

"Hari ini lo pulang bareng gw ya" kata Naufal

"Yaudah lah Bi lo pulang bareng Naufal aja lumayan kan gak ongkos?" Kata Riana sambil ketawa

"Hmm.. iya deh gw bareng lo"

Akupun langsung membereskan bukuku dan berjalan keluar kelas, sekarang tangan Naufal berada di bahuku. Dia ngerangkul gw? Ohh astaga

"Fal, malu tau diliatin orang"

"Biarin mereka punya mata"

Aku mengalah saja abis daripada nanti berantem sama dia. Akhirnya kita sampai diparkiran dan aku langsung naik motor Naufal dan pulang.

"Makasih ya Fal"

"Sama-sama sini biar gw anter sampe masuk rumah"

"Ehh gak apa-apa kok gw bisa sendiri"

"Bisa gak sih sekali aja lo nurut sama gw, please"

Akupun hanya mengangguk dan kita berdua sekarang sudah sampai didalam rumahku.

"Rumah lo sepi amat, pada kemana?"

"Gak tau, gw palingan bokap kerja terus nyokap lagi arisan biasalah ibu-ibu" dan Naufal hanya ber-oh ria.

"Yaaudah gw balik ya" katanya sambil mengacak rambutku

"Ahh Naufal kan jadi berantakan. Yaudah dehh lo hati-hati ya"

Naufal pun pergi meninggalkan rumahku, bisa kudengar suara motor sport-nya yang perlahan pergi.

=======================

Setelah kejadian Naufal mengantarku pulang aku dan Naufal sekarang jadi jauh lebih dekat, kita sering pulang bareng, kekantin bareng, bahkan kemaren dia dateng kerumah buat berangkat sekolah bareng dan sekarang aku sadar bahwa aku benar-benar menyukai dia.

"Bia, lo mau cari buku apa?" Tanya Naufal, sekarang kita lagi berada di perpustakaan.

"Gw pengen cari buku ensiklopedia yang kemaren di bilang sama pak Danu, dimana ya?"

"Ini nihh bukunya"

"Ohh iyaa akhirnya ketemu juga" kataku lalu Naufal tersenyum

Ohh tuhan sepertinya aku tidak salah jatuh cinta, Naufal sangat tampan.

"Bi, kok lo ngelamun sih?"

"Ahh iyaa.. gak apa-apa kok"

Jantungku.. astaga jangan sampe dia denger dehh

My Only LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang