Author POV
Bia menuruni tangga dengan senyum yang merekah diwajahnya, lalu pamit dengan kedua orang tuanya yang sedang sarapan diruang makan.
"Bia pamit ya bun, yah" kata Bia sambil mencium tangan ayah dan bundanya.
"Eh gak sarapan dulu" kata bunda
"Enggak bun, nanti aja disekolah" kata Bia lalu pergi meninggalkan ruang makan.
Didepan rumah Bia sudah ada seorang anak laki-laki sedang duduk diatas motor sport hitamnya sambil tersenyum kearah Bia yang baru saja keluar dari rumahnya.
"Siap?" Kata Naufal
"Siap dong" kata Bia saat sudah duduk diatas motor Naufal.
Mereka pun menyusuri kota Jakarta yang padat menuju sekolah, tapi disetiap perjalanan mereka sama sekali tidak mengeluh karena macet disetiap jalan. Justru mereka menikmati kemacetan itu dengan sesekali mengobrol, karena tak ada yang paling bahagia selain berdua dengan orang yang kita cintai.
Sampai disekolah Bia dan Naufal berjalan dikoridor sekolah sambil perpegangan tangan. Semua pasang mata melihat penasaran kearah mereka, Naufal memindahkan tangannya dipinggang Bia. Bia melirik kearah Naufal dan laki-laki itu memberikan senyuman sejuta pesonanya ke Bia. Sampai mereka tiba dikelas, tangan Naufal sama sekali tidak berniat pindah dari tempatnya dan seketika semua anak-anak dikelas melihat kearah tangan Naufal yang masih setia dipinggang ramping Bia tak terkecuali Riana dan Davin.
"Coba jelasin ke gue apa maksudnya tangan lu yang meluk-meluk sahabat gue gini?" Kata Riana kepada Naufal saat dua orang itu sudah berada dibangku Bia.
"Hmm.. emang kenapa kalo tangan gue dipinggang Bia kaya gini" kata Naufal sambil tersenyum jahil ke Riana
"Pasti ada sesuatu yang gue lewatin tentang hubungan kalian" kata Davin yang tiba-tiba saja sudah ikut berkumpul
"Iya iya pasti ada sesuatu" tambah Riana
"Apa? Kita gak ada apa-apa kok" kata Bia sambil melirik Riana jahil
"Bohong!! Gue kenal lu dari SMP Bi, dan gak mungkin lu gak ada apa-apa sama si kutu Naufal ini kalo lu pasang muka kaya cabe-cabean dapet gebetan cowo ganteng" kata Riana sambil melirikku dengan wajah yang sulit untukku jelaskan.
"Lu bilang gue kutu?!" Teriak Naufal ke Riana
"Iya, lu tuh kaya kutu tau gak. Yang kecil, bikin gatel, dan pengen banget gue basmi" kata Riana sambil bertolak pinggang dan melotot kearah Naufal
"Udah deh Fal jujur sama gue kalian berdua tuh gimana sih sebenernya?" Kata Davin yang tidak memperdulikan Riana
"Gimana nih sayang kita bilang gak ke mereka?" kata Naufal sambil menekan kata 'sayang'.
"Sayang? Gue semakin curiga" kata Riana sambil menatap kearah Bia dan Naufal tajam minta penjelasan.
"Curiga kenapa sih Ri?" Tanya Bia
"Ya pasti kalian tuh ada apa-apa" kata Riana tambah penasaran, sedangkan Naufal dan Bia hanya cekikikan melihat ekspresi kedua sahabatnya ini.
"Fal, lu masih inget kan kalo gue ini bisa tonjok muka tengil lu sampe bengkok?" Tambah Davin sambil mengepalkan tangannya diwajah Naufal. Si Davin ini dari SD ikut karate dan berhenti semenjak mereka masuk SMA.
"Ohh.. gue takut" kata Naufal sambil menunjukan wajah seolah-olah dia takut dengan ancaman Davin.
"Udah cepet jelasin ke gue sama Riana kalian ini sebenernya gimana hubungannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Only Love
Teen FictionTerkadang mencintai seseorang tidak seindah yang kita bayangkan. Senang, sedih, marah, kecewa, cemburu itu salah satu komposisi cinta. Mengingat banyaknya perbedaan diantara kita, tapi aku yakin perbedaan itu yang membuat kita spesial dan aku percay...