Sudah dua bulan berlalu dari kejadian Naufal dan Bia jadian, kedua pasangan itu tetap mesra sampai saat ini. Naufal yang gak pernah absen antar-jemput Bia kesekolah, makan berdua dikantin, nongkrong di cafe, atau apapun yang biasa dilakukan oleh semua remaja saat pacaran.
Saat ini Naufal dan Bia sedang duduk di Cafe dekat sekolah, kebiasaan baru yang mereka lakukan akhir-akhir ini. Entah untuk makan siang atau sekedar duduk sambil makan makanan ringan seperti yang mereka lakukan saat ini.
"Nonton yuk Bi, ada film bagus nih" ajak Naufal
"Boleh, kapan?" Kata Bia sambil memakan Strawberry Cheescakenya
"Hari ini gimana?"
"Yaudah, tapi izin bunda dulu ya"
"Oke" kata Naufal lalu menyeruput Caramel Macchiatonya
Setelah mendapat izin, mereka pergi ke bioskop dan menonton film yang saat ini sedang digilai banyak remaja. Selesai nonton mereka pergi ke toko ice cream.
"Abis ini mau kemana lagi?" Kata Naufal
"Pulang aja deh udah sore juga" Kata Bia sambil memakan ice cream vanilla-nya.
"Yaudah"
•
Bunyi peluit serta lemparan bola dari coach Rizal tanda permainan bola basket dimulai, hari ini ada latihan untuk turnamen yang akan dilaksanakan sebentar lagi. Laki-laki berkostum basket sekolahnya itu sangat cepat berlari mendribble bola orange dan langsung melambungkan bola itu kedalam Ring. Masuk. Semua cewek-cewek SMA Bakti Husada histeris melihat kapten basket sekolahnya itu memasukan bola kedalam Ring dengan mulus.
Laki-laki itu berlari kecil sambil tersenyum kearah temannya sambil merapikan rambutnya yang basah akibat keringat yang mulai berjatuhan dengan tangannya, dan gerakan itu membuat semua siswi berteriak histeris lagi. Laki-laki itu menemukan kekasihnya sedang berdiri dikoridor, tidak seperti siswi lain yang menonton latihan mereka dipinggir lapangan dengan heboh.
Lalu, perempuan itu tersenyum manis kearah laki-laki itu, dan laki-laki itu membalas senyum sang kekasih tak kalah manis lalu kembali bergabung dengan teman-temannya yang sudah kembali bermain.
"Kenapa gak nonton dipinggir lapangan aja sih Bi?" Tanya Riana
"Gue males desek-desekan lu liat? Disana rame banget udah gitu pada heboh lagi, kaya penonton alay. Lagipula gue gak mau jadi perhatian anak-anak karena ada pacar sang kapten basket kesayangan mereka disana" jelas Bia.
"Ya biarin aja lah, toh lu emang pacarnya Naufal. Mereka gak bisa dong pungkiri itu" tambah Riana sambil menatap Bia heran.
"Mungkin kalo gue itu lu, gue udah ngelakuin kaya apa yang ada diotak lu" kata Bia sambil terkikik.
"Tapi, gak ada salahnya juga dicoba" kata Bia sambil melangkah maju kepinggir lapangan mencari tempat kosong lalu berdiri disana.Dan benar saja semua siswi yang tadinya pada heboh sendiri jadi melihat kearahnya dengan tatapan yang menyiratkan 'ngapain sih dia disini?' Ya terserah lah mereka mau ngomong apa toh perempuan itu memang jelas statusnya dengan sang kapten basket sekolah mereka itu.
Bia berdiri disana sambil memberi semangat kepada sang kekasih, dan Naufal yang melihat itu melirik kearah Bia dengan tidak percaya. Pasalnya ini pertama kalinya Bia menonton dia latihan dipinggir lapangan seperti ini, biasanya perempuan itu melihat hanya dari koridor atau bahkan dari balkon kelasnya yang terletak dilantai 2. Memang sih saat itu status mereka belum pacaran, tapi tetap saja ini sesuatu yang membahagiakan untuk Naufal.
Naufal kembali fokus ke permainan itu, dia merebut kembali bola basket itu, lalu berlari sedikit dan mengoper ke Davin dan Davin mengoper kembali ke Naufal yang sudah berada didekat Ring lalu Naufal melakukan lay up dan bola masuk dengan mulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Only Love
Novela JuvenilTerkadang mencintai seseorang tidak seindah yang kita bayangkan. Senang, sedih, marah, kecewa, cemburu itu salah satu komposisi cinta. Mengingat banyaknya perbedaan diantara kita, tapi aku yakin perbedaan itu yang membuat kita spesial dan aku percay...