Chapter 26

747 63 2
                                    

Author POV

"Baiklah kita lanjutkan ini dirumah" ucap Liam berbisik lalu mencium pucuk kepala Alex, dalam hitungan detik pipi mulus Alex berubah semerah tomat. Liam hanya terkekeh melihat tingkah gadisnya itu

Disisi lain mereka tidak tahu ada seekor serigala yang menyeringai kearah mereka. telah merencanakan sebuah rencana untuk menghabisi kedua darah murni itu,ah tidak mungkin rencananya kali ini ia lakukan karena gerah melihat kedua pasang vampire ini mengumbar kemesraan dihadapannya

Liam POV

"Menunggu lama?" tanya Alex kepadaku yang daritadi bersedekap dada menunggunya keluar dari ruang club bahasa Koreanya

"Aku akan menghukummu karena telah membuatku menunggu" ucapku tanpa menoleh kearahnya, Alex mengerucutkan bibirnya...

"Kau marah 'lagi'?" Alex memberikan penekanan pada kata lagi, aku menahan tawaku aku tak mau wibawaku jatuh dihadapannya

"Mau pulang atau tidak?" ucapku lagi menatapnya. Ia mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun

"Yasudah ayo" ucapku berjalan mendahuluinya membiarkannya mengekor dibelakangku

"Lambat sekali jalanmu" ucapku dingin

"M-maaf tapi aku tak bisa menyamai kakimu yang panjang Li" ucapnya gugup matanya mulai berkaca-kaca aku tak tega menggodanya seperti ini

Dia masuk kedalam mobilku, rencananya hari ini aku akan main kerumahnya. Aku tak membukakan pintu untuknya, dia menunduk kecewa jujur aku hanya ingin melihat reaksinya

Ia masuk hening, astaga sudahlah aku tak tega melihatnya

Aku memasangkan sabuk pengaman kearahnya dan memberhentikan wajahku tepat didepan wajahnya, bahkan aku dapat merasakan deru nafas Alex saat ini. Rona dipipi Alex mulai muncul aku menciumnya singkat dan menatapi wajahnya lagi, Alex diam tak ada penolakan atau sekedar protes dari mulut cerewetnya

"Aku hanya bergurau tadi, aku hanya melihat reaksimu saja" ucapku terkekeh

"K-kau jahat" ucapnya pelan ia mengadahkan wajahnya air matanya mengalir dipipinya, aku mengusapnya tangan kananku masih menopang badanku

"Maaf ya, ini yang terakhir" ucapku "aku janji" lanjutku didepan telinganya lalu mencium pipinya

"dasar Lieum Pain suka mencari kesempatan" ucapnya memukul dada bidangku

---

Harry POV

Bella mondar-mandir dari dapur ke ruang tengah, ia gelisah karena kaka angkatnya belum kunjung pulang padahal kegiatan clubnya sudah usai dari 2 jam yang lalu

Aku mendekat kearahnya ia memberhentikan langkahnya lalu mendongak menatapku. Aku mengusap dahinya yang penuh peluh, aku menarik pergelangan tangannya untuk duduk lalu beranjak kedapur untuk mengambil sebotol air dingin

"terimakasih" ucapnya menenguk setengah dari botol tadi

"Kau haus?" ucapku lembut seperti biasa hanya dihadapannya aku seperti ini

Bahkan setelah ia meninggalkanku beberapa waktu lalu.

"Tidak terlalu" ucapnya merasa dilihati seperti ini olehku membuat nya risih

"hazz"

"honey"

"Sayang"

"Stupid Curlies" ucapnya membuatku menyunggingkan senyum, senyum yang membuat wanita manapun meleleh

"Iya?" ucapku mengelus pipinya, ya kau bisa bayangkan sekarang wajah bella seperti apa

"Mengapa kau memandangiku begitu?" tanyanya

"Aku hanya memandangi karya ciptaan tuhan yang indah saja" ucapku cuek membuat Bella tersipu malu

"Seperti biasa gombal, Hazz" ucapnya menangkup kedua pipiku membuat mulutku mancung seperti paruh burung

"Kahau ingein akouh meenchiummuhu?" ucapku membuatnya terkekeh

"Apa yang kau ucapkan bodoh! aku tak mengerti" ucapnya terkikik dan lagi-lagi ia diam karena aku menatapnya obrolan singkat ini membuatku semakin merindukan Maddi ah maksudku Bella

"Kau ingin aku menciummu?" ulangku menatap Bella dengan mata elangku

Aku maju mendekatinya, ia terus mundur hingga tak sadar bahwa ia sudah tak bisa mundur kemana-mana, kedua tanganku mengunci pergerakannya hingga ia tidak bisa beranjak atau berdiri dari sofa yang kami duduki saat ini, aku maju lagi mendekat Bella mulai menutup matanya.. lalu ...

"EHEM!" deheman Liam membuat aktivitasku dan Bella terhenti, dapat kulihat sekarang Bella menunduk malu...ughh akan kubalas Liam lain kali

"maafkan Liam,Har. dia memang begitu akhir-akhir ini" aku menatap kedua makhluk ini lalu memutar matanya

"Lain kali aku akan melakukannya tanpa hambatan" ucapku mengangkat dagunya lalu mengatakan kata hambatan sambil menatap tajam kearah Liam

"Maaf hazz" ucap Liam terkekeh

...

Aku dan Liam sudah sampai dirumah kami. tapi kenapa suasana rumah kami lebih suram dan remang dari biasanya, ya tentu suram kami kan vampire

"Ada apa Hazz?"

"Ada yang aneh Li, ayo cepat!" ucapku melesat mendahului Liam, kalian taukan 'melesat'

"Darimana saja kalian hah?!" teriak Louis membopoh tubuh Zayn kesofa, rumah kami bagai diterjang badai semua barang berhamburan. Niall tak sadarkan diri disofa lalu Zayn sekarat dengan tubuh seperti mayat hidup, sedangkan louis masih dengan wujud vampirenya menatap tajam kearah kami dengan beberapa luka diwajah dan tangannya, bajunya juga robek seperti dicakar binatang buas

"Kami habis mengantar Bella dan Alex, lou. tenanglah" ucap Liam memegang legan Louis tapi apa yang Liam dapat, Louis menepis tangan Liam dengan kasar

"Serigala pengintai itu datang! hampir membunuh kami bertiga, kalian asyik bercumbu hingga tak sadar kami kirimkan telepati! matilah kau!" ucap Louis panjang lebar

Aku menghampiri Niall dan membantu mengobati luka dan cakaran serigala cukup parah membuat Niall sedikit mengerang, ia sadar dan menatapku

"Cepat kembalikan ingatan mereka hazz, kami bahkan tak mampu mengalahkan serigala-serigala bodoh itu" ucap Niall nyengir hatinya baik, dia selalu berfikir dingin

"Terimakasih telah mengerti aku dan Liam,Yell" ucapku

"Li, tolong telpon Bibi Kylie luka mereka harus segera diobati" ucapku lalu Liam langsung melesat dalam beberapa saat

"Hazz" lirih Louis mungkin dia merasa bersalah karena telah dibawa emosi seperti tadi

"Tak apa Lou, aku dapat mengerti" ucapku tersenyum

"Aku merasa mengenal serigala itu Hazz, baunya sering aku cium disekolah" ucap Louis membuatku geram mematung

"Kau yakin?" tanyaku mengulang

"Ia baunya seperti bau seseorang yang aku kenal, aku tak ingat tapi penciumanku tak bisa diragukan" ucapnya

"Apa mereka mulai bergerak untuk menghancurkan kita lagi?" tanya Zayn dengan pelan

"entahlah kalian tahukan beberapa tahun terakhir ini kita rehat dari kerjaan kita sebagai petinggi vampire, besok aku akan kekantor dewan untuk melaporkan ini"

"Ya lakukan itu atau kau akan melihat saudara-saudaramu ini--"

"Cukup sampai situ lou" ucapku beranjak dari tempatku

---

Author POV

"Hahaha...ini baru awal saja Harry bersaudara, kau akan merasakan yang lebih menyakitkan saat kau mengambil langkah lebih jauh dari ini" ucap Pria itu dengan seringaiannya

TBC

My Vampire. (h.s // One direction Fanfic) // (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang