The legend of Sarah

1

Author P.O.V

"Sarah? Lo dari mana aja sih? Capek nih gue carinya" keluh seseorang. Dan yang ditanya hanya mengangkat bahu cuek.

"Sarah, lo nggak punya suara yah?" ucap orang itu lagi.

Dan gadis yang dipanggil Sarah hanya menatapnya tajam.

Orang itu langsung membeku.
Tak berani berbicara lagi.

"Gue pulang." ucap gadis yang bernama Sarah itu lalu pergi begitu saja.

Dari suaranya saja semua orang pasti akan memuji Sarah, apalagi jika mereka melihat wajah Sarah.

Kulitnya yang putih, bulu matanya yang lentik, hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis membuat semua orang yang melihat Sarah pasti akan berpikir kalau dia adalah seorang dewi yunani.

Tak hanya itu, badannya yang langsing dengan kaki jenjangnya yang putih menambah nilai sempurna pada diri Sarah.

Sayang, walau Sarah terlihat seperti malaikat, ada dua hal yang membuat banyak orang menjauh darinya.

Yang pertama adalah, sifat dingin, penutup, cuek, dan jutek membuat Sarah terlihat seperti seorang mayat hidup.

Yang kedua, adalah mata Sarah.
Jika dilihat sekilas, iris mata Sarah berwarna hijau terang.
Tapi jika Sarah sedang marah, iris matanya bisa berubah menjadi warna merah darah bercampur hitam pekat.
Tak jarang pula banyak orang mengatakan seperti melihat lembah kematian di mata Sarah.

Menakutkan? Ya

Itu adalah satu kelebihan Sarah.

Dan, masih banyak lagi hal yang dimiliki Sarah. Bisa dikatakan itu suatu, bakat?

Hanya dalam waktu lima menit, Sarah sudah sampai di rumahnya.
Sebenarnya tak pantas dibilang rumah karena ukurannya yang dua kali lipat lebih besar melebihi Gelora Bung Karno.

Seorang pelayan membukakan pintu rumah bagi Sarah.

"Kemana aja non?" tanya pelayan itu.

Bukannya menjawab, sarah hanya berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Setelah membaringkan dirinya di kasur Queen size miliknya, sarah mengambil iphone-7 nya untuk menelpon seseorang.
Tapi, dia malah membuka Line dan mengetik pesan untuk seseorang.

Gue mau ketemuan.

Send.

Setelah mengirim pesan itu, Sarah menutup matanya mencoba untuk tidur tapi tak bisa.

Sarah keluar dari kamar dan menuju dapur untuk minum.

Banyak pelayan yang menyapa Sarah saat mereka berpapasan. Tapi Sarah hanya cuek.

Sombong banget si Sarah itu. Sok cantik juga.

Iya bener.

Belagu dia emang.

Bisikan-bisikan itu seperti menusuk telingah Sarah. Walau jarak yang cukup jauh, Sarah bisa mendengar dengan jelas bisikan para pelayan itu.

Memang indra pendengaran Sarah sangat tajan sehingga bisa mendengar bisikan walau berjarak 10 kilometer.

Sarah tersenyum miring.

Liat aja nanti. Batin sarah menyeringai.

Tak lama dari itu, terdengar suara terikan dan tangisan dari para pelayan.

Udah gue bilang kan?

----SARAH----

vomment ditunggu.

-AloniaJsss-