Memasuki tahun ajaran baru, dimana liburan telah usai, senang-senang telah berakhir, sekolah menunggu, PR segudang dari guru pun akan menanti dan juga MOS yang hitungan hari akan datang.
yup MOS yang merupakan tradisi turun-temurun di Indonesia dimana kakak-kakak kelas dengan senang hati merubah wajah dan kelakuannya menjadi iblis yang paling seram dan jahat yang siap menerkam dan memangsa korbannya, dimana korbannya disini adalah adik-adik kelasnya yang baru.
Begitu pula dengan seorang gadis yang tengah sibuk melubangi name tag nya dan memasukkannya dengan tali, "Kak bantuin Citra napaaa" rengeknya kepada kakanya yang sedari tadi sibuk mengutak-atik laptopnya tanpa berniat sedikitpun untuk membantu adiknya itu.
"Apaan sih lu, diem deh, jangan ganggu gue dulu" Chika yang sedang sibuk sampai tidak sadar telah membentak adik kesayangannya itu lalu melirik Citra yang reflek memonyongkan bibirnya tak lama dia tersenyum dan menutup laptopnya lalu berjalan mendekati Citra.
"Gue bisa bantu apa?" katanya lagi setelah duduk didepan Citra.
"iniiiiiiii daunnya tempelin disini, Citra nggak bisa nih, anuin kak" dengan wajah memelasnya Citra menyodorkan name tag nya yang sudah jadi dan meminta kakaknya untuk menempelkan daun disekeliling name tag nya.
"Tinggal ini aja?" Tanya Chika. Citra pun mengangguk dan menguap disaat yang bersamaan.
"Ini biar gue yang selesaiin deh, lu tidur aja gih, besok jam setengah 7 udah harus ada disekolah kan yah?". Citra mengangguk lagi lalu berjalan masuk ke kamarnya.
**************************************************************************************************
Jam sudah menunjukkan pukul 6.20 pagi dan Citra masih senantiasa keliaran di kamarnya dengan mulut yang tak henti-hentinya mengoceh.
"Duh, gue kok bisa telat bangun si! Ah kak Chika jahat banget si kagak bangunin gue, ini dimana lagi dasi gue siiiii, ah ini dia! Aduh!" kakinya tersandung meja kecilnya yang ditaruh sembarangan tadi. "Aaawwww kaki gueeeeee, ini siapa si yang taro ni meja ah begok amat" teriaknya sambil mengelus-elus kakinya.
"Cit, elu udah apa belom? Gue udah siap ini, lelet banget si ah!" teriak Chika yang sudah nangkring di atas motornya.
"Iya ah bawel amat sih" batin Citra.
"Ya Tuhan semoga nggak apa-apa, semoga nggak ada kakak-kakak MOS yang omelin gue" batin Citra setelah melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 6.47. "Ah semoga yang jaga di depan si Nita, ato Dika, ato Veni ato sapalah yang baik-baik deh" batinnya lagi.
"Cit kok berentian disini semua ya? Tanya Chika setelah motornya diberhentikan oleh seorang laki-laki memakai baju SMA dan berkalungkan ID card bertuliskan PANITIA MOS.
"Dek ini kenapa kok disuruh berhenti disini?" Tanya Chika.
"Gini kak, kan sekarang udah jam 6.56 jadi yang telat dan diantar harus diberhentikan disini, dan harus jalan kaki mulai dari sini" Jelasnya singkat.
Citra hanya bisa melongo mendengar penjelasan itu, "What the....... gue harus jalan kaki dari sini?" batin Citra.
"Mph, semangat yaa adikku sayang, love you, have a nice day" Sambil menahan tawa Chika buru-buru memeluk dan mencium pipi adiknya itu, dan dengan segala kekuatan yang ada Citra pun lari menuju sekolah barunya yang berjarak sekitar 300 meter.
"Well, well, liat deh guys siapa yang baru datang" Teriak salah satu panitia MOS.
"Oh my God, what now...." Batin Citra.
